[13] Berkumpul part 2✨

53 14 2
                                    

"Hel sorry gak nganterin lo pulang dan justru ngajak kesini" Ucapnya setengah berbisik.

"Enggak papa kok, Helmi gak masalah" Balas Helmi seraya melepaskan cekalan tangan Jason.

"Lo nginep sini aja gimana?"

"Jangan, nanti jam 11 harus pulang"

"Yaudah sana, ntar kalau mau pulang temui gue"

    Helmi hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, kemudian ia pergi menyusul Anggie, Lydia dan Rara. Saat sudah sampai di dalam kamar tersebut, Helmi melihat bahwa ketiga cewe itu sedang asik memakai masker wajah.

"Eh Hel, ngapain disitu sini ikut kita" Ucap Anggie yang melihat Helmi.

"Iya Hel sini, gausah takut" Ajak Lydia

"Iya" Ucap Helmi ragu kemudian duduk di dekat Rara.

"Gausah tegang gitu, anggep aja kita disini temen lo" Ucap Rara seraya merangkul pundak Helmi.

"B-beneran boleh?" Tanya Helmi ragu.

"Yaiyalah Hel, itung-itung kita bertiga dapet temen baru" Ucap Anggie

"Mulai sekarang lo temen kita dan Jason harus sering bawa lo kesini" Timpal Lydia

"Memangnya kalian sering kesini? Maksud g-gue sering nginep disini?" Tanya Helmi

   Anggie, Lydia dan juga Rara malah tertawa mendengar ucapan Helmi. Lalu Anggie dan Lydia yang memang agak jauh duduknya kini mendekat.

"Ya jelas enggak lah Hel, kita kesini kalau pas bosen aja, seringnya sih pas malming doang" Jelas Anggie

"Oh gitu ya" Ucap Helmi sambil menghela napas.

"Udah mending kita lanjut maskeran trus keluar main sama tuh cowo-cowo" Ucap Lydia

"H-hah? Main?" Beo Helmi. Ya mungkin Helmi kurang paham apa maksud Lydia.

"Main, kumpul-kumpul, gitu lho Hel, pikiran lo macem-macem ya?" Goda Rara pada Helmi.

"Ishh enggak" Ucap Helmi menahan malu.

"Bisa-bisanya otak gue mikir yang aneh-aneh" batin Helmi.

    Seketika tawa Anggie, Lydia dan Rara pecah melihat muka Helmi yang memerah malu.
_____

"Woah impresif sekali teman-teman, seorang Jason Wiliam Winata mengajak karyawannya makan malam 'berdua' hanya karna dia sedang bahagia?" Ucap Bryan memberi penekanan penuh dikata 'berdua'.

"Lo udah gak jutek lagi ke karyawan Jas?" Tanya Evans

"Ya masih, cuman gatau kenapa gue kalau deket sama Helmi nyaman banget"

    Bryan yang mendengar ucapan Jason sontak mengusap wajah Jason menggunakan tangannya dengan kasar.

"Cuih, apaan sih"

"Lo kayaknya perlu dibawa ke dukun deh" Ucap Bryan sambil menatap Jason tajam.

"Nah iya yen, kali aja si Jason kesambet setan yang ada dikantornya" Timpal Evans

"Apaan sih lo berdua, gue tuh gak kesambet" 

"Ya lagian elo, udah tau masih punya Rania main deketin si Helmi aja"

"Tuh dengerin kata-kata bijaknya si Bryan. Lagian kalau lo deket-deket Helmi, yang ada dia baper dongo" Ucap Evans sambil menjitak pelan dahi Jason.

"Ck, gue bisa jaga hati kali, lagian kalau si Helmi baper ya urusan dia lah ngapain gue yang disalahin" Elak Jason.

"Otak lo gak pernah di service apa gimana sih?" Tanya Evans

Mencintai Saudara Sekandung (JasonWiliamWinata)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang