01

2.2K 311 24
                                    

♡♪♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡♪♡


"Tuan muda, sudah sampai."

Asahi mengerjabkan matanya cepat saat supir pribadinya berbicara sedikit keras. Walaupun ingin marah, namun dia dapat memaklumi. Asahi sadar bahwa dirinya tertidur  sebentar dengan earphone yang menyumpal masing-masing telinganya.

"Hm" balasnya dengan gumaman singkat. Earphone itu dia lepas kemudian di masukkan ke dalam tas.

Rambutnya yang berwarna blonde dia rapikan, begitu juga dengan seragamnya. Lalu matanya memicing kala menatap tiga serangkai yang duduk di atas kap mobil mewah milik mereka.

"Apa anda tidak ingin meminta pengawal? Mereka sering membully anda" terang supir pribadinya yang membuat asahi memutar kedua bola matanya secara slowmotion.

"tidak perlu, aku bisa menjaga diriku sendiri" jawabnya dengan nada sedatar wajahnya.

Sang supir itu mengangguk, lalu segera keluar mobil guna membukakan pintu untuk majikannya.

Tanpa mengatakan apapun, bahkan sekedar mengucapkan terimakasih, asahi keluar begitu saja. Melangkahkan kakinya dengan tenang, walau tak sedikit orang-orang di sekitarnya membicarakan hal negatif tentang dirinya.

Bahkan tatapannya tak pernah berbelok ke kanan atau ke kiri. Tatapannya lurus ke depan membuat tiga serangkai itu diam di tempat.

Dan diam-diam asahi menarik ujung bibirnya membentuk garis seringaian penuh kepuasan.

Seakan tak terganggu dengan tabrakan dan cemohan siswa dan siswi di sekolah ini. Asahi dengan langkahnya yang santai berjalan menuju kelasnya.

Dan pemandangan tak biasa dari asahi membuat sedikit banyak murid disana terkejut.

Asahi menghembuskan nafas kasar setelah duduk di kursinya dengan selamat tanpa lecet sedikitpun. Rencananya dia akan mengambil ponsel yang berada di saku celananya sebelum suara nyaring hampir saja memekakkan telinganya.

"HAMADA ASAHI"

Seorang pemuda yang sedikit lebih pendek dari asahi itu berlari dari ambang pintu kelas mereka. Hingga akhirnya mendarat di bangku depan milik asahi, membuat decitan yang lumayan keras. Asahi hanya bisa menunduk sambil memejamkan matanya kesal.

"Beritamu yang sudah tidak bucin lagi dengan junkyu menyebar dengan cepat" serunya dengan heboh hingga membuat murid yang berada di kelas itu protes  merasa terganggu, namun si empunya tak peduli.

Asahi berdesis, dia melihat pemuda di depannya dari atas hingga kebawah dan kembali ke atas lagi "lalu?" Tanggapnya dengan singkat.

"Astaga!" Serunya kembali dengan menggebrak meja membuat para murid kembali protes dan meneriakkan namanya.

dear love | kyusahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang