36. Really Pregnant?!

9.7K 1.1K 95
                                    

Wow, sudah 50k pembaca!😍

Tadi aku Agak kaget + seneng banget, pas cerita ini tiba-tiba posisi 3 di fiksi remaja, posisi 1 di cerita pendek, dan posisi 2 di baper 🥺

Alhamdulillah, walaupun cuma sebentar, tapi aku benar-benar seneng dan bersyukur bangeeeet!❤️

Thank you yang sudah mampir 🥰

Happy Reading ✨

36. Really Pregnant?!


"By, saya ke masjid dulu, ya, sholat subuh?" teriak Devaro dari arah luar kamar mandi.


"Iya, Mas. Hati-hati!"

"Iya, kamu juga! Ingat, harus tetap happy kiyowo, apapun hasil dari tespeknya. Kayak apa yang kamu bilang kemarin." Pesan Devaro.

"Iya, Mas!"

***

Usai melaksanakan shalat subuh dan mengucap banyak-banyak terima kasih kepada Allah atas rezeki yang Dia berikan.

Sekarang Bita mondar-mandir dekat tempat tidur seraya menggigit kukunya. Ia sedang deg-degan dan penasaran akan reaksi yang akan Devaro tunjukkan saat ia memberitahunya nanti.

"Assalamualaikum!" Devaro datang dari arah pintu kamar, dia memang tidak mengetuk pintu utama saat masuk ke rumah. Sebab, cowok tersebut menguncinya dari luar.

"Waalaikumsalam," jawab Bita sambil menjulurkan tangannya untuk mencium telapak tangan suaminya.

"Maaf, By. Nanti aja salimnya, saya mau baca Alquran dulu." Tolak Devaro dengan nada lembut.

"Ah, iya... silakan." Ucap Bita.

Devaro tersenyum pada Bita kemudian berjalan ke arah kasur setelah mengambil Al-Qur'an. "Kamu udah ngaji?" tanya Devaro.

Bita mengangguk pelan, "iya."

"Kalau gitu, sini duduk di samping saya." Ajak Devaro sambil menepuk-nepuk tempat di sampingnya.

Bita mendekat, di saku piyama perempuan itu sebenarnya ada alat tes kehamilan yang ia ingin tunjukkan pada Devaro. Namun, karena suaminya ingin mengaji terlebih dahulu, Bita jadi mengurungkan niatnya untuk memberitahu sekarang, lebih baik setelah suaminya selesai mengaji, kan?

Devaro mulai melantunkan ayat demi ayat dari surah Ar-Rahman. Bita diam mendengarkan dan menyimak surah tersebut. Ar-Rahman juga salah satu surah favoritnya.

"Fa bi ayyi ālā'i Rabbikumā tukażżibān." Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Refleks, Bita mengartikan ayat tersebut dalam hatinya.

Terlalu menikmati lantunan ayat suci yang Devaro lantunkan membuat Bita tidak sadar jika cowok itu sudah selesai membaca surah tersebut.

"Shadaqallahul adzim."

"Oh, udah selesai?"  Bita bertanya bingung.

"Iya, kamu bengong, ya?"

"Enggak, kok. Hehehehe," Devaro mengangguk-angguk.

Setelah laki-laki itu menyimpan Al-Qur'an yang tadi ia baca, Devaro kembali ke kasur dan tidur di pangkuan sang istri. Karena sudah terbiasa dengan posisi seperti ini, Bita yang sekarang sedang peka pun memain-mainkan rambut Devaro.

"Mau cerita sesuatu, Hm?" tanya Devaro yang peka terhadap gerak-gerik istrinya.

"Itu.. aku mau nunjukin sesuatu." Tutur Bita.

Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang