39. Monyet dan Bakar-bakar

7.3K 853 95
                                    

Hai hai hai!!

Sorry, maaf, sorry, maaf bgt baru bisa up lagi🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Terima kasih juga udah nunggu, Lop u guys 😘✌🏻✌🏻


Happy Reading ✨

Happy Reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

39. Monyet dan Bakar-bakar

Kehamilan Bita memasuki Minggu ke dua puluh dua atau lima bulan. Selama masa kehamilan, Bita tidak terlalu mual-mual seperti orang kebanyakan. Yah, kecuali waktu menginjak usia 1 bulan, disitu benar-benar parah mual-mualnya!

Tidak hanya dia yang mengalami morning sickness, Devaro terkadang juga mengalami hal serupa. Dan Bita bersyukur atas hal itu. Jika ditanya kenapa, maka Bita akan menjawab dengan cepat seperti ini; "karna sebagai pasangan, kita harus rasain susah seneng sama-sama, masa aku aja yang mual-mual, harus adil dong!"

Nah, karena perempuan yang tengah mengandung itu saat ini sedang gabut, dia mengajak suaminya untuk menonton film. Ceritanya, Bita seperti sedang ngidam untuk menonton film bersama suaminya.

"Mau nonton apa, By?" Devaro datang menghampiri sang istri yang sudah duduk disofa depan televisi sambil memegang dua gelas susu coklat, satu susu coklat biasa untuk Devaro, dan satu susu hamil untuk Bita.

"Aku enggak tau, bingung...." Ungkap Bita cemberut.

"Nonton film azab aja, By!" Kata Devaro merekomendasikan tontonan yang menurutnya seru.

"Ih! Jangaaan!" Tawa Devaro pecah mendengar sentakan Bita yang begitu cepat.

Setelah meredakan tawanya, Devaro mengelus-elus rambut Bita yang tergerai indah. "Mau nonton apa, Hm?" tanyanya lembut.

Seringai jahil muncul menghiasi wajah Bita. "Film horor?"

Deg! Devaro sebisa mungkin mengontrol ekspresi wajahnya. "Emangnya kamu berani nonton?"

"Berani lah!" Jawab Bita lantang.

"Ya... ya sudah, ayo nonton!" Ucap Devaro.

Bita memicingkan matanya, "kamu, ya?" Dia menunjuk penuh selidik Devaro.

"A-apa?!"

"Kamu, ya, yang takut nonton film horor?" Tebak Bita meledek yang mungkin saja tebakan tersebut benar.

"Enggak, kok! Saya enggak takut, saya berani!" Elaknya.

Sebenarnya, Bita sedikit tidak percaya, tapi mau bagaimana lagi, suaminya sendiri yang bilang seperti itu.

Akhirnya, Bita mulai memutar salah satu film horor. Baru mulai saja Devaro sudah memejamkan matanya sembari sesekali mengintip film yang sedang mereka tonton. Bita menahan tawa karna hal itu.

Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang