00 - 3 | 8

1.6K 455 227
                                    

jangan lupa tinggalkan jejak~







//

8; 00 - 3

The Dead Inside Us

- Safe City -

//








Langkahnya terlihat begitu senang.

Seolah tak pernah mengalami hari buruk dalam hidupnya--walau itu mustahil--namun senyumannya yang manis, nampak seperti kucing kecil terus terpatri begitu indah di wajahnya. Rambut panjang hitam lurusnya yang menjuntai ikut bergerak seiringan dengan langkahnya, di mana kedua tangannya membawa sebuah keranjang rotan yang tertutup kain berpola kotak-kotak merah dan putih.

Tujuannya hanya satu.

Sebuah rumah yang tak jauh dari posisi di mana dinding bagian utara berada.

Ya, sebuah dinding besar dan tinggi yang di bangun secara sengaja, mengelilingi sebuah kota yang sebenarnya tak terlalu besar pula. Dinding yang memiliki hanya sekitar limabelas meter tersebut, terbuat dari beton kuat dan besar, menjadi pembatas kota ini dengan bagian luar.

Saat itu, ketika ia sampai di depan sebuah pintu dari sebuah rumah kecil nan nyaman itu, sang gadis mengetuk pintunya.

Adalah Kim Hyunjin, gadis yang seharusnya berada di penghujung kelas 3 SMA--jika dunia baik-baik saja--tersebut memasang senyuman gemas, menunggu pintu dibukakan. Posisi berdirinya sangat tegap, seolah mengikuti bagaimana cara-cara para tentara yang biasa menjaga di sekitar dinding menjaga.

Tak perlu menunggu lama, pintu itu akhirnya terbuka.

Seperti harapannya, yang membukakannya adalah sosok lelaki jangkung, sekitar enambelas sentimeter lebih tinggi darinya, yang menjadi temannya selama berada di kota ini. Namanya adalah Hwang Hyunjin. Seperti takdir, mereka berbagi nama yang sama, hanya berbeda nama keluarga. 

Lelaki berambut pirang sebahu tersebut ikut tersenyum, tepat ketika Hyunjin yang lebih senang dipanggil dengan imbuhan 'a' di belakang namanya mengangkat keranjang tersebut di depan wajahnya.

"Kubawakan roti untukmu dan Ibumu~"

"Kau membuat roti lagi?" tanya Hyunjin dengan gemas, mengulum bibir bawahnya sebelum menerimanya. "Terima kasih, Hyunjin-a?"

Hyunjin-a terkekeh senang, lalu mengangguk-angguk seperti kucing kecil. "Anytime, Hyunjin-ie~!" balasnya, di mana mereka sepakat untuk membedakan nama mereka menggunakan imbuhan.

"Mau bertemu Ibu?" tanya Hyunjin-ie lembut, yang sebenarnya segera memberikan jalan pada Hyunjin-a untuk masuk ke dalam. "Ibu baru selesai mengecek keadaan di pabrik baju."

"Oh? Jadi seragam baru itu sudah selesai? Untuk para tentara?"

Hyunjin-ie mengangguk sambil menutup pintu. Membiarkan Hyunjin-a yang sudah terbiasa datang ke rumahnya membawa diri sendiri ke ruang tamu, lalu menyimpang keranjang berisi roti tersebut di atas meja.

"Ya, berdasarkan pengumuman sebulan lalu, semuanya sudah diberikan posisi baru untuk peresmian satu tahun kota ini berdiri, sejak awal bencana Kabut Hitam."

Hyunjin-a meringis, memeluk tubuhnya sendiri kemudian. "Mereka bilang langsung berpikir untuk membuat kota terpisah sejak hari ke-delapan dari bencana?"

✔️ THE DEAD INSIDE US 5 - BAGIAN 1 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONAXATEEZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang