Twenty five

1.2K 58 3
                                    

Gayatri mengetuk sendok yang berada di genggamannya berusaha mengalihkan fokusnya agar detak jantungnya kembali normal, "in hale, ex hale, ingat Gayatri itu hanya Darendra, orang yang kamu benci," sugestinya dalam hati sembari menghela nafas, kejadian semalam membuat Gayatri tidak bisa tenang, meski tentu bukan yang pertama kali baginya - karna ia pernah mencium beberapa aktor Tampan lawan mainnya atas tuntutan perkerjaan. Namun yang membuatnya heran sekaligus kecewa kepada dirinya sendiri adalah bagaimana mungkin ia bisa kecolongan untuk berciuman dengan Darendra, dan yang paling parah ia justru ikut menikmatinya!

Suara pintu toilet terbuka membuat Gayatri bedecak kecil, Darendra keluar dari toilet dengan tampilannya sudah berubah, kemeja kakunya sudah berubah menjadi kaus polo hitam yang ia padu padankan dengan celana khaki yang membuat tampilannya jauh lebih segar dan casual, Gayatri menahan nafasnya sembari membatin sejak kapan kaus polo begitu terlihat menarik dimatanya?

Gayatri membuang pandangannya, menatap tampilan dirinya lewat pantulan samar kaca jendela, baju rumah sakit berwarna putih dengan motif kotak kotak berwarna pink yang ukurannya sedikit kebesaran, rambut yang diikat asal sehingga membuat beberapa anak rambutnya tergerai, Dan wajah baru bangun tidur yang sangat jomplang dengan tampilan Darendra kini, Sial Seharusnya ia bangun lebih awal dan menyuruh Orly membawa alat make up nya.

Omong omong soal Orly, mungkin setelah ini ia harus menyuruh Orly untuk tidak meninggalkannya berduaan dengan Darendra, "kamu mau pesan makanan yang lain?," Suara Darendra membuat lamunan Gayatri buyar Dan reflek menoleh kearah lelaki itu.

"Makanan nya kurang enak? Dari tadi kamu hanya mengetuk ngetuk sendok nya, mau di pesankan yang lain?," Tanya Darendra yang dibalas gelengan Gayatri.

Gayatri meletakan sendoknya "I'm full Ren,"

Darendra mendekati Gayatri, menatap makanan yang Masih bersisa "Kamu yakin? ini Masih bersisa banyak," matanya melirik tray makanan yang masih tersisa banyak

Gayatri mengangguk, "Porsinya yang  kebanyakan Ren," keluhnya

Pintu diketuk dari luar, menampilkan Orly dan Bagasta yang baru datang, dari penampilannya Gayatri meringis untung saja ia Tak membebani Orly dengan menyuruh perempuan itu membawakan make up nya Karna penampilan Orly Dan Bagasta saat ini saja sudah terlihat menyedihkan, Gayatri bisa menebak mereka berdua pasti sangat sibuk semalaman menjawab pertanyaan-pertanyaan media mengenai informasi hubungan Gayatri dan Darendra yang diungkap oleh Darendra Sendiri saat press conference semalam.

Darendra benar benar membebani mereka berdua!.

--

"There's something you want to talk about?" Tanya Darendra setelah keheningan yang begitu lama selama perjalanan begitu mobilnya berhenti di halaman rumah Gayatri, mereka menaiki mobil yang berbeda dengan yang di tumpangi Orly dan Bagasta

Gayatri berdeham, Ia menggeleng sebagai jawaban, berpura pura tidak peduli, Danendra menyunggingkan senyum kecil yang membuat Gayatri sebal

"Satu hal yang aku inginkan, cepat bereskan semua kekacauan yang kamu buat Ren," desisnya sebal

Darendra menghela nafas "itu bukan kekacauan, itu cara terbaik melindungi kamu," jelasnya lembut ada sedikit nada tersinggung dari ucapannya

Gayatri berdecak, "whatever, kamu melakukan ini pasti dengan rencana kan, so what the next?" Tanya nya malas

Darendra terdiam sejenak, "let me be your boyfriend, memang apa lagi?,"

Gayatri mendengus, tak percaya dengan apa yang darendra ucapkan, "kamu gila ya Ren, rencana apalagi yang kamu buat?," tanyanya dengan emosi, kedua tangannya di sedekapkan khas orang yang sedang marah

"Gayatri listen, tidak ada cara lain, let me be your boyfriend, agar semua argumen orang orang tentang hubungan kamu dengan Rajendra bisa terpatahkan," jelas Darendra panjang, entah kenapa di beberapa bagian ucapan darendra ada sesuatu yang membuat hati Gayatri merasa tercubit

Gayatri mengangkat satu alisnya, "kemarin kamu bilang kamu percaya dengan aku, tapi mendengar ucapan kamu barusan, ternyata ucapan itu hanya bualan," Gayatri tersenyum miring

"Apapun rencana kamu, aku engga bersedia berkerja sama dengan kamu Ren," lanjut Gayatri ia menarik hand bag nya sebelum akhirnya berusaha keluar dari mobil, sayanganya Darendra sudah mengantisipasi tindakannya

"Buka Ren!," ancam Gayatri

"No, sebelum kita menyelesaikan percakapan ini,"

"I believe in you Gayatri, aku sudah menjelaskan itu berkali kali, kamu akan membiarkan mereka terus membicarakan kamu? Apa kata mereka kalau mereka tahu kita pisah? Rumor kamu dan Rajendra semakin menguat,"

"It's just rumor, nanti jug-," belum selesai Gayatri bicara ucapan nya langsung di potong darendra "Istri Rajendra tengah mengandung, trisemester pertama," ucapnya cepat, membuat Gayatri membelakan matanya

"Aku sudah menyelidiki ini, mungkin bagi kamu it's just rumor, tapi ini bisa membawa dampak besar bagi orang lain, efek domino, Istri Rajendra akan percaya suaminya selingkuh ia akan berpisah, dan anaknya akan kehilangan sosok ayah,"

"Nama kamu akan memburuk, citra la creamé sedikit banyak akan terpengaruh tapi itu bukan masalah besar, tapi akan banyak tenaga dan ide karyawan yang sia sia Karna campaign ini tidak sukses," penjelasan darendra terhenti sejenak

Darendra melanjutkan ucapannya "Terakhir, kamu menghambat cita cita mu untuk mewujudkan equality untuk para perempuan, dan kamu akan di cap Buruk,"

Gayatri terdiam sejenak, ia mengusap wajahnya sebelum akhirnya menarik nafas panjang "Lima bulan, aku rasa cukup untuk mengelabui semuanya," putusnya

Darendra mengerutkan keningnya

"Selama 5 bulan kedepan kita akan beraksi jadi sepasang kekasih yang saling mencintai, setelah itu kita akan berpisah," jelas Gayatri

"5 bulan?,"

"Itu tawaran Ren, kalau kamu bersedia silahkan, jika tidak-," Gayatri mengendikan bahu "mungkin aku akan pensiun di karier ini," suaranya terdengar serius ia mengalihkan pandangannya ke arah luar

Gayatri sudah bersiap jika Darendra menolak tawarannya,  "Itu terlalu singkat," ucap Darendra membuat Gayatri menoleh, ia menggeleng tak setuju, ia menatap Darendra lekat, "Itu waktu yang pas Ren, tidak terlalu singkat untuk menjalin hubungan, dan tidak terlalu lama untuk membuat nama kamu akan terus di kaitkan dengan aku,"

"6 bulan, dan aku akan setuju," putus Darendra, Gayatri berdecak namun akhirnya ia mengangguk pasrah, sebuah senyum kemengan terukir di wajah Darendra

"Tidak ada yang tahu, termasuk Bagasta dan Orly," ucap Gayatri memperingatkan, Darendra mengangguk

"Tidak mencampuri urusan pribadi," lanjutnya lagi, Darenda lagi-lagi mengangguk, namun sesaat kemudian ia menggeleng "Untuk beberapa moment mungkin kamu harus ikut campur dalam urusan pribadi ku,"

"Maksudnya?," tanya Gayatri tak faham

"Aku berasal dari keluarga besar, kamu tentu faham kondisinya, dengan menjadi pasangan ku tentu saja artinya kamu akan terlibat dalam keluarga kami," jelas Darendra, Gayatri menelan ludahnya, membayangkan ia harus membuka  diri dan beradaptasi untuk menjadi bagian dari the Nareshwara

"Meski demikian tentu saja aku tidak akan membebani kamu, aku mengatakan ini untuk jaga jaga saja," lanjutnya lagi seolah melihat keraguan yang Gayatri rasakan

Gayatri mengangguk, ia terdiam sejenak, penuh ragu sebelum akhirnya berbicara dengan nada pelan "Ren kamu sadar kan bahwa apa yang kamu katakan menyelamatkan aku itu juga berisiko untuk diri kamu?,"

Darendra mengangguk, jendela kaca dari arah Gayatri di ketuk dari luar, rupanya Orly pun sudah tiba, Darendra langsung membuka pintu mobil, Gayatri terdiam sejenak, "Terimakasih Ren, Terimakasih sudah percaya," ucapnya sebelum melangkah keluar mobil





DenialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang