[12] Berkumpul part 1

57 16 1
                                    

"Ish tuh kan ngelamun lagi" Ucap Helmi sambil meyandarkan badanya dikursi.

"Bawel banget sih" Ucap Jason sambil menatap Helmi.

"Untung aja bos gue" batin Helmi.

    Tak lama setelah itu makanan yang tadi mereka pesan datang. Tanpa berkata apa-apa, Helmi langsung memakan makanannya.

"Laper lo?" Ucap Jason sambil terus menatap Helmi.

"Kalau iya kenapa?" tanya Helmi balik.

"Hem" Jason hanya membalasnya dengan deheman saja.

"Bilang gak ya" batin Helmi sambil terus memakan makanannya. Sedangkan Jason? Ia juga sama halnya dengan Helmi, memakan makanannya tanpa peduli sekitar.

"Panggil koko boleh?" Ucap Helmi tiba-tiba.

   Sontak Jason menghentikan acara makanannya dan berganti menatap Helmi secara intens.

"Lo Ngomong apa?" Tanya Jason memastikan.

"G-gue, b-boleh panggil lo k-koko?" Ucap Helmi gugup.

"Why?"

"Hah" Ucap Helmi tak mengerti.

"Kenapa lo manggil gue koko? Kenapa gak Jason kek, Jes, atau apalah"

"Mau dipanggil bapak gamau, Abang gak pantes, kakak apalagi. Yaudah koko aja daripada manggil om" Ucapnya dengan santai. Sontak Jason yang mendengarnya menatap Helmi tajam.

"Gila lo, masa ganteng kek gini dipanggil om" Ucap Jason agak ngegas.

"Ya kan tua an lo daripada gue, wajar lah"

"Cuman beberapa tahun doang kali" Bantah Jason

"Sama aja kayak om-om" Ucap Helmi santai.

"Bener-bener lo ya" Ucap Jason akan bangkit tapi ditahan oleh Helmi.

"Ko Jason yang ganteng plus baik hati, jangan marah-marah gak baik ntar cepet tua" Ucap Helmi sambil menahan tangan Jason.

"Ko Je gaboleh malah-malah, gak baik tau, ntal cepet tua"

   Lagi dan lagi, tiba-tiba di pikiran Jason terlintas pada Rissa. Ia sangat rindu dengan adik kecilnya. Tanpa sadar ia justru menarik lengan Helmi dan membawanya ke dekapannya.

   Helmi yang tak siap atas perilaku Jason pun hanya bisa diam didalam dekapan Jason. Bisa saja Ia memberontak perlakuan Jason, hanya saja ia masih kaget kaget atas perbuatan Jason ini.

"K-ko J-Jas" panggil Helmi gugup.

   Bukannya menjawab justru Jason semakin mengeratkan pelukan tersebut.

"Kok nyaman banget ya" batin Helmi.

"Shit, nyaman banget" batin Jason.

    Walaupun banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua, tetapi pelukan itu tetap berlangsung. Saat sedang menikmati pelukan tersebut, tiba-tiba ponsel Jason berbunyi. Jason yang menyadari itupun langsung melepaskan pelukan tersebut.

"Sorry" Ucapnya kemudian menjauh dari Helmi guna mengangkat telpon nya.

    Sedangkan Helmi? Ia kembali duduk sambil memandang kosong kedepan. Ia masih mencerna kejadian barusan.

"Tuh orang kesambet setan apa gimana sih? Tadi jutek banget terus sekarang tiba-tiba meluk gue" Batin Helmi.

"Tapi kenapa nyaman banget sih, Nih juga jantung kenapa jedag-jedug mulu" batinnya lagi.

Mencintai Saudara Sekandung (JasonWiliamWinata)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang