"Horor banget filmnya mas," keluh Gayatri setelah membaca naskah film yang ada di tangannya.
Joko Handono, Sang sutradara beken tanah air, yang tengah duduk hadapannya tertawa ringan, "ya jelas, ini kan genre horor bukan komedi, kalau enggak serem enggak ada yang nonton,"
Gayatri menghembuskan nafas, ia terdiam sejenak, "bayar orang buat ngeluarin setan kalau aku kerasukan pas shooting di tanggung PH kan? Soalnya pasti kalau minta ke asuransi enggak bakal di approve,"
Joko Dan beberapa staff nya tertawa mendengar penuturan Gayatri, "hush, serem banget, kemarin aja enggak kerasukan kok, tenang aja,"
"Ini kan kemungkinan terburuk mas, soalnya kalau pas film kemarin Saya enggak banyak pikiran, lain sama sekarang kepala Saya udah penuh banget nih," keluh Gayatri
"Penuh kenapa?,"
"Mikirin cicilan mas," celetuknya membuat para staff kembali tertawa.
Joko Handono menyedekapkan tangannya, "jadi bagaimana Gayatri?,"
Setelah mempertimbangkan banyak hal, Gayatri mengangguk "Saya ambil tawarannya mas," jawabnya membuat Joko Handono langsung tersenyum senang.
- - -
Kasus Gugatan cerai Kalinsa yang di tunjukan kepada suaminya, Rajendra Prasad menjadi Headline Berita siang Hari ini dimana-mana, tentu saja ini menjadi heboh, siapa yang tak mengenal kedua pasangan yang digadang gadang sebagai wife and husband material yang rumah tangganya jauh dari isu miring, walau sebenarnya orang orang terdekat Rajendra tahu kisah rumah tangga Rajendra Dan Kalinsa, yang merupakan mantan miss Indonesia, juga kontestan di beberapa beauty pageant yang kini beralih profesi menjadi pengusaha berlian itu, tidak sebaik yang media kira, hubungan Rajendra Dan Kalinsa jauh lebih rumit, Gayatri tentu tahu, karna Rajendra sering bercerita tentang bertapa toxic hubungan mereka.
"Ada telepon Mbak dari Tv9, mereka ingin wawancara Mbak siang ini terkait kasus perceraian Rajendra," ucap Intan yang duduk di sebelah orly yang tengah menyetir dengan tenang.
Gayatri yang tengah mengutak atik handphone nya menenggak, lalu melepas Kacamata hitamnya, "kan yang cerai Rajendra, bukan Saya, kenapa jadi saya yang di wawancarai? Ada-ada aja," Gayatri berdecak.
Kadang Gayatri heran dengan para wartawan, mengapa mereka mencari narasumber yang jelas jelas tidak ada kaitannya dengan kasus yang sedang terjadi, lagipula apa untungnya ia mengomentari kasus perceraian Rajendra.
"Saya heran lho Mbak, kenapa mereka Tiba Tiba cerai, padahal kalau di media sosial baik baik aja Mbak," ucap Intan dengan nada penasaran
"Itu kan di media sosial Tan, mereka selalu menampakan yang terbaik, padahal mungkin aslinya sih enggak," kini Orly ikut berkomentar.
Mobil yang di kendarai Orly perlahan berhenti ketika sampai di salah satu rumah mewah milik seorang politikus di indonesia, Dhana Artijo, Ketua Partai Kebangkitan Indonesia, sekaligus mantan anggota DPR yang kini merupakan penyelenggara gebyar Hari wanita Indonesia yang akan di selenggarakan beberapa bulan lagi di seluruh Indonesia, dan meminta gayatri untuk berkerja sama untuk mensukseskan acaranya.
Tentu saja gayatri Tak keberatan dengan tawaran itu, apalagi ketika ia membaca proposal acaranya, banyak benefit yang akan di dapat oleh banyak wanita di indonesia jika acara besar ini sukses di helat.
Walau sebenarnya, Gayatri tahu ini adalah Salah satu strategi nya untuk maju menjadi wakil Presiden di pilpres nanti."Wow," gayatri bergumam ketika ia turun dari mobilnya, menatap rumah yang sangat mewah milik Dhana Artijo ini, Tak berlebihan kenapa sang pemilik rumah memiliki nama Dhana, Gayatri yakin pemilik rumah ini pasti memiliki Dana yang berlimpah-limpah, untuk membangun hunian seindah istana ini.
Gayatri tersenyum ketika ia di sambut dengan seorang lelaki ber-jas yang menyambutnya dengan senyum sopan, "Selamat sore mbak, Mari Saya antar ke dalam, Bapak sudah menunggu," ucapnya sopan, Gayatri ikut mengangguk lalu mengikuti lelaki itu berjalan masuk kedalam rumah.
Interior di dalam ruangan rumah, sama cantiknya dengan arsitektur di depan, dinding dindingnya dilapisi granit, dengan jendela jendela kaca besar Dan beberapa guci guci antik yang menambah manis rumah, membuat Gayatri terfikir sejenak untuk meninggalkan dunia Entertainer Dan mulai mempersiapkan diri untuk Banting stir, terjun ke dunia politik.
Gayatri mengenyahkan fikiran aneh nya buru buru ketika suara langkah kaki terdengar nyaring, "Selamat siang Mbak Gayatri, senang sekali Mbak bisa hadir," wajah Dhana Yang Tak asing lagi, karna sering Mondar mandir di televisi, berdiri di depan Gayatri dengan senyum berbinar, Dan sebenarnya ini bukan pertama kali ya gayatri bertemu dengannya, disebelah nya seorang wanita muda berkemeja coklat turut tersenyum ke arahnya
"Selamat siang Pak,terimakasih karna telah mengundang Saya," balas gayatri sopan.
Dhana melirik perempuan di sebelahnya, ia tersenyum, "perkenalkan Mbak, ini Leona, istri Saya," ucapnya membuat Gayatri tersenyum lalu menyapa sambil menjulurkan tangan sopan kearah wanita bernama Leona itu, wanita itu menyambut nya Tak kalah ramah lalu kembali melingkarkan tangannya ke tangan kanan Dhana, bergelayut manja di Sana.
"Mari Mbak Gayatri, ini sudah masuk jam makan siang, Mari kita makan dulu, Mbak Gayatri belum makan kan?," Tanya nya dibalas gelengan Gayatri.
Dhana Dan istrinya tersenyum lalu mengajaknya menuju ruang makan, untuk menyantap makan siang.
"Ly, bukan istrinya Dhana yang pakai hijab?" Bisik Gayatri pelan ketika mereka berjalan menuju ruang makan.
Orly menggeleng, "yang berhijab istri ke -2, yang pertama orang Amerika, yang ini yang ke -4," bisik orly sangat pelan membuat Gayatri bergidig ngeri membayangkan nya.
Dasar lelaki!
Gayatri disambut oleh banyak sekali hidangan di meja makan, Dan semua merupakan masakan Indonesia membuat Gayatri meringis, karna ia tahu program dietnya sedang di pertaruhkan saat ini.
"Saya mendengar Mbak Gayatri paling suka masakan padang Dan Sunda, jadi Saya siapkan makanan ini khusus untuk Mbak Gayatri,"
Gayatri berterimakasih lalu duduk di salah satu kursi berhadapan dengan istri Dhana sedangkan Orly dan Intan duduk di sebelahnya, dengan mata berbinar bahagia.
Gayatri hanya mengisi sedikit makanan di atas piringnya, ia Masih memiliki kewarasan untuk tidak mempermalukan dirinya sendiri seperti orang kelaparan dan menghancurkan program diet nya.
"Bagaimana Mbak Gayatri, apakah pas Rasanya?," Tanya Leoni membuat Gayatri tersenyum sambil menganggukan kepalanya.
"Ini enak sekali bu, rasanya sudah sangat pas,"
Leoni tersenyum bangga, ia melirik kearah Dhana yang kemudian di balas senyum lelaki itu.
"Mengenai Program acara yang akan di adakan apakah menurut Mbak Gayatri ada yang harus Saya tambahkan?," Tanya Dhana tiba tiba di Sela Sela makan.
Gayatri menenggak, ia menenggak minumnya sesaat, "Saya Rasa tidak Pak, semua sudah sangat baik, kesesuaian Tema dengan konsep acara, juga para speaker nya Saya Rasa sudah sangat baik, Namun, Saya fikir untuk vendor vendor acaranya alangkah lebih baiknya jika kita menggunakan vendor vendor lokal Pak," Gayatri tersenyum, dibalas anggukan oleh Dhana.
Setelah perbincangan cukup banyak diatas meja makan, hingga di lanjut di halaman belakang rumah Dhana mengenai Program acara tersebut, bersama beberapa panitia pelaksana utama, yang turut hadir beberapa menit yang lalu membuat perbincangan jadi semakin panjang Dan mengulur waktu.