✔️ THE DEAD INSIDE US 5 - BAGIAN 1 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONAXATEEZ)

31 | Anytime

hati harus siap yaaaaa :'

anyway aku seneng kalau qotd di jawab kaya yang sebelumnya hihi makasiiih

question of the day; pilih mati dimakan blood mist atau mati di bunuh tentara?

//

Anytime; 31

The Dead Inside Us

- Safe City -

//

Dengan seksama, Lisa menatap ke depan dengan teliti, menyisir setiap sisi jalanan untuk memastikan tak ada bahaya di sekitar, sekaligus untuk mencari sekiranya mobil yang Jimin kendarai.

Di dalamnya Bobby fokus mengemudi, sedangkan Shuhua melirik ke belakang dan ke luar—pada Lisa—secara berulang. Mencoba memastikan orang-orang di belakang baik-baik saja, juga memastikan Lisa tak terkena bahaya.

Hingga kemudian ketika Bobby berbelok, mobil itu mereka temukan. Akan bagaimana mobil milik Jimin terlihat, seolah berhenti di tengah jalan, entah karena kehabisan bensin atau apa.

Hanya saja, bagaimana Yuqi berdiri di samping pintu, memeluk tubuh Rachel dengan satu tangannya, menangis bersama. Juga dengan Jisoo, berdiri di samping pintu kemudi yang terbuka, terlihat tengah menunduk.

Segera saja sebelum mobil berhenti, Lisa melompat dan berlari ke arah mereka. Menyadarkan Yuqi dan Rachel, namun tidak pada Jisoo. Karena Lisa hanya berlari, hingga mencapai tubuh belakang Jisoo, dan menyaksikannya tengah meremas pinggiran jok yang diduduki seseorang.

Tepatnya diduduki Jimin... bersimbah darah, memiliki perban ketat nan acak tepat di dada dan beberapa di perutnya. Terlihat, digunakan untuk menahan darah yang terus merembes keluar.

Tengah dipeluk di baguan lengan dan ditangisi oleh Rose, yang duduk di samping kemudi.

Lisa mematung di posisinya, dengan mata membulat, mencoba mencernanya.

Bersamaan dengan Bobby dan Shuhua yang berlari ke arah mereka. Shuhua menghampiri Yuqi juga Rachel lalu memeluk mereka. Sedangkan Bobby menghentikan langkah larinya dengan cepat, ketika matanya menangkap pemandangan di balik tubuh Jisoo dan Lisa. Membuatnya mengumpat, lalu meremas rambutnya dan menatap ke langit.

"Fuck...!"

Lisa menelan ludahnya, tatapannya masih terarah lurus pada Jimin namun ia bertanya dengan bisikkan.

"Bagaimana... keadaannya...?"

"Tak terselamatkan." Jisoo menjawab dengan lemah, masih menunduk, remasannya pada pinggiran jok begitu keras. "Orang-orang dengan mobil tentara itu menembaknya saat keluar untuk mengecek mobil kami yang agak mogok setelah petir."

Lisa meraskan tubuhnya gemetaran, berpikir bahwa itu adalah orang-orang yang sama yang melewati mereka tadi.

Sedangkan Jisoo, yang sejak tadi menangis dalam diam, perlahan menyedot ingusnya, sebelum meluruskan tubuhnya perlahan. "Tapi Jimin masih berusaha menaiki mobil... lalu membawa kami melarikan diri sampai tempat ini."

"Jimin..."

Lisa menggeleng, masih tak ingin percaya. Membuatnya mendekatkan dua jarinya ke arah nadi di leher Jimin, untuk mengeceknya. Namun, hasilnya nihil.