[10] Berubah

70 15 1
                                    

     Pagi hari seperti biasa, Jason sudah siap dengan setelan jas hitamnya. Sebelum pergi kebawah untuk sarapan, ia duduk ditepi ranjang sambil melamunkan sesuatu.

"Koko gamau kehilangan dia kan?"

"Perjuangin dari awal ko, jangan buat dia ngejauh"

"Kalau koko kasarin dia terus, koko bakalan nyesel nantinya"

     Sejak semalam perkataan Rara tadi terus mengusik pikiran Jason. Rara tau hubungan nya dengan Rania sudah lama, tapi Jason jarang bersikap romantis kepadanya.

'Gue bakalan ikutin ucapan lo Ra' batin Jason.

*****

      Dikediaman Wijaya, Helmi kini tengah sarapan bersama keluarganya. Hanya detingan sendok yang menghiasi suasana Ruang makan tersebut. Hingga mereka selesai sarapan, Firman memutuskan untuk berangkat ke kantor lebih dulu dan disusul oleh Andra. Dan terakhir Helmi.

"Mah, Helmi berangkat ke kantor dulu" pamitnya seraya mengecup pipi sang mama.

"Nanti gak pulang kesini lagi?" Tanya sang mama

"Mungkin beberapa hari ini, Helmi gak pulang mah, soalnya lagi banyak kerjaan"

"Yaudah jangan lupa jaga kesehatan, gausah kebanyakan lembur"

"Oke mama cantik, siapp" Ucapnya kemudian masuk kedalam mobil dan bergegas meninggalkan pekarangan rumahnya.

    Saat sedang menyetir mobil, tiba-tiba ponsel Helmi berdering pertanda ada yang menelponnya. Ia segera mengangkat telpon tersebut dengan hati-hati.

"Halo iya pak?"

"Ck, sekali lagi lo bilang pak diluar kantor gue banting lo" Ucap seseorang disebrang telpon.

"M-maaf, J-Jason"

"Gue cuman ingetin hari ini gue gamasuk, jadi lo yang gantiin gue buat ketemu Client " (gitu gak sih tulisannya?)

"Iya g-gue udah ngerti kok"

"Oke bagus kalau gitu, awas kalau ada masalah, lo orang yang gue salahin"

"Iya paham"

   Sambungan pun terputus oleh Jason. Helmi yang menyadari itu hanya mengela napas panjang. Tak habis pikir dengan bosnya yang kadang galak, kadang juga ramah.

*****

    Kini semua keluarga Jason, Evan, Bryan serta keluarga Anggie sudah berkumpul di tempat acara terlaksanakan. Atas permintaan Evan serta Anggie, jadi yang hadir hanya keluarga serta orang terdekat mereka.

"Gamau langsung nikah aja ko?" Ucap Bryan menggoda Evan yang berada disampingnya.

"Maunya gitu, tapi gaboleh sama camer" Lirih Evans

"Kebelet nikah apa kebelet nganu? " Ucap Jason ikut menggoda.

"Njir diem lo"

"Dahlah gue mau nyusul Lydia dulu" ucap Bryan kemudian pergi dari hadapan Jason dan Evan.

"Gini nih, katanya ga suka, tapi kok gamau pisah"cibir Jason

"Lagian suka juga, tuh anak gak berani nembak" timpal Evans

"Giliran diambil orang nanges"

"Udahlah gausah diurusin tuh bocah tengil"

   Saat tengah asik berbincang, pandang Evans berhenti di depan pintu masuk. Kemudian ia menyenggol lengan Jason.

Mencintai Saudara Sekandung (JasonWiliamWinata)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang