Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AMOREVOLOUS （ ｃｈａｐｔｅｒ ６ ） - 𝐀𝐫𝐣𝐮𝐧𝐚 𝐒𝐢 𝐏𝐞𝐧𝐲𝐚𝐛𝐚𝐫 -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arjuna kini mulai disibukkan lagi dengan adanya sekolah. Ini tahun terakhirnya di SMA dan Arjuna mulai kebingungan harus melanjutkan ke mana.
Sebenarnya dia sudah memantapkan hati ingin menikahi Nana setelah mereka lulus, tapi Yang Mulia Papi Edi belum bisa mengabulkan permintaan Arjuna itu.
Lagipula dikabulkan pun belum tentu Bapak Imam yang terhormat merestui. Bisa dilihat dari diri Arjuna sendiri. Pemuda itu memang sudah mulai dewasa, tapi Imam tak bisa membiarkan anaknya menikah hanya dimodali cinta saja.
Kesabaran Arjuna harus ditambah lagi. Ia masih harus berjuang demi cintanya, ia harus terus berdoa dan berusaha, ia juga harus selalu yakin bahwa ia bisa mendapatkan Nana.
Sore ini hujan turun deras. Arjuna masih belum puas main air. Dan karena tugasnya sudah selesai—tinggal dikumpulkan, pemuda itu tak menyia-nyiakan waktu untuk ikut bermain perosotan yang sudah diketuai oleh Satya di depan kelas mereka.
Separuh teman laki-laki sekelas Arjuna ikut, ditambah juga beberapa anak dari kelas sebelah.
Di saat seperti inilah mereka semua lupa umur, tak peduli badan basah kuyup, rambut lepek kebasahan, juga dingin yang mulai menusuk.
Berbagai macam atraksi dilakukan, mulai dari balapan siapa yang bisa merosot sampai jauh, hingga menari balet sampai bisa sepuluh putaran. Tinggal menunggu salah satu dari mereka terpeleset saja.
Di tengah permainan mereka, bidadari Arjuna mendadak keluar kelas dengan menggendong tas. Arjuna dan Nana memang berbeda kelas, Arjuna di MIPA 4, Nana di IPS 3, jarak mereka hanya selisih dua kelas saja.
Nana bersama Ani—temannya. Bel pulang belum berbunyi sebenarnya, tapi guru yang mengajar mereka membubarkan kelas dengan cepat, jadi itu berarti sudah pulang.
Arjuna segera kembali ke kelas, dengan cepat merapikan mejanya, tanpa dosa pun melempar buku tugasnya ke meja si sekretaris.
Arjuna mengambil sepatunya, langsung menjejalkan benda itu ke dalam tasnya. Setelah selesai, ia bergegas keluar sambil menggendong tasnya, tak mempedulikan temannya yang masih perosotan di lantai.
