eight

1.4K 115 0
                                    

Gayatri bukan selebritis bodoh, yang terkenal hanya karna tampang Dan besar lewat gimmick atau gosip, Ujung belakang namanya bergelar master dari bidang Bisnis lulusan salah satu Perguruan tinggi negri terkenal di ibukota, walau kini profesi nya jauh dari titel yang ia ampu, Ya seperti Itu lah hidup, kita yang merencanakan tapi tuhan yang mengatur itu semua.

Bicara soal rencana tuhan, kini Gayatri terdiam membeku di kursinya di beberapa barisan kursi di depannya, papanya, si nenek lampir Larasati- ibu tirinya, dan dua anak perempuan sedang makan bersama seperti keluarga bahagia sambil sesekali tertawa, kontras dengan Gayatri yang duduk Sendiri di mejanya dengan terlihat begitu kesepian, susah payah Gayatri menelan steak yang di kunyahnya, seolah tuhan sudah mengatur pertemuan ini membuat nya melihat bertapa bahagia papanya saat ini kontras dengan dirinya yang hingga kini menyimpan amarah besar di hatinya, sudah 10 tahun yang lalu tapi rasanya Masih selalu semenyakitkan ini.

Nafas Gayatri memburu, ia Tak dapat mengalihkan pandangannya dari mereka, papa nya tersenyum bahagia, sambil sesekali mengelus rambut anak perempuan yang duduk di sebelahnya, sesuatu yang sering papanya lakukan saat bersama nya dulu, Gayatri menandaskan minumnya, matanya mulai berkaca- kaca, sebenci apapun ia pada papanya lelaki itu Masih membuatnya menangis karna merindukan kasih sayangnya.

Gayatri memakai kacamata hitamnya dengan terburu Dan menata rambut panjangnya agar meyembunyikan wajahnya lalu berjalan perlahan keluar berupaya Tak menarik perhatian, ia tak sanggup melihat pemandangan keluar bahagia itu dan apabila ada yang menyadari keberadaan Gayatri dan papanya di satu tempat yang sama tapi Tak saling menyapa ia yakin ia akan masuk Berita infotainment dengan headline yang dapat membuat moodnya memburuk.

Saat sudah berada di depan restaurant Ia memaki kebodohannya dalam hati, ia baru ingat ia minta di jemput Orly pukul 12 siang Dan kini Masih pukul 11.27 , itu artinya ia harus menunggu lebih dari 30 menit di sini, dengan berdiri di depan pintu ia yakin siapapun dapat dengan mudah mengenalinya, dan tentu itu bisa menjadi masalah baginya.

Gayatri menengok ke belakang, ia Tak mungkin kembali masuk, papanya akan dengan mudah mengenalinya.

Mata Gayatri menangkap seseorang yang baru saja keluar dari arah pintu kemudi mobil hitam yang terpakir Tak jauh dari tempatnya berdiri, itu Bagasta, Gayatri buru buru berlari kecil untuk menghampiri nya.

"Bagasta tunggu," panggil Gayatri membuat Bagasta menenggak Dan menatap Gayatri heran.

Gayatri berjalan cepat ke arah pintu penumpang, "Saya nebeng ya, tolong," ucapnya membuat raut wajah Bagasta berubah buru buru menghentikan gerakan Gayatri yang membuka pintu penumpang.

"Kamu jangan pelit dong sama Saya, ya nanti Saya kasih tanda tangan Saya, foto bareng, sama album terbaru Saya, gratis," ujar Gayatri cepat

Bagasta menggeleng, Gayatri mulai panik ketika melihat anak perempuan yang berasama ayahnya tadi keluar dari dalam restauran, bisa gagal usahanya menyembunyikan diri.

Karna darurat, Gayatri menginjak kaki Bagasta kencang dengan sepatu berhak nya membuat pegangan Bagasta pada pintu mengendur, hal itu di gunakan Gayatri dengan baik untuk membuka pintu Dan masuk kedalam mobil dengan cepat.

Gayatri menghela nafas lega, jantungnya Masih berdegup kencang, Masih dengan nafas putus putus, hingga Tak menyadari ada orang di sebelahnya, saat ia menengok Darendra menatapnya sambil melotot dengan kedua tangan yang menyilang di dadanya yang polos Tanpa mengenakan apapun.

Gayatri tertegun, ia menatap Darendra Tanpa berkedip, matanya dan Darendra saling bertaut sebelum akhirya Gayatri berteriak Dan membuang pandangannya kearah lain.

"Aku akan melupakan pemandangan itu, aku janji tapi izinkan aku diam di sini sebentar," ucapnya cepat sambil bergeser mendekati pintu Tanpa menoleh ke arah Darendra.

DenialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang