5.

415 12 0
                                    

Dan disinilah Vina memainkan ponselnya mencari nama yang akan dihubungi, orang yang akan dihubungi adalah orang yang selalu mendengarkan isi hatinya.

"halo bang" ucap Vina

"ya sayang gimana hmm? kenapa? lama banget kamu nggak ngabarin abang." kata orang itu

"heheheh maaf ya abang Vina sibuk sama tugas tugas Vina" cengir vina

"yaudah gapapa, semangat belajarnya sayang , ngomong ngomong mau apa nih telfon abang?" tanya orang itu

"emm Vina pengen cari angin abang" ucap Vina

"yaudah tunggu ya abang jemput" ucap orang itu

"okay abang"

tutttt

Kalau kalian pikir yang di hubungi Vina itu cavero noo kalian salah besar, tahu sendiri kan gimana bencinya cavero dengan adiknya satu ini.

Yaaa yang Vina hubungi tadi adalah Alden , seseorang yang selalu menenangkan hatinya , yang selalu ada untuknya.

tin tinn

"iya bentar abang" seru Vina

Hem para penghuni rumah Vina pergi , mama papa nya pergi bertemu dengan klien, cavero dan vira pergi juga entah kemana.

"pada kemana sih dek ini kok sepi banget" tanya alden

"biasa bang " ucap Vina

" yaudah yuk cuss, mau kemana sih sayang?" tanya alden sambil merangkul Vina menuju mobilnya

" em binggung abang" ucap Vina

"gimana kalau ke festival night?"

"em mau mau" jawab bina dengan antusias yang membuat alden gemas sendiri

"yok"

_________________

Sampailah mereka di tempat tujuan disana sangat ramai, para pemuda pemuda berhamburan ditempat itu.

"abang abang ayokk, Vina pengen kapas digulung" seru Vina sambil menarik tangan alden

"sabar sayang,bentar "

Akhirnya Vina dan alden pun sampai didepan penjual kapas digulung kata Vina? nah yang dimaksud Vina adalah gulali atau aromanis.

"pesen 1" ucap alden dengan nada dinginnya

"oh baiklah kak"

"abang mau 2 yayaya" rengek Vina

"nggak sayang, nggak baik buat gigi kamu" ucap alden lembut membuat sang penjual melongo , tadi saja saat dia pesan benar benar menyeramkan lah sekarang ?

"huhh okay" jawab Vina lemas

"silahkan kak" ucap penjual

"hm" kata alden
___________________

"pelan pelan makannya sayang, nanti tenggorokannya sakit" ucap alden

"hehehe, udah lama abang Vina nggak makan kapas gulung" ucap Vina sambil memakan gulali nya

"mau minum nggak?" tanya alden

"he em Vina haus"

"yaudah kamu tunggu sini ya ,jangan kemana mana sebelum abang kembali kesini , okay ? kalau ada apa langsung telfon abang" peringat alden

"iya abang bawel"

__________

Singkat cerita Vina dan alden sudah lama saling mengenal, mereka berdua sudah seperti saudara kandung, dengan alden yang sangat menyayangi Vina begitupun sebaliknya. Dengan alden lah Vina bisa manja,cerewet,dan tentunya tertawa lepas. Bagi Vina alden adalah obat untuknya. Vina juga sudah menganggap alden itu seperti kakak kandungnya sendiri, begitupun dengan dareen , Vina juga sangat dekat dengannya.

STORY ELVINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang