10. Pilihan

11.7K 1.5K 131
                                    

Happy Reading ❤️

"Pak Devaro?" gumam Bita saat melihat Devaro dan banyak orang-orang diruang tamu nya.

Dia kemudian melangkah mendekati orang-orang itu dan duduk di sofa yang sudah ditepuk oleh bundanya. "Ada apa bund?" tanya Bita pada Bundanya, berbisik.

Bunda Alqia tidak menjawab, memilih diam. Tidak lama, terdengar pria paruh baya dan Devaro sedang melakukan bisik-bisik.

"Kamu yang mau ngomong, atau Daddy yang wakil, kan?"

"Devaro aja." Jawab Devaro.

Devaro tampak berdehem sebentar. Kemudian ia membuka suaranya. "Jadi, kedatangan saya disini ingin meminang putri Tante dan Om." Ucap Devaro to the point.

Mata Bita membulat sempurna. "Lah? Kok Bapak lamar saya? Jangan becanda, Pak!" sentak Bita.

"Saya serius, Syabita Putri Algara!" balas Devaro tegas sembari menyebut nama lengkap milik Bita.

"Udah Bita, lo terima aja." Suruh Kamila.

Eh? Kamila? Sedang apa gadis itu? Bita menoleh kearah suara yang terbilang mirip dengan suara Kamilah. Tidak lama, bola mata Bita kembali membulat sempurna.

Sepertinya, bola matanya akan jatuh kalau terus saja kaget seperti itu.

"Kamilah?" beo Bita yang dibalas deheman oleh Kamila. "Kamu ngapain disini?!" tanya Bita sedikit menekan.

"Temenin Abang gue lamar lo," jelas Kamilah tanpa beban.

Brak! Bita menggebrak meja, melupakan jika sekarang ada calon mertuanya. Ups, calon mertua.

"Kok nggak bilang Pak Devaro Abang kamu?!" tanya Bita kesal kepada Kamilah.

"Nggak penting buat pamer, kalau Bang Dev Kakak gue." Jawab Kamilah acuh.

"Innalillahi Kamilah! Ihhhh!" Bita melipat kedua tangannya didepan dada.

Gadis itu benar-benar lupa bahwa disini bukan hanya dirinya dan Kamilah. "Kak! Duduk!" perintah Algara yang membuat Bita tersadar dan duduk.

"Maaf, Bita kelepasan." Ujar gadis itu dengan menundukkan pandangannya.

"Yasudah, sekarang gimana? Bita mau terima nggak, lamaran anak saya?" tanya Mommy Devaro dan Kamilah.

"Pasti Mom! Pasti Bita terima. Apalagi 'kan, Bita tertarik sama Abang! Bahahah!" ledek Kamilah dengan tertawa diakhir ucapannya.

Bita melirik sinis pada Kamilah, bisa-bisanya temannya itu membocor 'kan rahasiannya. Kamilah ngeselin! Batin Bita kesal.

"Bita?" panggil Alqia.

Bita menoleh, "Iya, Bund?"

"Gimana, Bita terima apa nggak?"

Mata Bita melirik Devaro yang sedang menunduk, mungkin cowok tersebut tengah menjaga pandangannya. Mungkin...

Padahal Devaro sedang deg-degan banget, pas lagi nunggu jawaban dari Bita.

"Tapi Bita masih Kuliah." Hanya itu jawaban yang ada dibenak Bita.

"Abang gue nggak bakal larang lo kuliah keles! Terima aja kali!" sahut Kamilah.

Bita menatap Kamilah geram, lalu menjawab dengan sopan, "Bita pikir-pikir dulu."

♡(> ਊ <)♡


Malam hari, seperti biasa kini keluarga besar Bita berkumpul untuk makan malam. Menu makanan kali ini yang dimasak oleh Asisten Rumah Tangga cukup banyak dan mengiur serela.

Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang