AMOREVOLOUS
( chapter 12 )
— 𝐑𝐢𝐧𝐝𝐮 𝐀𝐫𝐣𝐮𝐧𝐚 𝐒𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐊𝐞 𝐓𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠-𝐭𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠 —Arjuna merindu sekarang.
Nana mendadak tak terlihat tiga hari ini. Gadis itu seakan ditelan bumi; tak terdengar suaranya, tak terlihat wajahnya, tak bisa dirasakan napas dan detak jantungnya.
Harap dimaklumi, Arjuna memang berubah aneh saat sedang rindu sang pujaan hati.
Pesan yang dikirim Arjuna tak mendapat balasan. Biasanya setiap sore Nana akan terlihat menyapu atau menyirami bunga di depan rumah, tapi akhir-akhir ini yang Arjuna dapati hanya Rara.
Rutinitas Nana mendadak digantikan oleh si galak Rara. Arjuna sungguh tak ingin mendekat, namun pemuda itu penasaran dengan keadaan Nana.
Tiga hari itu pun Arjuna sungguh tak tenang. Terakhir kali ia melihat Nana saat menjenguknya, gadis itu masih baik-baik saja. Aneh saja karena pujaan hatinya tiba-tiba menghilang seperti ini. Arjuna jadi khawatir setengah mampus.
Lalu setelah tiga hari menjalani pemulihan, Arjuna akhirnya kembali masuk sekolah. Kali ini papinya dengan baik hati mengantar Arjuna. Vespa merah kesayangan si pemuda masih dirawat inap di bengkel. Arjuna juga merindukannya.
Nana dan vespa merahnya sudah jadi bagian dari hidup Arjuna, separuh napasnya, hidup dan matinya.
Sesampainya di sekolah, bukannya menuju kelasnya, Arjuna malah masuk ke kelas Nana. Orang-orang yang mendiami kelas itu langsung terkejut mendapati Arjuna yang celingukan sendiri di depan pintu.
Jika Arjuna tak bisa menemui Nana di rumah, lelaki itu pasti bisa menemui Nana di sekolah. Tapi gadis itu tak terlihat. Bel masuk berbunyi tujuh menit lagi. Nana bukan tipe orang yang berangkat sekolah mepet jam masuk seperti dirinya, dan seharusnya gadis itu sudah berada di kelas sekarang.
Sedikit sedih Arjuna pergi dari kelas Nana meninggalkan tatapan aneh sekaligus kerutan di alis penghuni kelas Nana.
Selama pelajaran Arjuna masih terus memikirkan Nana. Ia penasaran kenapa Nana jadi sulit ditemui sekarang.
Arjuna rindu.
Tapi kerinduannya langsung meledak karena akhirnya setelah tiga hari ia bisa melihat Nana ketika istirahat. Gadis itu sendirian saat melewati depan kelas Arjuna yang baru keluar diikuti Wafa dan Chandra.
Segera pemuda itu melompat menghampiri Nana. "Hai, Nana!"
Senyum Arjuna lebar sekali. Dia lega akhirnya bisa bertemu Nana. Gadis itu terlihat baik-baik saja, tak kurang apa pun, sehat walafiat, dan juga cantik dengan kucir kudanya.
Nana terkejut ketika mendapati Arjuna. Gadis itu kira Arjuna tidak berangkat sekolah lagi.
"Kamu kok nggak—" Belum tuntas Arjuna bertanya, Nana malah pergi tanpa menatapnya sama sekali.
Arjuna sedikit aneh, tapi ia langsung menghadang jalan Nana. "Kok malah pergi, sih?"
Nana membuang pandangan, tak ingin menatap Arjuna. Dia harus menjaga jarak dari lelaki itu, dia tak mau membantah ayahnya.
"Tiga hari loh kita nggak ketemu, kamu nggak kangen sama aku?" tanya Arjuna penuh percaya diri. Kalau mereka berada di tempat sepi, Arjuna ingin sekali memeluk Nana guna menyalurkan kerinduan.
Tolong usir setan-setan di kepala Arjuna!
Bukannya menjawab, Nana malah mencoba melewati Arjuna lagi, sukses membuat pemuda itu kebingungan.
Alis Arjuna mengerut, ia kembali menghadang Nana. "Kamu kenapa, sih?"
Nana menggeleng, masih tak mau menatap Arjuna. "Maaf, aku buru-buru," katanya singkat sebelum kemudian berlalu dari hadapan pemuda itu.
Arjuna mematung, tak bisa lagi menghadang Nana yang mencoba pergi darinya sendari tadi.
Wafa yang berdiri di teras kelasnya sambil menyandarkan sikunya di bahu Chandra langsung tak percaya dengan drama di depannya itu.
Sungguh, Nana meninggalkan Arjuna begitu saja?
"Lah, ditinggal? Nggak jadi uwu-uwu?" tanya Chandra keheranan.
Arjuna sendiri tak kalah heran. Nana yang selama ini tak pernah menghiraukannya sekarang malah bersikap tak peduli.
Nana mungkin memang tengah buru-buru, tapi seumur-umur jika Arjuna memanggil Nana, gadis itu pasti juga membalasnya. Tapi tadi tidak sama sekali.
Kedua teman Arjuna datang menghampiri pemuda itu yang masih terdiam kaku.
"Marahan lo sama Nana?" tanya Chandra.
"Nggak." Arjuna menggeleng pelan. Tatapannya tak terbaca. "Dia lagi buru-buru aja."
Arjuna mencoba untuk berpikir positif. Bisa saja Nana sedang dalam mood yang buruk, dan besok atau mungkin nanti gadis itu akan bersikap seperti biasa padanya.
Ya, semoga.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOREVOLOUS
FanfictionNamanya Arjuna Zefriano dan dia mengincar anak tetangga yang pemalu.