Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menjelang pernikahan Rara, keluarga Nana tengah sibuk menyiapkan segala sesuatunya. Acara pernikahan diadakan di rumah sehingga banyak tetangga yang ikut membantu, termasuk keluarga Arjuna sendiri.
Dan ini bisa menjadi kesempatan besar untuk Arjuna bisa berdekatan dengan pujaan hatinya.
Tapi sendari tadi Arjuna tak mendapati Nana. Gadis itu tak terlihat, bahkan napasnya pun tak dirasakannya.
Meski setiap hari bertemu, tapi Arjuna merasa belum tenang bila tak melihat Nana sekarang.
Memberanikan diri, Arjuna mencoba bertanya pada calon ayah mertuanya, "Pak Imam, Nana ke mana?"
Pria umur lima puluh tahunan namun masih terlihat muda itu tengah duduk berbincang dengan seseorang yang tak Arjuna kenal. Beliau menjawab, "Di dalam kayaknya, Jun. Tadi sama Bayu."
Arjuna menegang. Siapa Bayu?
Setelah menjauh dari Pak Imam, Arjuna mendadak khawatir. Pemikiran-pemikiran aneh langsung datang. Dia tak pernah mendengar nama Bayu sama sekali, apa hubungannya pula dengan Nana.
Setelah masuk ke dalam rumah bernuansa Jawa tersebut, di antara banyaknya orang yang berseliweran, Arjuna langsung mendapati Nana duduk di sofa di pojok ruangan bersama seorang laki-laki. Tampak menyanyi bersama dengan iringan gitar yang si cowok mainkan.
Mereka berdua sama sekali tak menyadari keberadaan Arjuna. Iri, dengki, marah, tak terima. Arjuna bahkan tak pernah duduk sedekat itu dengan Nana, tapi melihat si pemuda yang namanya Bayu itu, Arjuna jelas-jelas tak terima.
Nana seharusnya menjauh, Nana tak boleh berdekatan dengan laki-laki lain seperti itu, Nana harus menjaga jarak seperti ia menjaga jarak dengan Arjuna.
Kesal, Arjuna langsung keluar. Makan siang sudah dimulai tapi ketika ayahnya memanggil untuk ikut makan bersama, Arjuna tak menyahut karena terlampau kesal dengan apa yang ia lihat tadi.