Jujur sudah lama sekali semenjak terakhir kali Taehyung merasa seperti ini. Perasaan yang sulit dijelaskan, gelisah dan aneh menjadi satu. Ia juga merasa khawatir mengenai Jennie sekarang, walaupun ia bisa memastikan bahwa gadis itu kini baik-baik saja.
Dengan perasaannya yang kacau, Taehyung mulai menaiki anak tangga satu per satu menuju ruang VIP yang ada di restoran itu guna menemui orang yang telah memintanya untuk bertemu. Entah darimana Kai mendapatkan nomer teleponnya.
"Ah, kau sudah datang rupanya." Sambut Kai saat Taehyung membuka bilik pintu ruangan yang telah ia sewa. Taehyung kini memasang wajah datarnya, entah kenapa tidak ada niatan dalam dirinya untuk bersikap ramah hari ini.
"Maaf aku telah mengganggu kesibukanmu, V ssi" Taehyung hanya terdiam menunggu lawan bicaranya meneruskan kalimatnya.
"Beberapa hari ini aku melihatmu bersama dengan Jennie-"
"Kau mengikutiku?" Kai beralih mengambil cangkir kopinya dan menyesapnya sekali, kemudian menatap Taehyung dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Hm, sulit dijelaskan V ssi ..." Taehyung menaikkan satu alisnya dan menatap Kai tajam.
"Jangan berbelit-belit, aku tidak punya banyak waktu."
"Oke, baiklah. Jika aku memintamu untuk menjauhi Jennie sekarang, aku yakin itu tidak akan berhasil jadi, aku akan melawanmu V ssi." Taehyung terkekeh renyah kemudian kembali menatap Kai tajam seakan ingin mengintrogasi pria tampan itu.
"Apa maksudmu melawanku, Kai ssi?"
"Untuk mendapatkan Jennie." Taehyung terdiam sejenak ketika mendengar Kai menyelesaikan kalimatnya, sudah ia duga akan menjadi seperti ini. Pria dihadapannya akan meminta gadisnya kembali.
"Bukankah hubungan kalian sudah berakhir? Kenapa tidak memintanya kembali dari dulu?"
Kai kembali menyesap kopinya, "Tidak semudah itu tuan Kim, saat itu aku tidak bisa meminta Jennie untuk kembali karena masalah agensi tapi sekarang aku punya kebebasan untuk itu. Dan singkatnya, aku mencintainya."
"Kau menginginkannya? Lakukan apa yang kau inginkan Kai ssi, karena semua ini ada di tangan gadisku" Dapat dilihat raut wajah Kai langsung berubah saat Taehyung menekan kata 'gadis' pada akhir kalimatnya.
"Baiklah, deal." Kai mengulurkan tangannya tapi percuma saja Taehyung lebih memilih untuk mengacuhkannya dan memilih untuk tetap menatap Kai tajam.
"Aku harus pergi, ku ingatkan padamu, kau bisa melakukan apapun yang kau mau tapi aku yakin apapun itu dia akan tetap menjadi milikku."
Setelah mengatakan kalimat yang cukup panjang itu, Taehyung memutuskan untuk keluar dari bilik VIP itu dan meninggalkan restoran dan pria itu.
***
"Sudah cukup latihan hari ini, kita akan bertemu lagi besok malam." Ucap salah satu pelatih dan membuat Jennie dapat bernapas lega setelah sekian lama ia memendam rasa lelahnya. Sejauh ini belum ada kabar dari pria itu. Entah kenapa juga perasaan Jennie semakin gelisah, hal ini juga membuatnya kurang fokus saat latihan tadi.
"Eonni, ada apa? Kau terlihat aneh hari ini" Lisa menghampiri Jennie sembari memberikan botol air mineral.
Jennie menerima hal itu, "Tidak, aku hanya sedang berpikir beberapa hal, gwenchana tidak usah khawatir."
Layar handphone Jennie tiba-tiba menunjukkan notifikasi dari orang yang sudah ia nantikan, Kim Taehyung. Mungkin ini terlihat berlebihan, tapi Jennie merasa sangat gelisah sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS MINE//TAENNIE
Fanfiction"Aku mencintaimu, tapi itu akan menjadi sia-sia" Beribu ingatan yang menghilang dan mungkin saja tak akan kembali. Mampukah Kim Taehyung mengembalikan semua itu? N͎O͎ ͎P͎L͎A͎G͎I͎A͎T͎ 𝑽𝒐𝒕𝒆 𝒂𝒏𝒅 𝒄𝒐𝒎𝒎𝒆𝒏𝒕 𝕽𝖆𝖓𝖐: #1-kpop #4-kpopromance ...