"Apa bukti yang dimiliki Bu Ima?" tanya Pak Tomi.
"DVD ini," jawab Inspektur Rian sambil menunjukkan DVD rekaman CCTV itu.
"Apa isi DVD itu?" tanya Pak Arka.
"Aula ini memiliki layar proyektor bukan? Kenapa kita tidak menayangkannya saja?" tanyaku.
"Ide bagus," kata Pak Arka. Inspektur Adi menyalakan laptop dan menyambungkannya pada proyektor. Beberapa detik kemudian, video itu telah tayang di layar di depan audiens.
"Video apa itu?" tanya Aden.
"Sebaiknya kau tonton saja," kata Inspektur Rian. Beberapa menit hanya ada tayangan hitam di layar itu, sama seperti saat aku menontonnya di komputer Teknisi Yuda. Kemudian mulailah video itu berlatar di koridor sekolah.
"Hei, bukankah itu di koridor sekolah?" tanya Rangga.
"Iya," jawab Clara.
"Itu Pak Rio, kan?" tanya Aden.
"Loh kok ada...," kata Bu Diana terputus.
"Aaaa!" jerit satu ruangan saat video menayangkan adegan Pak Rio ditikam. Inspektur Adi mematikan video itu dan menutup laptopnya. Kemudian ia mengeluarkan DVD dari dalam laptop. Semua orang menatap tajam ke arah sang pelaku.
"Benar, semuanya. Pelakunya adalah...," kataku terpotong.
"Anda, Pak Tomi," sambungku sambil menunjuk Pak Tomi. Semua orang menganga dan menatap ke arah Pak Tomi.
"Bagaimana bisa? Mengapa saya harus membunuh Pak Rio. Bagaimanapun beliau adalah rekan kerja saya. Tidak mungkin saya membunuhnya," kata Pak Tomi tegas.
"Bisa dan mungkin. Anda berbohong saat proses interogasi. Saat kami tanya apakah Pak Rio memiliki masalah, Anda menjawabnya dengan benar. Pak Rio memang tidak memiliki masalah. Anda-lah yang memiliki masalah dengan Pak Rio," kataku sambil mengeluarkan dokumen laporan keuangan.
"T-tapi masalah apakah itu, Detektif?" tanya Pak Arka hati-hati.
"Ini. Dokumen ini adalah laporan keuangan SMA Rafflesia periode bulan Januari hingga Juni yang disimpan di dalam brankas besi milik Pak Rio. Kami memberinya label A dan B agar tidak terbalik-balik. Serupa tapi tak sama, begitu pula dengan laporan ini. Pak Rio menerima laporan keuangan A, kemudian ia menemukan adanya kejanggalan pada saldo kredit. Keterangannya adalah pembelian dan perbaikan inventaris kelas," kataku.
"Tapi perasaan kelas kami tidak pernah diperbaiki. Bahkan kusen jendelanya sudah sangat rapuh," kata Aden.
"Benar, Aden. Pembelian dan perbaikan inventaris kelas, semuanya palsu. Pak Rio mengetahui hal ini. Maka ia berniat mencari tahu dan mencari laporan keuangannya yang asli. Dan ia berhasil menemukannya," kataku.
"Tapi bagaimana caranya membuat dua laporan keuangan yang berbeda seperti itu?" tanya Bu Diana.
"Siapa yang menjabat sebagai bendahara sekolah, dialah yang mengetahui taktiknya," jawabku.
___________________________________________
Siapa ya kira-kira yang menjabat? Jangan lupa baca kelanjutannya yak!
KAMU SEDANG MEMBACA
Murder of the Principal [END]
Mystery / ThrillerSMA Rafflesia, suatu sekolah asrama swasta elit di kota itu tengah gempar tatkala kepala sekolahnya ditemukan tewas secara mengenaskan di koridor sekolah. Velisa Andriani, detektif remaja berusia 18 tahun, berusaha menyelidiki penyebab dan siapa pel...