"Hai kalian. Maaf menyela," kata Teknisi Yuda tiba-tiba sambil berlari dari ruangannya.
"Ada apa? Kenapa kau berlari seperti itu di dalam kantor polisi?" tanya Kapten Adrian.
"Kalian pasti tidak percaya apa yang aku temukan, mari ke ruanganku," kata Teknisi Yuda berlari ke ruangannya. Kami semua penasaran dengan apa yang ditemukan oleh Teknisi Yuda, sehingga kami mengikutinya ke ruangannya.
"Aku telah menonton semua DVD yang Inspektur Rian bawa, semua isinya hampir sama yaitu lagu-lagu opera dan beberapa konser orkestra," kata Teknisi Yuda saat kami tiba di ruangannya.
"Namun ada satu DVD ini yang akan membuat kalian merinding," kata Teknisi Yuda sambil memasukkan kepingan DVD ke dalam DVD player komputernya.
Video itu menampilkan layar hitam selama hampir satu menit. Detektif Tio bertanya pada Teknisi Yuda.
"Kau ingin menunjukkan apa?" tanya Detektif Tio.
"Sstt... Kalian akan melihat film horor ini," jawab Teknisi Yuda.
Satu menit kemudian terlihat sebuah ruangan panjang dengan ubin yang cantik. Terlihat pula pintu-pintu yang banyak serta tanaman-tanaman.
"Seperti menonton acara Paranormal Activity ya," kata Detektif Tio. Aku tampak tidak asing dengan latar video itu.
"Hey, ini terlihat seperti CCTV bukan?" tanya Inspektur Rian.
"Tepat sekali. Perhatikan ada waktu dan tanggalnya," kata Teknisi Yuda.
Tanggal 17 bulan ini. Deg! Tiba-tiba aku teringat sesuatu.
"Astaga," kataku setengah berteriak membuat semua orang di ruangan itu merasa kaget. Teknisi Yuda menghentikan videonya sebentar.
"Tanggal 17 bukankah hari dimana kita mulai mengerjakan kasus pembunuhan Pak Rio? Seminggu sebelum acara pembukaan hari ulang tahun sekolah," kataku histeris.
"Iya benar!" kata Inspektur Rian dan Inspektur Adi bersamaan. Aku melihat video itu sedikit melotot.
"Kalau begitu mungkin kalian menemukan siapa pelakunya," kata Teknisi Yuda sambil melanjutkan videonya.
Tiga menit video itu berjalan tidak ada pergerakan apapun. Hingga pada menit keempat tampak seseorang sedang berdebat keras dengan orang lain.
"Itu Pak Rio, kan?" tanya Inspektur Adi.
"Iya!" jawab Inspektur Rian terkejut.
"Dia tampak berdebat dengan seseorang," kata Detektif Tio.
"Orang itu tampak tidak asing," kata Inspektur Rian. Aku masih tetap menonton video itu sambil berpikir siapa orang yang debat dengan Pak Rio.
Tiga puluh detik kemudian. Splash! Sebuah pisau tajam mendarat di punggung Pak Rio. Aku menonton video itu hingga menganga. Kemudian video berakhir dua menit kemudian, hanya tampak Pak Rio disana bercucuran darah. Si pelaku telah pergi.
Setelah melihat video itu aku tampak sangat shock. Bahkan Detektif Tio hingga mengambilkan air putih untukku. Kedua inspektur itu tampak amat kaku melihat video yang mencengangkan itu.
"Maaf aku telah mengajak kalian menonton film horor ini," kata Teknisi Yuda sambil mengeluarkan DVD dari dalam komputernya.
"Dari mana kau mendapatkan DVD nya?" tanya Kapten Adrian.
"Dari salah satu tumpukan DVD yang diberikan Inspektur Rian tadi. Sampulnya adalah ini, The Best Strauss. Sampulnya terlihat sangat menarik, namun isinya sangat mencengangkan," kata Teknisi Yuda.
"The Best Strauss," gumam Kapten Adrian sambil mengambil sampul DVD itu.
"Strauss atau Johann Strauss II adalah seorang komponis terkenal dari Austria," kata Detektif Tio.
"Dia lah penggubah lagu Fruhlingsstimmen," kataku.
"Pembunuh Pak Rio itu baru menyadari bahwa aksinya terekam dalam CCTV ini, kemungkinan ia mencari rekamannya pada pagi harinya. Namun terlambat, seseorang telah mengambil rekamannya dan berusaha mengungkapkannya," kata Detektif Tio.
"Bu Ima," kata Inspektur Adi.
"Ya. Maka si pembunuh ini ingin agar Bu Ima tetap diam dan tidak mengatakannya pada siapa-siapa," kataku.
"Untuk itu ia mengirim surat ancaman," kata Inspektur Adi.
"Orang itu... Kita sudah bertemu sebelumnya," kataku pada Inspektur Adi dan Inspektur Rian. Kedua inspektur itu terdiam sejenak berpikir kemudian melotot ke arahku.
"Aku tidak percaya," kata Inspektur Adi.
"Mari kita tangkap orang itu!" kata Inspektur Rian.
___________________________________________
Udah sampe bagian 21 nih. Deg-degan nggak? Wkwkwk. Kira-kira siapa ya pelakunya? Jangan lupa komen dan votenya yaa. Terima kasih udah baca cerita aku. See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Murder of the Principal [END]
Mystery / ThrillerSMA Rafflesia, suatu sekolah asrama swasta elit di kota itu tengah gempar tatkala kepala sekolahnya ditemukan tewas secara mengenaskan di koridor sekolah. Velisa Andriani, detektif remaja berusia 18 tahun, berusaha menyelidiki penyebab dan siapa pel...