Bagian 22 - Penyingkapan

2.1K 344 5
                                    

Sesampainya di SMA Rafflesia, kami bergegas menuju ruang wakil kepala sekolah untuk menemui Pak Arka. Sambil berjalan, aku tidak sengaja melihat papan struktur kepengurusan sekolah di dinding sekolah itu.

"Selamat siang, Pak Arka," kata Inspektur Rian pada Pak Arka saat tiba di ruang wakil kepala sekolah.

"Selamat siang, ada perlu apa lagi kah?" tanya Pak Arka.

"Kami telah menemukan pelaku pembunuhan Pak Rio, juga Bu Ima," jawab Inspektur Adi.

"Keduanya?" tanya Pak Arka tak percaya sambil melepas kacamatanya.

"Benar. Pelakunya ada disini. Di sekolah ini," jawab Inspektur Adi. Pak Arka terlihat sangat terkejut.

"Siapa?" tanya Pak Arka.

"Sebaiknya kita bahas bersama. Bisakah Anda memanggil semua orang yang berkaitan dengan dua korban ini untuk berkumpul di suatu tempat seperti aula sekolah?" tanyaku.

"Tentu. Saya akan meminta bantuan Pak Tomi untuk mengumpulkan orang," jawab Pak Arka.

"Halo. Pak Tomi, tolong panggil dan kumpulkan semua orang untuk berada di aula sekolah sekarang. Kita mengadakan pertemuan darurat," kata Pak Arka menelepon Pak Tomi.

Aku, Inspektur Rian, dan Inspektur Adi berjalan menuju aula sekolah bersama dengan Pak Arka. Beberapa petugas polisi lainnya juga berjalan mengikuti kami. Ayahku, Kapten Adrian baru saja tiba setelah terjebak antrian panjang saat mengisi bahan bakar mobil. Sekarang kami bersama-sama menuju aula.

Pak Arka membuka pintu besar aula sekolah itu. Di dalamnya sudah terdapat banyak orang, mulai dari siswa, guru, staf karyawan, hingga petugas keamanan. Banyak wajah yang terlihat asing bagiku di sana. Aku hanya mengenali beberapa, seperti Pak Tomi dan Bu Diana.

Bahkan Aden, Clara, Rangga, Juan, dan beberapa siswa lainnya juga terlihat. Aden menempati bangku di deret pertama bersama Clara dan Rangga, sedangkan Juan dan beberapa siswa lainnya di bangku kedua dan ketiga. Suasana aula terasa hening hingga Pak Arka memberikan ucapan pembuka.

"Selamat siang, semua. Maaf saya harus memanggil kalian dalam pertemuan darurat siang ini. Ada hal yang sangat genting untuk dibahas kali ini. Seperti yang kalian tahu, beberapa waktu lalu kepala sekolah kita tercinta, Pak Rio meninggal secara tak wajar. Kemudian disusul dengan kejadian yang sama menimpa juru masak sekolah kita yang hebat, Bu Ima. Pihak kepolisian wilayah sudah menemukan siapa pelaku pembunuhan kedua orang yang kita hormati di sekolah ini. Silakan, katakan pada kami siapa pelakunya," kata Pak Arka mempersilakan kami.

"Saya, Inspektur Rian bersama rekan saya, Inspektur Adi, telah melakukan berbagai penyelidikan dan investigasi, hingga interogasi pada sejumlah tersangka. Disini hadir pula kapten detektif kepolisian, Kapten Adrian Bagaskara yang memimpin investigasi kasus ini. Dan hadir juga detektif muda kepolisian, Detektif Velisa Andriani," kata Inspektur Rian.

"Kami sudah menemukan pelaku pembunuhan dari korban pertama yaitu Pak Rio, dan juga korban kedua, Bu Ima. Detektif Velisa akan mengungkapkannya hari ini di hadapan kalian," sambungnya.

Ini adalah momen yang sangat kutunggu ketika mengerjakan sebuah kasus. Ketika aku menjabarkan penjelasanku di hadapan para saksi dan tersangka yang pernah kuinterogasi, kemudian menatap setiap ekspresi mereka.

___________________________________________

Bagian 22! Gimana, penasaran nggak? Baca kelanjutannya ya hehe

Murder of the Principal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang