17.

286 9 2
                                    

Pagi hari menyambut mata vina dengan damai, vina sudah diperbolehkan pulang karena ia menangis meraung raung didepan alden dan dareen. mana tega mereka berdua melihat sang adiknya itu menangis. akhirnya vina diperbolehkan untuk pulang tetapi harus istirahat total.

"yey pulang" gumam vina senang

Mereka bertiga kini sedang berada di dalam mobil alden. dengan alden dan vina yang ada didepan dan dareen dibelakang yang sudah ngorok sedari tadi.

"abang papa udah pulang belom ya?" tanya vina lesu

"gausah mikirin mereka" jawab alden datar

"ish kan vina kangen" lirih vina

Alden sebenarnya masih mendengar lirihan vina tetapi tidak alden hiraukan.

grokk

grokkk

"ish bang dareen brisik banget sih" gerutu vina

dukhh

brukk

"anak babi anak alden anjing" kesal dareen yang tiba tiba alden mengerem mendadak mobilnya .

"lo bisa bawa mobil nggak sih cuk" gerutu dareen lagi

Alden pun tidak menanggapinya dan vina hanya melihat kedua kakaknya itu.

____________________

Sesampainya didepan gerbang rumah vina, kini mereka bertiga pun turun. Alden tadinya ingin mengendong vina tetapi vina menolaknya dengan alasan malu.

"assalamulaikum" salam vina masuk ke rumah

"waalikumsalam non" jawab bibi terkejut

"ya allah non, non ini kemana aja bibi kangen non pina" ucap haru bibi, yap kebiasaan bibi memanggil vina dengan nada jawanya yaitu pina.

"heheh vina nggak kemana mana ko bi"

"loh iki cah bagus kancane den vero ta?" tanya bibi kepada alden dan dareen

Tapi mereka kurang mengerti bahasa jawa, hanya sedikit yang mereka tau .

"itu loh bang ditanya sama bibi, kalian temennya kak vero kan?" jelas vina

"iya" jawab mereka bersama

"walah walah sini sini ayok makan dulu den" ajak bibi

"nggak usah bi kita masih ada keperluan" pamit alden sopan dengan senyum tipis

"emang bang alden mau kemana?" tanya vina penasaran

"kekantor sayang" jawab alden lembut

"yaudah kami pamit bi"

"abang pamit ya dek"

Lalu mereka berdua pun meninggalkan rumah vina.

"bi mama,papa sama vira mana?" tanya vina heran karena ia merasa rumahnya ini sangat sepi

"loh kan mereka masih ada di rumah sakit non" jawab  bibi

"ya allah vina lupa, yaudah bi vina mau ke rumah sakit lagi" ucap vina tergesa gesa.

"eh iya non hati hati"

______________________

Vina pun mengambil motor kesayangannya di basement.

*gambar diambil dari pinterest*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*gambar diambil dari pinterest*

Vina segera mengeluarkan motornya dan langsung menuju ke rumah sakit tanpa pengetahuan alden dan dareen. Bisa habis vina kalau sampai ketahuan mereka.

"hosh hosh" keluh vina

"capek anjirt lari lari" gumam vina

Sesampainya didepan ruangan papanya, vina bimbang ia ingin masuk atau tidak, ia tidak suka dengan suasana saat ini. Canggung. Padahal mereka keluarga.

"vin kamu udah sembuh?" suara itu adalah suara wanita yang sudah melahirkannya

"sudah" jawab vina singkat

"kamu mau jenguk papa ya? yuk masuk" ajak mamanya

"hm" jawab vina singkat

Vina pun akhirnya masuk ke dalam ruangan papanya, ia menatap papanya lalu berjalan menghampiri papanya.

"pah" panggil vina lirih

"ngapain ke sini? masih inget punya papa?" tanya baraq ketus

"vina kesini punya niat baik, bukan pengen ribut sama papa" ucap vina santai

"pergi kamu dari sini!" suruh papanya

"nggak, vina udah capek-capek dateng kesini tapi diusir" jawab vina malas

"yaudah papa mau tidur"

"yaudah tidur aja, pake ngusir vina segala!"

"huft"

Ia pun memandangi wajah papanya damai, ia rindu dengan papanya itu. Tak sadar vina menarik sudut bibirnya .

"vina seneng bisa deket sama papa, vina pengen kaya gini terus. Kapan kita kaya gini lagi pa? vina kangen banget. love you pa and I hope papa gets well soon" setelah mengucapkan isi hati vina, vina pun pamit keluar .

Baraq samar samar mendengar perkataan putrinya, ia juga rindu dengan putri satunya ini. Tetapi apalah ego yang sudah menguasai hati baraq.

Saat akan membuka pintu ruangan munculah cavero dengan tatapan tajamnya.

"ngapain lo kesini?, masih inget punya keluarga?" tanya cavero sengit

"buta mata lo? yang bikin gue nggak bisa jenguk papa itu ya elo!" jawab vina tak kalah sengit

"nggak mungkin lah sampai hampir 2 minggu " ucap cavero remeh

"lo mau ngerasain? iya? dipukul dikit aja udah kaya dipukul ratusan kali "

"cowok apa cowok ?" ucap vina kembali meremehkan

Cavero yang sudah tidak tahan pun, segera memasuki ruangan papanya. Ia sudah menahan dirinya sedari tadi untuk tidak main tangan dengan adik nya itu.

______________________

Di dalam kamarnya vina termenung , ia pikir papanya itu sudah berubah dan sudah mau menerimanya tapi ternyata papanya masih sengit dengan vina.

"mama sekarang udah beda, seiring waktu mama kaya cuekin vina. Padahal vina butuh mama" gumam vina sambil menggeser geser galeri yang terpampang foto dirinya dan mamanya suwaktu kecil.

"kangen banget sama mereka"



















HAY HAY GYUS. AKU COME BACK LAGI

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN ANAK BAIK^^

MAAF YA GYUS AKU LAMA NGGAK UP, KARENA AKU BARU SELESAI  PAS😭

GIMANA SAMA PART KALI INI?

AND SEE YOU 👋🏼

STORY ELVINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang