21.

315 8 0
                                    

Saat itu juga vina seperti tidak punya dunia lagi, mamanya kini terbaring lemah, dan seperti tidak ada semangat untuk hidup lagi.

"mama" ucap vina lirih

"masuk! minta maaf sama mama dan sujud di kaki mama" suruh baraq sambil mendorong keras vina

"ma maafin vina ma" ucap vina lirih disamping mamanya

"nak ini kamu nak? anak mama, vina?" ucap prisa lembut dan lirih

"iya ma vina disini" ucap vina dengan tangisnya

"maafin mama ya nak yang sudah membuat kamu merasa diasingkan dikeluarga kamu sendiri" ucap prisa lirih sambil melirik suami bejatnya.

"nggak ma ini salah vina, seharusnya vina yang minta maaf sama mama karena vina udah ninggalin mama" kata vina sendu

"mama mau kamu tinggal dirumah ini lagi nak" kata prisa lirih di sela tangisnya

"tapi-" sebelum vina menyelesaikan perkataannya baraq pun bersuara

"biarkan dia pergi sesuka hatinya, tidak usah dipaksa memang anak tidak tahu diri!" ucap baraq keras

"mas! aku nggak akan lagi biarin anak aku pergi! aku nggak akan ! " ucap prisa lantang

"terserah!" ucap baraq lalu pergi dari hadapan sang istri dan anak

"sayang jangan dengerin papa kamu ya, kamu tetap tinggal disini. Mama mohon nak" mohon prisa dengan sendu

"aku pikirin dulu ma, tapi untuk sekarang aku mau pamit aku masih ada kelas " ucap vina berbohong pasalnya ia hanya ada kelas siang ia akan kembali ke kampusnya menunggu jemputan dari alden. Bisa marah habis habisan kalau alden tau vina tidak izin untuk kerumahnya.

"tapi mama mohon nak kembali kerumah ini" ucap prisa dengan memohon

"memangnya selama ini kamu tinggal dimana? dengan siapa?" tanya prisa bertubi tubi

"aku-" katanya terpotong karena pintu kamar terbuka munculah sosok monster dingin itu.

"ngapain lo kesini hah?" sarkas vero kepada adiknya.

"pergi!" suruh vero lantang

"diam bang! mama sudah tidak tahan lagi melihat kamu dan papamu memperlakukan vina dengan tidak baik! vina adek kamu bang dia darah daging mama!" ucap prisa marah

"tapi mah dia itu pembawa sial dia-" ucap vero

Plak

"anak mama tidak ada yang pembawa sial, jangan pernah kamu bilang omong kosong itu lagi! pergi kamu!" usir prisa dengan mendorong vero keluar kamarnya.

"ma jangan gitu sama abang" ucap vina lirih

"nak mama kelepasan maafin mama ya nak" ucap prisa lirih

"sini peluk mama nak mama rindu sama kamu" kata prisa sambil merentangkan tanganya agar anaknya masuk kedalam pelukannya

"hangat ma vina rindu" ucap vina lirih yang membuat prisa semakin menangis. Seasing ini ia dengan anak perempuannya.

"yaudah vina mau balik ke kampus ma takut terlambat" ucap vina

"hati hati nak, biar diantar sopir ya?" tawar prisa

"nggak usah ma vina naik taksi aja, vina udah pesan kok" ujar vina

"tapi vina jangan lupa pulang ya" ucap mamanya sendu

"vina nggak janji ma, vina pamit " ucap vina sambil meninggalkan kamar mamanya.

________________________________

STORY ELVINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang