Eighteen

1.2K 121 0
                                    

Bagasta berjalan di belakang Darendra, mengekori lelaki itu masuk kedalam kediaman kedua orang tuanya, tadi siang Nyonya Ryne Nareswara alias Mama Darendra sudah mewanti wanti Bagasta untuk mengosongkan Jadwal putranya itu karna ia akan mengadakan acara makan malam keluarga, "liat mama Saya, acara makan malam keluarga saja saja sudah seperti acara pesta," Komentar Darendra begitu melihat beberapa orang berlalu lalang membawa nampan beberapa sisanya mendorong food trolley berisi banyak makanan.

"Nah ini dia Eligible Bachelor Indonesia baru datang!," Heboh Rasy- kakak Darendra begitu melihat Darendra masuk kedalam ruangan.

Darendra menggeleng- gelengkan kepalanya, "Sangat berlebihan," sambil mengangkat satu alisnya, Ryne Nareswara tersenyum berjalan Anggun menghampiri Putranya tersebut,"halo Bagasta, bagaimana kabar kamu?" sapanya kepada bagasta yang Masih berdiri di samping Darendra, Bagasta tersenyum "Saya baik bu," jawab Bagasta sopan, "syukur lah, senang Saya mendengar nya," ucap Ryne sambil tersenyum kini pandangan ya beralih melihat Darendra, "gimana kabar kamu?," Tanya nya lembut, Darendra mengangguk, menyalami mamanya "baik ma, mama apakabar?," Tanya nya kembali mamanya tersenyum, "mama baik, Ayo duduk," ajak nya menyuruh Darendra Dan bagasta duduk.

"Hello boy!," Suara centil Danisha terdengar saat Darendra sampai di meja panjang yang terletak di tengah ruangan, wanita itu tengah duduk di kursi yang berada di sebrangnya sambil mengunyah makanan dengan santai.

Darendra menggeleng ngelengkan kepalanya, "ini acara makan malam keluarga kan?," Tanyanya menyindir Danisha, membuat wanita itu memasang wajah sebal, "kamu enggak lupa kan, Masih ada gelar Nareswara di belakang nama ku, Tentu kita Masih keluarga," ucapnya bersungut sungut.

Darendra tersenyum, "I'm just joking Danisha," ucapnya membuat Danisha memutar bola mata, Darendra tersenyum menganggu Danisha selalu menjadi favorite nya.

Darendra duduk tepat di sebrang mamanya, di sebelahnya ada Rasy yang duduk tenang bersebelahan dengan suaminya, lalu Diandra yang duduk di antara Danisha Dan Bagasta, Dan tentu saja Nandara Nareshwara sang kepala keluarga yang duduk di depan Sana, semua menikmati makan malamnya dengan khidmat, "Gimana Dra, soal pembebasan lahan itu?" Tanya Nandara kepada Endra- suami Rasy "Soal pembebasan lahan itu sudah lancar Pa, kemarin saya sudah mantau ke Sana, beberapa unit sudah mulai mengerjakan struktur bawah," jelas Endra dibalas anggukan Nandara, "kamu gimana Ren?" Tanya papanya kini beralih pada Darendra, Darendra tersenyum, "Semua sudah baik pa, bisnis sangat menggairahkan sekarang," jawabnya di balas senyuman oleh papanya.

"Anaknya Pak Irham baru pulang lho Ren dari Tokyo, si Katlyn- katyln itu, katanya mau mulai memperluas pasar di indonesia, dia nanyain kamu terus, Makin cantik dia, kalau kamu free temuilah dia, dulu kamu satu sekolah kan sama dia?," Ucapan mamanya membuat gerakan Darendra menyuap terhenti.

"Jadwal ku penuh ma," jawabnya singkat.

Mamanya Berdecak, "temui dia enggak sampai seharian penuh Ren, tentu enggak sampai menganggu waktu mu, betul tidak Bagasta?," Tanya Ryne Nareshwara membuat Bagasta yang tengah menikmati sup nya tersedak.

"Kamu enggak akan bisa kicep Ren liat si katyln sekarang, udah mirip Barbie hidup aja dia," ucap Rasy dengan semangat

"Selera Darendra bukan lagi yang cantik kayak barbie, mbak" celetuk Danisha membuat Darendra kini kembali menatap Danisha.

Danisha yang faham dengan apa yang Darendra maksud tersenyum lalu melanjutkan Ucapan nya "Ya siapa tahu kan, kamu suka yang kekar gitu?," Danisha menatap Darendra dengan senyuman licik lalu kembali melanjutkan makan.

"Kayak Ade Rai misalnya,"

Rasy terbahak, "aku ngebayangin Daren dating sama Ade rai versi cewek, lucu banget kali ya," ucap Rasy membuat Darendra menatap Danisha tajam.

DenialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang