05

1.6K 263 10
                                    

Asahi memakai sarung tangan khusus pemotor, menyisakan setengah jari jemarinya yang terbuka. Lantas dia memakai helm fullface yang membuat wajah cantiknya kini tertutupi dan hanya tersisa mata yang mampu menjerat siapapun.

Lalu asahi menaiki motor sport kesayangannya yang untungnya masih disimpan dan dirawat dengan baik. Dia menarik gas pada motornya berkali-kali hingga menimbulkan kebisingan dirumahnya karena suara knalpotnya yang besar.

Hingga merasa sudah cukup panas, dia menginjak pedal gigi dan segera melajukan motornya ditengah dinginnya hawa malam. Asahi menganggap sekarang masih sore walau matahari kini sudah berganti dengan bulan.

Seperti profesional, asahi menggas motornya dengan kecepatan tinggi. Dia menyalip mobil-mobil yang memenuhi jalan besar tanpa takut terjatuh atau tersenggol.

Hingga akhirnya dia sampai di lokasi yang yedam kirimkan. Kedatangannya di sambut meriah oleh para anak-anaknya.

Dia menstandartkan motornya, melepas helm fullfacenya lalu memberikan first bump pada yedam dan anak-anak yang dia didik untuk mengikutinya tawuran dan kenakalan remaja pada umumnya.

"Asayang" seorang pemuda seumuran asahi datang dengan gayanya yang terlihat tampan di malam hari ini. Dia memberikan seringaian jahilnya pada asahi yang membalas sapaannya dengan rotasi malas pada kedua bola matanya.

"Hai, yoon" sapa asahi singkat, membuat pemuda bermarga yoon itu tertawa geli. Dia mengusak surai blonde asahi yang tak di tepis oleh si empunya. Asahi hanya bisa menghela nafasnya.

"Aku menunggu mu muncul, lumayan lama ternyata" jaehyuk berusaha untuk memulai pembicaraan, sedangkan asahi sepertinya sedang tak ingin terlibat pembicaraan panjang dengan pemuda yoon itu.

Jadi asahi lebih memilih mengangkat bahunya dan beralih pada yedam yang berdiri di depan motornya. Merasa diabaikan, jaehyuk pun akhirnya berlalu dan kembali bergabung dengan geng-nya.

"Siapa yang akan bertanding malam ini, yedam-ah?" Tanya nya sambil melihat selintas bagaimana muda-mudi kini mulai memenuhi jalanan yang khusus di blokade oleh pemuda jalanan.

"Orang bawaan doyoung, hyung. Kau ingin bertanding? Aku akan mendaftarkan mu" tawar yedam yang membuat asahi menimbang sebentar dan akhirnya mengangguk. Sudah lama asahi tidak melakukan balap liar lagi, sensasi yang hampir dua tahun tak dia rasakan.

Yedam pun pamit pada asahi untuk pergi sebentar, mendaftarkan nama kakak angkatnya itu untuk mengikuti balap liar.

Di tengah-tengah antusiasnya asahi melihat pemuda-pemuda yang baru saja datang dengan motor besar mereka, keningnya berkerut menatap seseorang yang sejak tadi sudah memperhatikannya.

Seringaian tercetak jelas di wajah tampannya, membuat asahi muak. Dan asahi semakin kesal kala pemuda itu berjalan kearahnya, lalu bersiul setelah tiba di depannya.

"Aku tak menyangka jika kau ikut balap liar juga, bukannya kau selalu berada di kamarmu dan belajar dengan setumpuk buka tebal?" Junkyu menatap remeh asahi yang tak pernah dia lihat sebelumnya di tempat seperti ini. Karena jujur saja, mereka hanya pernah bertemu di sekolah. Menurut kabar yang beredar, asahi tak pernah keluar dari rumahnya. Itu karena semua kebutuhannya sudah terpenuhi dengan baik dirumahnya.

"Ku harap kau tidak lupa dengan perjanjian kita siang tadi, tugas yang aku berikan harus selesai pagi ini."

Asahi baru saja ingin menimpali, kalau saja yedam tak datang lebih cepat "hyung, aku sudah mendaftarkanmu."

"Wow!" Junkyu bertepuk tangan dengan hebohnya, membuat asahi dan yedam serempak mengangkat alis mereka.

"kebetulan sekali, aku juga ikut balapan malam ini. Sampai ketemu di final" junkyu mengedipkan sebelah matanya sambil tertawa kecil, kemudian berbalik sembari mengangkat tangannya. Dan akhirnya kembali bersama dengan hyunsuk dan jihoon yang juga menatapnya dengan pandangan remeh.

Yedam melirik asahi yang menggeram marah. Bisa dipastikan kakak angkatnya itu akan menggila malam ini, lagipula orang bodoh macam mana yang sudah membangunkan macam tidur?

"Brengsek, aku akan mengalahkannya" desis asahi dengan tatapan tajam.

Yedam mengenal junkyu sebagai kakak kelasnya yang hebat. Dia merupakan laki-laki gila yang memenangkan pertandingan balap liar secara lima kali berturut-turut, sejak kehadirannya lima bulan terakhir ini.

Karena ini balap liar dengan hadiah uang bernominal tinggi, maka mereka hanya mengadakannya selama sebulan sekali agar polisi tidak mencurigai mereka.

Pemuda bermarga bang itu masih tidak bisa menebak siapa yang akan menang malam ini diantara junkyu dan asahi. Kedua orang itu sama gilanya.













To be continued

dear love | kyusahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang