✔️ THE DEAD INSIDE US 5 - BAGIAN 1 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONAXATEEZ)

00 - 4 | 7

ayo vommentnya gengs!

otw tanggal 13 juli~!

//

7; 00 - 4

The Dead Inside Us

- Safe City -

//

Langkahnya perlahan berhenti di muka pintu penghubung antara rooftop dan juga bagian dalam gedung berlantai lima tersebut. Tepat berhenti ketika seseorang yang dicarinya sudah ditemukan di sana, berdiri menatap ke depan di pinggiran pembatas. Menikmati suasana angin sore tanpa mengatakan apapun.

Atau lebih jelasnya, dia menjauhi siapapun.

Di hari kelima mereka berada di rumah sakit ini rasanya tak memulihkan apapun. Luka mereka memang kunjung membaik, tapi luka kehilangan juga penghianatan tak berdasar itu... rasanya sungguh menyakitkan.

Karenanya, Jisoo mengulum bibir bawahnya pelan, sebelum membawa langkahnya mendekat ke arah Lisa yang mungkin tak menyadari kedatangannya.

Namun mustahil, Lisa tetap tahu, sehingga ia tak terkejut dengan Jisoo yang kini mengambil posisi di sampingnya.

Tapi justru tatapan Lisa menjadi lebih sendu, seolah mampu untuk menunjukkan segala bebannya tanpa berucap dahulu. Dan Jisoo, menahan matanya yang memerah, lalu mengusap punggungnya dengan lembut.

"Semua ini...

"Tidak, Jisoo. Aku tak bisa." Lisa segera menimpali kalimat Jisoo yang bajkan belum tertata, masih terucap secara perlahan. "Ada banyak sekali yang terjadi. Kepalaku, mataku, hatiku, belum bisa mencernanya sama sekali."

Jisoo terus mengusap punggungnya, menahan sesak di dadanya sendiri. "Karena baru lima hari..."

"Bahkan mereka melukaimu?" tanya Lisa kembali, melirinya secara tak percaya. "Lukamu. Shuhua mengatakan pada Hanbin bahwa Taehyung menculikmu bersamanya."

"Shuhua..."

"Tak perlu, Jisoo." Lisa mengalihkan tatapannya lagi kembali ke depan. "Shuhua memang mengawasi kita semua atas permintaan Hanbin. Karena memang pada akhirnya kita membutuhkan itu, bukan?"

Jisoo dapat mendengar jelas suara tertekan Lisa saat mengatakannya. Tangannya bahkan berhenti mengusap, membiarkan angin meniup rambut keduanya saat mereka memerhatikan bahwa langit perlahan mulai menjadi oranye.

"Jika mengingat di kastil lalu... sebenarnya masih lebih banyak yang bisa kulakukan. Andai saja aku bisa memutar waktu..."

"Lisa..." Jisoo tercicit lagi, perlahan menurunkan tangan dari punggung gadis itu. "Yang kita harus lakukan sekarang adalah fokus dengan yang masih berada di samping kita. Hanbin dan Bobby tentu menjadi yang paling terluka atas kehilangan Jinhwan dan Yunhyeong, bukankah begitu? Mereka satu, bukan? Dan... Shuhua, Soojin, Yuqi... bahkan jika Miyeon sadar, mereka adalah yang paling kehilangan Soyeon? Bahkan Yeonjun... kau tahu sendiri Soobin dan Heejin sampai sekarang belum bisa menerimanya... dan... dan... Mr. Edwin juga Noah..."

Kedua mata Lisa yang juga memerah pun bergerak perlahan untuk menatap Jisoo. Sedikitnya gadis itu tersenyum dalam perih sambil menunduk, lalu membawa tatapannya ke depan untuk menatap pemandangan yang tersaji di hadapan mereka.