Gayatri tersenyum ia meregangkan tubuhnya sejenak lalu menapaki satu persatu anak tangga menuju Taman yang berada di belakang rumahnya.
Bunga bunga cantik berwarna warni yang begitu memanjakan mata menyambutnya, Gayatri memang memiliki hobi paling kuno namun Tak lengkang oleh zaman, yaitu berkebun.Beraneka Ragam Tanaman ada di halaman rumahnya, itu juga alasannya membangun rumah dengan halaman yang jauh lebih luas, karna ia ingin memiliki banyak tempat untuk 'anak-anaknya', lagi pula lingkungan yang baik berpengaruh besar bagi kecantikannya.
"Morning babies, kalian cantik cantik sekali pagi ini," puji Gayatri dengan pandangan yang menatap bunga bunga yang tengah bermekaran.
Lengan Gayatri lihai memutar kran Dan mulai menyirami satu per satu tumbuhan di Taman belakang, Taman depan rumahnya sudah di siram oleh Pak Wanto, Tukang kebun nya, Dan terlalu banyak di siram akan membuat tumbuhannya mati.
"Mbak maaf ada yang Cari Mbak di luar," ucap Pak Wanto datang tergopoh gopoh.
"Siapa Pak? Suruh Orly yang temui ya, kalau wartawan bilang aja Saya lagi enggak ada di rumah, dari kemarin mereka minta Saya wawancara tentang Anggrek Saya yang mati, padahal udah Saya tolak beberapa kali," Curhat Gayatri, beberapa minggu yang lalu memang Gayatri kehilangan Beberapa Anggrek kesayangan yang Cantik dan Mahal miliknya itu, itu semua terjadi saat Pak Wanto Dan Asisten rumah tangganya pulang kampung, sedangkan ia tengah melakukan pemotretan di Yogyakarta, Orly dan Intan turut ikut bersamanya, membuat rumahnya kosong Tanpa penghuni berhari hari.
Unfortunately, Gayatri lupa menyuruh orang untuk menyiram tanaman tanamannya Dan Penyiram otomatis Taman di rumahnya sedang bermasalah, kebetulan juga tidak ada hujan yang turun berhari hari membuat beberapa tanamannya mati kekeringan karna kekurangan air, Termasuk Beberapa koleksi Anggrek miliknya.
Saat itu Gayatri membagikannya lewat Instagram story, hanya sebuah foto beberapa Anggrek nya yang mati dan sebuah emoji sedih, ia Tak tahu jika unggahannya membuat media ingin menyorotnya. Hal yang tidak sangat penting Itu tak harus di kabarkan oleh media Dan ketahui orang orang seluruh Indonesia."Mbak Orly lagi beli sarapan Mbak, di depan bukan wartawan, itu lelaki yang main di film bareng Mbak, Saya lupa namanya, dia yang ganteng itu Mbak,"
Gayatri terdiam sejenak berfikir, "Maksudnya Rajendra kali ya Pak, yasudah biar Saya yang buka pintu nya, bapak tolong lanjutin nyiramnya ya Pak, makasih," ucap Gayatri terburu sambil menyerahkan selang air yang ia pegang kepada Pak Wanto, lalu berjalan cepat ke luar rumahnya.
Matanya menangkap mobil Rajendra yang sudah terparkir di halaman, sedangkan lelaki itu sedang mengobrol dengan Pak Samsul, security rumahnya, Rajendra bangkit ketika melihat Gayatri menghampiri nya.
"Halo, Ayo masuk ke dalam," Ajak Gayatri sambil tersenyum, Rajendra mengangguk.
"Sebentar," ucapnya membuat langkah Gayatri terhenti, Rajendra mengeluarkan bunga Anggrek dari dalam bagasi mobilnya.
"Yang pernah aku janjikan dulu, tadinya belum di pot, tapi sebelum ke sini udah aku beresin dulu" Rajendra tersenyum, ia menyerahkan bunga yang ia bawa membuat Gayatri tersenyum lebar.
"Enggak usah repot repot lho, aku cuma bercanda waktu itu, bye the way makasih ya aku akan rawat ini," Gayatri mengambil pot bunga itu dari Rajendra lalu membawanya masuk kedalam rumah.
Rajendra terkekeh, "duluan ya Pak, Gayatri tuh begitu, kalau udah dikasih bunga dia lupa ada Saya," Nada Rajendra terdengar merajuk mengadu pada Pak Samsul, membuat Gayatri yang mendengar itu berbalik, lalu ikut terkekeh.
"Maaf, Ayo masuk," ajak Gayatri membuat Rajendra mengangguk lalu mengekori Gayatri masuk kedalam rumahnya.
"Maaf ya tadi pasti nunggu lama, aku Kira wartawan," Gayatri menyerahkan jus yang dibawanya.
"Wartawan?,"
Gayatri tersenyum, "masalah Anggrek, mereka Masih minta aku untuk di liput, padahal aku udah nolak, aku enggak mau jadi kayak bu Asyati, istrinya Pak Nanang, ikan sama tanamannya mati sampai masuk Berita, sangat enggak penting."
Rajendra terbahak, lalu mulai menyesap jus nya.
---
Gayatri tersenyum dari arah tangga ketika melihat Darendra duduk di kursi ruang tamunya dengan nyaman, ia sebenarnya kesal karna waktu tidurnya terganggu ketukan orly di kamarnya yang mengatakan Darendra datang, semalam ia pulang cukup malam setelah makan malam Dan menonton Midnight bersama Rajendra, lelaki itu terlalu asik hingga gayatri lupa waktu.
"Aku tidak menyangka kamu akan datang langsung ke rumah ku sepagi ini, isu gay memang cukup sensitive di indonesia, pasti kamu Tak mau kan nama mu tercoreng," ucapnya sambil menuruni satu persatu anak tangga dengan Anggun.
Darendra Tak terpengaruh, lelaki itu Masih terdiam dengan wajah datar nya.
"Bayangkan apa yang akan di tulis para wartawan, pasti headlinenya provokatif, 'Darendra Nareshwara merupakan seorang Gay!', 'Ini dia sosok Bagasta kekasih Darendra Nareshwara', atau 'Tak pernah ada kabar dekat dengan perempuan benarkah Darendra Nareshwara merupakan seorang Gay?'," Gayatri meniru suara pembawa acara gosip ternama.
Darendra membuang pandangannya ke arah lain saat Gayatri berdiri di hadapannya membuat Gayatri tertawa.
Darendra mengambil sebuah tote bag yang di bawanya, menghela nafasnya lalu menyerahkannya pada Gayatri dengan tatapan fokus ke arah lain.
"Terimakasih blazernya," ucapnya singkat
Gayatri tersenyum, "kamu takut Darendra hingga Tak mau menatap ku?," Tanya nya centil, dalam hati ia muak dengan suaranya Sendiri.
Darendra menghela nafas, menatapnya sejenak, Gayatri dapat melihat wajah lelaki itu memerah.
"Jadi apa yang Akan kamu tawarkan untuk menutup mulutku yang cantik ini?, Aku harap Surat pembatalan kontrak kerja "
Darendra berdeham, "aku harus ke kantor,Dan harus kamu ingat tidak ada pembatalan kontrak kerja apapun yang terjadi." ucapnya lalu bangkit dari duduknya.
Gayatri mengangkat sebelah alisnya melihat kelakuan Darendra pagi ini yang cukup aneh,
"Aku pamit," ucapnya lalu berjalan kearah pintu.
Gayatri bangkit mengikuti Darendra Dari belakang, sebelum akhirnya langkah Gayatri terhenti karna lelaki di depannya turut berhenti Dan membalikan tubuh ke arahnya.
Darendra mengusap hidungnya pelan, "jangan keluar, ada Bagasta di depan," ucap Darendra lalu lelaki itu buru buru keluar dari rumah Gayatri. Membuat Gaytri melongo karna Tak faham dengan apa yang Darendra maksud.
Saat Gayatri berbalik, Orly keluar dari arah pantry sambil membawa nampan berisi cangkir kopi, "Pak Darendra mana Mbak?,"
Gayatri menunjuk pintu keluar.
Pandangan Orly tertuju pada pakaian yang di pakai Gayatri lalu melotot "Mbak tadi ketemu pak Darendra pake ini?,"
Gayatri mengangguk, "kenapa?," Tanya nya sebelum orly menjawab ia telah berbalik menatap pantulan tubuhnya di kaca besar ruang tamu, floral kimono sleep wear yang di pakai nya cukup transparan. Gayatri melotot, menutup mulutnya, ia lupa tidak mengganti kimono yang di gunakannya.
Gayatri terdiam sejenak, bukan Itu kan yang membuat Darendra aneh pagi ini?, Gayatri menggeleng Darendra Gay, lelaki itu pasti Tak terpengaruh.
Gayatri terdiam sejenak, Darendra benar benar Gay kan?.