Hari berganti sore dan acara pertunangan Evan dan Anggie telah usai. Saat ini, Jason memutuskan untuk mengantarkan Rania pulang. Saat sudah sampai, Jason pun turun untuk membukakan pintu untuk Rania.
"Gausah dibukain juga gapapa kali" Ucap Rania kemudian turun dari mobil Jason.
"Bukannya kamu suka kalau aku kaya gini?" Jawab Jason dengan senyum manisnya.
"Tahan Ran,Tahan,lo gak boleh baperan lagi" batin Rania.
"Yaudah berhubung mulai malem, mendingan pulang gih" Ucap Rania sambil mendorong-dorong tubuh Jason.
"Ngusir nih?"
"Bukan gitu, tapi kan gue capek mau istirahat"
"Yaudah kalau gitu" Ucap Jason kemudian mendekatkan dirinya pada Rania.
"J-jas l-lo mau ngapain"
Jason terus mendekati Rania hingga tubuh Rania menabrak mobil Jason.
Cupp
"See you" Ucap Jason setelah mencium pipi Rania.
Jason mulai berjalan kearah bangku pengemudi meninggalkan Rania yang masih mematung disana.
"Ran, masuk ke rumah gih ntar pas aku jalan kamunya jatuh" Ucap Jason dari dalam mobil.
"Hah, eh iya" Ucapnya menjauh dari mobil Jason.
Selepas Rania pergi, Jason langsung menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Rania. Sedangkan Rania langsung masuk menuju kamarnya dan merebahkan badannya dikasur.
"Gila demi apa gue dicium sama Jason" gumamnya seraya memegang pipinya.
"Tapi tenang Ran, jangan gampang baperan" gumamnya lagi.
*****
Setibanya Jason dirumah, ternyata jam telah menunjukan pukul 6 sore. Jason langsung bergegas masuk kerumahnya dan langsung menuju kamarnya.
"Arghh gue yang nyium napa gue yang baper sih" Ucap Jason sambil meraup kasar wajahnya.
"Rania lo bikin gue blushing tau gak" Ucapnya lagi.
Setelah mengucapkan itu, senyum manis terbit diwajah Jason sampai satu hal terlintas dipikirannya.
"Kantor baik-baik aja gak ya?" Gumamnya sambil melepas jasnya.
"Gue tanya Helmi deh" Ucapnya sambil mengambil ponselnya dan segera menghubungi Helmi.
Ditempat lain, saat ini Helmi baru sampai di apartemennya dan langsung merebahkan dirinya dikasur.
"Gila capek banget" Gumamnya.
Ting
Ponsel milik Helmi berbunyi, pertanda bahwa ada pesan masuk. Sontak Helmi membuka matanya yang semula terpejam.
"Sebentar lagi kejutannya akan siap" Gumamnya membaca pesan tersebut.
"Cih, kejutan apaan. Yang ada gue yang kena imbasnya" Gumamnya lagi setelah itu ia meletakan ponselnya di nakas samping tempat tidur.
Belum ada 5 menit ia meletakkan ponselnya, tiba-tiba ponsel itu bergetar pertanda ada panggilan yang masuk.
"Aelah siapa sih ganggu banget" gerutunya.
Ia pun segera mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan tersebut tanpa melihat namanya.
"Hal-"
"Gausah ganggu bisa gak sih, gue lagi capek" selanya.
"Udah berani nyela omongan gue?" ucap seseorang di seberang.
Deg
Helmi seketika menjauhkan ponselnya dari telinganya guna melihat siapa yang mehubunginya.
"Mampus gue" batinnya.
"Denger gak sih?" Ucap seseorang di seberang telpon.
"M-maaf g-gue pikir orang lain"
"Ck, gimana keadaan kantor?" tanyanya to the point.
"Baik-baik aja pak, meeting juga berjalan lancar"
"Bagus kalau gitu. Mumpung gue lagi seneng, 1 jam lagi kita ketemuan di cafe deket kantor. Gue traktir sekaligus sebagai tanda terima kasih"
"Bapak sehat kan?" Ucapnya tanpa sadar.
"Ya sehat lah, lo pikir gue gak waras?"
Duh nih mulut asal ceplos aja sih batinnya."Emm maaf pak"
"Bapak lagi, gue tuh gak setua itu buat di panggil bapak"
"Ya terus apa dong?"
"Pikirin sendiri, jangan sampe telat"
"Si-"
Belum sempat Helmi melanjutkan ucapnya, sambungan langsung terputus secara sepihak.
"Duh ntar kalau ketemu gimana" lirihnya gelisah.
*****
Setelah memasuki cafe tersebut, Helmi mengedarkan pandangannya guna mencari orang yang akan ditemuinya.
"Itu dia" batinnya.
Kemudian ia berjalan menuju orang tersebut dan langsung duduk dihadapannya.
"Sorry, udah nunggu lama ya"
"It's okay"
"Udah pesen?"
Tanpa menjawab ucapan Helmi, orang tersebut memanggil waitress guna memesan makanan.
"Mulai kan es batunya beku lagi" batin Helmi.
"Saya pesan Ayam bakar nya satu sama minumnya lemon tea aja" Ucap orang tersebut setelah membaca buku menu yang ada disana.
"Lo apa?" tanyanya sambil menatap Helmi.
"Ayam bakar sama milkshake coklat satu"
"Itu..." pikir orang tersebut
"Ma, aku mau sama kaya koko"
"Tapi minum nya gamau itu, maunya milkshake coklat"
"Sekalian nanti pulang bikin cake coklat ya ma"
Sekelibat ingatan muncul dikepala seseorang tersebut. Helmi yang menyadari perubahan ekspresi orang yang ada didepannya pun mulai khawatir.
"Hem" dehemnya. Tapi tak mendapat respon apapun.
"Jason" Ucapnya lagi. "Ko Jason Wiliam Winata" sambungnya.
"Eh, iya kenapa?" Ucap Jason kaget.
"Ngelamunin apaan?"
"Bukan apa-apa" Jawabnya.
"Andai aja Rissa disini" batin Jason.
•
•
•
•
•
•
•
•
Segini dulu part kali ini😁
Maaf ya pendek, Author lagi kehabisan kata-kata wkwk
Jangan lupa vote⭐ sama komen💬
Yukk komen "Next" buat ke part selanjutnya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Saudara Sekandung (JasonWiliamWinata)
Novela Juvenil⛔HANYA FIKSI BUKAN KISAH NYATA⛔ Saudara yang terpisah karna kejadian yang tak terduga dan dipersatukan kembali oleh perasaan cinta🥀 Penasaran?? Skuyy langsung aja dibaca • • • • • (Author gak bisa buat deskripsi hehe) Start : 16 Juni 2021 Finish...