Semua orang di tempat langsung menatap Rara. Ucapan wanita itu terdengar begitu kesal.
Tatapan Rara beralih pada Nana. "Nana juga, mending fokus ke ujian, jangan mikirin Arjuna terus."
Nana langsung kebingungan dengan ucapan kakaknya itu, padahal sendari tadi dia hanya diam. Pun juga anggota keluarga lain ketika melihat raut ketidaksukaan Rara ketika mereka membahas Arjuna.
"Arjuna tuh nakal, pergaulannya juga kayaknya nggak bener," tambah Rara sukses membuat keluarganya tercengang.
Apalagi Nana. Gadis itu tak menyangka jika kakaknya membicarakan Arjuna seperti itu.
"Kamu kenapa, sih?" Ian sedikit berbisik pada Rara. Menurutnya ucapan Rara sudah mulai kelewatan, ia takut itu menyinggung Nana.
Seakan tak mendengar ucapan sang suami, Rara kembali bersuara, "Siapa tahu dia tabrakan karena balapan sama teman-temannya yang nakal."
"Rara, nggak boleh suuzon." Maya memperingatkan.
"Tapi nggak mungkin dia balapan pakai vespa," sergah Nana setelah mendapat keberanian untuk membalas Rara. Dia tak terima Rara bicara yang tidak-tidak mengenai Arjuna.
Meski Nana tak tahu pasti bagaimana kecelakaan Arjuna, tapi kurang masuk akal jika pemuda itu kecelakaan karena balapan vespa. Teman-teman Arjuna juga tenang-tenang saja, tak terlihat memiliki masalah besar meski salah satu temannya habis kecelakaan.
