✔️ THE DEAD INSIDE US 5 - BAGIAN 1 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONAXATEEZ)

18 | Credence

sudah jam setengah tiga pagi, aku update lagi

mohon vommentnya ya? mulai sepi ini :( jangan karena aku cepet dong huhu

//

Credence; 18

The Dead Inside Us

- Safe City -

//

Jimin menatap ke arah langit malam itu.

Melihat bagaimana langit menjadi sangat gelap, berbeda dari biasanya, membuatnya gelisah, tahu bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Dan hal itu membuat Jimin segera berbalik, untuk mendapai siapapun yang tengah sibuk dengan apa yang harus mereka lakukan di mobil masing-masing.

Hingga Jimin bertemu dengan Hanbin, lalu menahannya dan menunjuk ke atas.

"Langit sangat gelap. Sesuatu akan terjadi."

Secara tak sengaja, Lisa yang berada di sekitar, mendekat, membuat Jimin ikut bicara padanya.

"Lisa, lihat ke langit." Jimin menunjuk ke arah langit, menggelengkan kepalanya tak enak. "Ada yang tak biasa. Kita harus mencari tempat."

"Tempat..." Lisa menggumam, lalu ikut menatap langit.

Hanbin sendiri mengulum bibir bawahnya, hendak itu berbalik.

Tapi saat itu juga, Heejin keluar dari mobil, penasaran tentang apa yang tengah Hanbin, Lisa dan Jimin ributkan. Hal itu membuatnya ikut melihat ke atas, memerhatikan beberapa saat. Sontak saja ia teringat akan hal-hal yang seseorang ajarkan padanya, sebelum mereka pergi ke kastil. Hal-hal yang orang itu berikan padanya sebagai bekal, untuknya dan kelompoknya.

"Ini... seperti yang... Yeonjun katakan padaku..."

Sebelum setelahnya, pupil matanya melebar dengan besar, membuatnya berbalik dan menyentuh pintu mobil lalu berseru dengan cepat.

"CEPAT MASUK KE DALAM!!" teriakkan Heejin membuat ketiga orang itu menoleh, juga dengan beberapa dari mereka yang berada di sekitar. "BADAI PETIR! AKAN ADA BADAI PETIR!!"

Segera Hanbin bergegas menuju masing-masing mobil, memastikan semuanya masuk ke mobil masing-masing. Juga seperti Lisa dan Jimin yang juga bergegas cepat, untuk melakukannya.

Tapi saat itu Soojin berseru dari bagian kemudi mobilnya, mengeluarkan kepala dari kaca mobilnya yang terbuka. "Haruto tak ada!"

"Giselle juga." Lisa berdecak, setelah melirik ke dalam mobil di mana Bobby dan Alice yang mulai meringkuk ketakutan berada di dalam. "Oh, sial!"

Hanbin pun melirik Lisa yang mulai berlari, mencari, sembari dia menepuk mobil yang Lucas dan Jimin kendarai. "Kalian bergerak lebih dahulu." lalu suara gemuruh dari langit terdengar, suaranya samar namun juga terdengar banyak. "Cepat."

Dua pengemudi mobil tersebut, mau-tak-mau mengikuti perintah dari Hanbin tanpa melawannya. Sesuai dengan keputusan apapun yang Hanbin katakan, tentunya lebih baik tidak diperdebatkan, terlebih untuk keadaan darurat.