25. Bianglala

9.2K 1.1K 27
                                    

Sorry baru Update 😁🙏🏻🙏🏻

Happy Reading ❤️

"Nah, karna hari ini kamu lagi dateng bulan, jadinya kamu nggak bisa ngaji dan sholat." Ucap Devaro.

"Iyaa." Jawab Bita.

"Kalau gitu, main tanya jawab, yuk!"

"Aku yang jawab, kamu yang nanya, gitu?" tanya Bita.

Devaro mengangguk sebagai jawaban.

"Ya udah, soalnya apa?" tanya Bita lagi.

Senyum terukir dibibir Devaro saat mendengar persetujuan dari Bita. "Siapa itu ya’juj dan ma’juj?" Lelaki tersebut memberikan pertanyaan.

Bita tampak berfikir sejenak, lalu menjawab. "Ya’juj dan Ma’juj itu, dua suku yang akan muncul pada akhir zaman, kan, Mas?" Jawabnya yang di balas anggukan oleh sang suami.

"Iya, mereka dikisahkan memiliki kekuatan sebagai perusak dan penghancur kehidupan di muka bumi, dan mereka akan berperang melawan Nabi Isa beserta pasukannya di bukit Thursina." Lanjut  Devaro. "Lalu, istriku yang gemes ini tau enggak, kenapa Allah menciptakan yajuj dan majuj?" Sambungnya bertanya.

"Tau, Allah menciptakan yajuj dan majuj sebagai pertanda datangnya hari kiamat, dan juga, yajuj dan majuj ini yang nantinya akan merusak kehidupan di bumi." Balas Bita.

"Pinternya, anak bapak." Ungkap Devaro.

"Lucu ihhh!" Pekik Bita saat Devaro mengacak rambutnya, Devaro terlihat seperti sosok Ayahnya betulan.

Devaro tertawa, lalu melanjutkan acara tanya jawabnya. "Kalimat yang paling di benci Allah, ketika seseorang menasehati temannya adalah..." Mereka serasa lagi ujian.

"Urus saja urusan mu sendiri." Jawab Bita. Perutnya tuh sakit, nah, mumpung suaminya lagi ajakin main game tanya-jawab, ya udah, gas aja.

"Hadis?"

"Kalimat yang paling Allah benci, seseorang menasehati temannya, 'Bertaqwalah kepada Allah', namun dia menjawab: 'Urus saja dirimu sendiri." (HR. Baihaqi dalam Syu'abul Iman, HR. an-Nasai dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah dan dishahihkan al-Albani dalam as-Shahihah)."

"Wih keren banget istrinya Devaro. Tanya apalagi, ya? Kamu pinter banget, saya jadi bingung mau tanya apa." Papar Devaro, kali ini, Bita tertawa mendengarnya. Melihat Bita tertawa, Devaro menyunggingkan senyumnya.

"Kalau mas enggak tau mau nanya apalagi ke aku, sekarang giliran aku yang nanya boleh, kan?" Ujar Bita.

Devaro menganggukkan kepalanya. "Boleh."

"Mas kok bisa tiba-tiba suka sama aku, sih? Kok juga bisa tiba-tiba lamar aku, sih? Padahal pertama kali kita ketemu Mas cuek banget." Pertanyaan beruntun dari Bita itu terdengar menggemaskan bagi Devaro yang sudah bucin sampai ubun-ubun.

"Love doesn't need a reason." Balas Devaro, sontak membuat pipi Bita memerah, salting.

"Gombal!" Timpal Bita kemudian keduanya tertawa bersama.

♡(> ਊ <)♡

"Bitaaa!" Devaro berjalan dengan pakaian yang sudah rapi, rambutnya juga sudah ditata, dia juga tercium sedang memakai parfum.

Bita menoleh kearah sang suami, "kenapa?" tanyanya, tadi pagi, perutnya kembali sakit karena haidnya. Padahal, ini sudah hari ke empat.

Lelaki itu duduk dipinggiran kasur. "Jalan-jalan, yuk!" ajak Devaro.

"Kemana?"

"Ke pasar malam."

"Males, ah."

Devaro memasang raut wajah cemberut, tangan cowok itu mencolek dagu istrinya. "Ayolah! Kita main bianglala, deh!" Rengeknya.

Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang