35.Berubah

26 5 2
                                    

Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakan, mohon maaf lahir dan batin🌹

---

My Queen 👑

Ardhi, kamu udah di rumah, kan?
Kenapa gak kabarin aku?

  Udh

Besok berangkat sekolah bareng ya? Jemput aku

Mls, bda arah. Brngkt sndri aj 

Yah, kok gitu Ardhiiii?

Bukannya kamu selalu seneng kalau sama aku:(

Brsik! Gw cpek


Shifwa menatap layar ponselnya yang menampilkan room chat bersama Ardhi sembari mengerucutkan bibir. Tadi siang sikap pria itu masih sangat hangat dan manis, kenapa cepat sekali berubahnya? Bahkan gaya bicaranya pun berbeda, tidak ada aku-kamu lagi.

Shifwa menjatuhkan tubuhnya di kasur dengan posisi telentang. Menerka-nerka kesalahan apa yang telah ia perbuat pada kekasihnya. Tak ingin terlalu ambil pusing, Shifwa menarik selimut dan memeluk guling kesayangannya. Satu hal yang tidak kalian tahu, Shifwa tak bisa tidur tanpa guling.

Masa bodoh lah, mungkin Ardhi hanya kecapekan. Besok pasti berubah lagi, berubah jadi Batman contohnya.

***

Semua pasang mata memusatkan perhatiannya pada motor sport berwarna hitam yang baru saja memasuki area sekolah. Satu pertanyaan terlintas di otak mereka. Mengapa seorang Alena yang terkenal bad girl menempati jok belakang yang sudah Ardhi sematkan khusus milik Queen-nya? Semua orang mulai mengutarakan opini masing-masing.

“Dhi?” Arkana memanggil dengan nada bertanya, ia menunjuk Alena dengan ekor matanya.

Ardhi bisa melihat jelas raut kebingungan yang kentara di wajah teman-temannya. Sudah biasa, mereka selalu saling tunggu menunggu saat akan masuk ke kelas. Makanya Ardhi baru datang empat curut itu sudah bertengger di depan post satpam. Seperti ingin ganti profesi jadi satpam saja.

“Apa?” tanya Ardhi balik.

“Pagi, semua!” sapa Alena riang. Bibirnya melengkung sempurna membentuk senyuman hingga gigi putihnya terekspos jelas, menandakan betapa bahagianya gadis itu pagi ini.

“Pagi. Tapi kita gak kenal lo siapa dan kenapa bisa sama Ardhi,” balas Devon jujur.

Alena berdecih pelan, padahal lima puluh persen penghuni Victschool mengenalnya. “Gue kan terkenal cerdas—“

“Tapi bad attitude,” sela Rafka cepat seperti biasanya, pedas.

Seorang gadis dengan suara lembut tersebut berlari kecil menghampiri lima orang pria most wanted itu. Kedua tangannya mencengkram erat tali ranselnya yang terlihat berbeda, sepertinya baru. Kali ini penampilannya terlihat sedikit berbeda, ia mengikat sebagian rambutnya ke belakang.

 Kali ini penampilannya terlihat sedikit berbeda, ia mengikat sebagian rambutnya ke belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SHIFWA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang