"Wajahmu terlihat berbeda dari biasanya."
Junkyu menoleh ke belakang, dimana ada sang Ibu bersama kursi roda yang di dudukinya. Dia tersenyum tampan, mengabaikan buku pelajarannya yang akan di masukkan ke dalam tas. Pemuda tinggi itu segera menghampiri wanita yang masih tetap cantik diusianya yang tak lagi muda.
"Mom, sudah bangun?"
Jisoo, wanita dengan tubuh kurus itu berdecih. Dia memasang wajah yang pura-pura kesal.
"Mom selalu bangun lebih awal, kau saja yang tidak tahu. Makanya kau lebih baik tinggal bersama Mom daripada harus di apartemen."
Pemuda berbahu lebar itu tersenyum lembut, ia kemudian berjongkok dengan bertumpu pada satu lutut. Tangan sang ibu yang kecil dia genggam, lalu di elus lembut dan di cium.
"Maaf Mom, jaraknya terlalu jauh dari sekolah." Jawabnya dengan cengiran tanpa dosa. Memang setelah menikmati waktu berdua bersama asahi, junkyu memilih untuk menginap di rumah sang Ibu. Kebetulan dia sangat merindukan wanita yang telah melahirkannya itu.
Jisoo hanya bisa menggeleng pelan, dia tak marah pada sang anak. Biarlah junkyu menikmati masa mudanya, selagi itu tak mengganggu sekolahnya.
"Jadi, ada apa dengan anak tampan Mom belakangan ini? Kau tampak lebih banyak senyum, junkyu. Mom sangat senang melihatnya."
"Apakah begitu terlihat?" Junkyu balik bertanya. Membuat jisoo merengut kesal dan sang anak tak bisa untuk tak menahan tawanya. "Aku bercanda, Mom. Aku hanya dalam masa dimana aku sedang menikmati masa mudaku."
Jisoo menatap anaknya tak percaya. Seseru apa masa muda junkyu hingga membuatnya tersenyum setiap saat? "Kau jatuh cinta, sayang?"
Pemuda tinggi yang sedari tadi memainkan jari jemari ibunya kini mendongak dan memberikan sebuah senyuman tampan serta rona merah samar di pipinya.
Mengingat bagaimana manisnya asahi kemarin, membuat jantung junkyu berdegup kencang. Wajah yang cantik itu, surai lembutnya yang berterbangan terkena angin malam, senyum tipisnya yang menawan, binar matanya yang penuh cinta. Semuanya terekam jelas dalam ingatannya.
"Sepertinya asahi benar-benar memperlakukan anak Mom dengan baik. Buktinya kau tidak berhenti tersenyum sekarang." Goda Jisoo yang membuat junkyu terkekeh canggung. Sedikit memalukan menceritakan perihal kisah cintanya, karena memang dia tak pernah seperti ini.
"Dia pemuda yang manis, tapi juga sedikit galak." Terang junkyu, yang malah di setujui oleh jisoo.
"Itu bagus. Dia harus ada perlawanan, kau pasti memperlakukannya dengan seenakmu kan." Tebak jisoo yang tahu tindak tanduk sang anak. Bagaimana tidak, jika hampir setiap Bulan ia menerima laporan tentang sikap buruk junkyu selama di sekolah.
Beruntunglah, bahwa sekolah itu milik Ayahnya. Dan beruntungnya lagi bahwa suho juga terkesan cuek, dia lebih membiarkan para guru memberikan hukuman setimpal. Namun karena sikap seenaknya yang melekat pada diri junkyu, guru pun sudah angkat tangan untuk memberikan hukuman.
Pasalnya hukuman yang di berikan pada anaknya akan junkyu limpahkan pada siswa lain.
Junkyu yang mendengar pernyataan sang ibu hanya bisa terkekeh. Dia kemudian mencium kedua pipi ibunya sebelum beranjak.
"Kalau begitu aku pergi dulu Mom." Ucapnya seraya memasukkan buku-buku ke dalam tasnya, lalu dia sampirkan di bahu lebarnya. "Jangan lupa makan dan minum obatmu." Pamitnya sembari memberikan kecupan sayang di kening sang Ibu.
Jisoo berdehem sembari mengangguk. "Bawalah asahi kemari lagi."
"Akan ku usahakan." Jawab junkyu untuk yang terakhir, sebelum akhirnya menghilang di balik pintu. Meninggalkan jisoo yang mengucap syukur dan juga berterima kasih pada asahi.

KAMU SEDANG MEMBACA
dear love | kyusahi
RomantikBanyak orang berkata bahwa cinta itu datangnya dari mata lalu turun ke hati. Tapi tak banyak orang tau, bahwa cinta itu hati yang merasa bukan mata yang melihat. ⚠️ Disclaimer: This is remake story from "dear love" by icha__kim. Junkyu x Asahi versi...