Junkyu tengah merenung di dalam kelasnya. Entah sudah berapa kali dia menghela napasnya, bahkan jihoon dan hyunsuk pun sudah merasakan pegal di leher karena tak hentinya melirik junkyu di sudut kelas. Namun yang diperhatikan berusaha tak acuh.
Tidak biasanya dia begini, namun beda halnya dengan sekarang. Karena asahi lah dia begini. Kekasihnya itu nampak sangat jauh berbeda kecuali dari postur dan juga wajahnya.
Keningnya mengerut kala memutar kilas balik saat bagaimana respon asahi nampak kikuk dan ketakutan. Juga bagaimana kasarnya dia pada mashiho, padahal beberapa hari yang lalu keduanya nampak akrab. Walau asahi dengan wajah dingin dan dengusan kesalnya, tak membuatnya harus membentak mashiho.
Junkyu merasa ada keanehan dengan sikap asahi, namun dia juga bingung harus bagaimana. Apakah memang asahi berusaha untuk lebih baik kepadanya? Tetapi mashiho lah teman pertamanya di sekolah ini.
Lalu kemudian mata junkyu melirik pergelangan tangannya yang dililit oleh sebuah gelang berwarna perak. Dia mengelusnya pelan dan sebuah senyum kecil terbit di wajahnya. Mengingat momen manis saat mereka merayakan tepat tujuh hari mereka bersama, membuat junkyu merasakan euforia kebahagiaan itu lagi. Bahkan dia masih ingat bagaimana gugupnya asahi, bagaimana dinginnya tatapan sang kekasih namun juga terasa begitu hangat.
Merasa dia terlalu banyak berpikir, junkyu pun segera membaringkan kepalanya di lipatan tangannya. Memejamkan matanya dan berusaha untuk menenangkan pikirannya.
Berharap bahwa apa yang terjadi pagi ini bukanlah sesuatu yang buruk untuk hubungan mereka.
Di lain tempat, asahi kini sedang duduk bersama teman-temannya yang populer. Yang sebelumnya bangku asahi berdekatan dengan mashiho, kini dia berusaha untuk menjauh. Meninggalkan pemuda Jepang itu sendiri.
Namun asahi berusaha tak peduli, dia tak ingin jadi korban pembullyan anak-anak lagi. Setidaknya dengan dia memperbaiki lingkungan pertemanannya, bisa membuatnya aman dan pastinya junkyu pun merasa bangga terhadapnya.
"Kau sempat terbentur sesuatu atau bagaimana, hm? Hampir sebulan kau mendiami kami semua, bahkan menegur pun tidak. Kau nampak dingin dengan tatapan tajammu, yena saja sampai pindah sekolah." Terang yuri sedikit menggerutu.
Asahi yang mendengar itu sontak saja mengerjapkan matanya kaget.
"B-benarkah?! K-kenapa aku bisa sekasar itu?" Tanyanya dengan sedikit berbisik.
Dia benar-benar tak paham dengan keadaan yang sekarang. Bukankah ayahnya bilang bahwa dia hanya tertidur beberapa hari karena penyakit lamanya kambuh?
Minju yang sejak tadi hanya bermain game pun melirik asahi, pemuda itu walau ada guru di kelas tetap saja bertingkah seenaknya. Lihat saja, Guru Kim tengah menjelaskan pelajaran di depan sana, namun dia malah sibuk berkumpul dengan mereka untuk membahas hal-hal yang tidak penting.
"Kau kasar dan sudah bisa melawan itu termasuk perkembangan yang pesat, tetapi kemarin kau lebih senang menyendiri dan kau berteman lagi dengan bocah Jepang itu." Jelas minju yang membuat asahi semakin mengerutkan keningnya. Dia tak tahu masalah itu.
"Maaf." Ucap asahi dengan menggigit bibirnya. "Sepertinya aku sedang tidak waras kemarin."
Yujin sontak tertawa, membuat wonyoung yang hampir saja tertidur lantas bangun dan terkaget. "Brengsek! Kecilkan suaramu, eonni!"
Gadis dengan tubuh bongsor itu hanya menjulurkan lidahnya, tak menghiraukan perkataan wonyoung. "Kau memang sudah tidak waras kemarin." Sindirnya dengan kepalanya yang menggeleng. "Oh, kudengar kau juga sudah berpacaran dengan Pangeran Sekolah kita."

KAMU SEDANG MEMBACA
dear love | kyusahi
RomansaBanyak orang berkata bahwa cinta itu datangnya dari mata lalu turun ke hati. Tapi tak banyak orang tau, bahwa cinta itu hati yang merasa bukan mata yang melihat. ⚠️ Disclaimer: This is remake story from "dear love" by icha__kim. Junkyu x Asahi versi...