Rangga duduk dibawah shower yang mengalir membasahi badannya. Ia duduk lemah menatap ke lantai dengan pakaian hoodie hitam dan kepalanya tertutup topi.
Sesak. Sakit. Dadanya terasa tercekik susah untuk bernafas ditambah badannya yang terasa remuk...
"WOI! WOI! UDAH!" Benua datang dan menarik Rangga dengan kasar. "Lo kok pada berantem 'sih?" Herannya tak percaya.
Bima mengangkat tangannya lagi dan mendekat, berniat memukul Rangga namun tangannya salah arah, pukulannya terkena pada Hani yang tiba-tiba datang.
"HANI?" Rangga terkejut, ia langsung memeluk Hani yang terhempas padanya.
Histeris para siswa mulai, apalagi Hani datang. Disana Sarah datang namun terlambat.
Untuk pertama kalinya, mereka melihat Rangga dan Bima berantam. Padahal mereka terkenal sahabat yang akur.
Bima jadi linglung. "Gu-gue gak sengaja, Han, Rang," ucapnya mulai gugup. Disaat itu Sarah datang. Benua juga jadi panik.
"Rangga? Tangan lo?" Sarah panik melihat luka tangan Rangga. Benar katanya, Rangga luka pada tangannya.
Rangga tak mempedulikan Sarah, fokusnya teralihkan pada wajah Hani yang kena hantaman tangan dari Bima. "Han, lo gak papa?" tanyanya khawatir, sedikit. Mungkin.. Tunggu, ia peduli?