Jika kalian mengira vina akan mengakhiri hidupnya kalian salah. Karena tiba tiba saja mamanya masuk kedalam kamarnya dan tanpa ketuk pintu. Mamanya sangat terkejut ketika melihat tali yang sudah menggantung di atap kamar vina .
"kamu apa apaan vina" mamanya pun langsung melepas tali yang berada diatap kamar vina
"balikin ma itu punya vina" mohon vina
"nggak,kamu udah gila vin" ucap mamanya yang dikuasai dengan emosi
"balikin itu punya vina ma" ucap vina datar
"mama nggak akan balikin tali ini vin, dan tadi apa kamu mau bunuh diri iya?" tanya mamanya dengan emosi
"kalau iya kenapa? mama peduli? nggak kan? vina itu capek ma" ucap vina
"tapi tidak dengan cara bodoh ini, siapa bilang mama nggak peduli sama kamu vin?" tanya mamanya lemah
"mana ada mama yang tega melihat saat anaknya dibentak,dipermalukan,bahkan dipukul ma? " teriak vina
Mamanya yang tak bisa lagi menahan air mata pun segera pergi dari kamar vina. Prisa tak kuat melihat putrinya menghadapi begitu banyaknya masalah ditambah lagi ia tidak bisa berbuat apa apa. Tapi ia akan mencoba membicarakan dengan suaminya itu.
___________________
Dimalam harinya prisa mendatangi ruang kerja baraq ,ia ingin membicarakan masalah tadi siang. Dan berharap suaminya itu tidak keras kepala.
"mas" panggil prisa
"kenapa sayang, tumben kesini?" tanya baraq
"aku mau ngomong serius sama kamu " ucap prisa
"yaudah ngomong aja sayang" ucap baraq santai
"tutup dulu laptopnya" suruh vina
"iya iya serius banget sih" ucap baraq senyum
"ak- aku mau kamu bisa deket lagi dengan putri kita mas" ucap prisa lemah
"putri ? kan aku udah deket sayang sama vira " ucap baraq enteng
Prisa yang sedari tadi hanya ditanggapi oleh baraq dengan kesantaian pun langsung mengeluarkan unek unek nya.
"aku nggak bercanda ya mas, aku mau kamu bisa sayang lagi sama vina ,aku mau kamu jangan bentak vina lagi jangan main tangan sama dia, kamu itu papanya mas hiks , papa dalam anak perempuan itu adalah pahlawan baginya hiks . kalau nggak kamu yang jadi pahlawan mau siapa lagi? vero ? kakanya ? kamu liat vero dia sama sekali nggak memperdulikan vina. kamu jangan jadi anak kecil mas hiks" tangis prisa pun pecah
"aku kaya gini ada alasannya prisa!" jawab baraq tegas
"alasannya? alasan apa mas? karena kematian adik kamu? sampai sekarang nggak ada bukti mas kalau vina yang sudah membunuh aura !" emosi prisa
kepada baraq"tapi jelas jelas ia ada disamping aura , dengan keadaan aura yang sudah mengenaskan!" jawab baraq emosi
"AKU CAPEK MAS AKU CAPEK SELAMA INI DIAM, AKU NGGAK MAU PUTRIKU LEBIH LAMA LAGI MERASAKAN SAKIT DIHATINYA MAS, KAMU DAN VERO SAMA SAMA LELAKI YANG SUDAH MENYAKITI HATINYA. DIA PUTRIMU MAS PUTRI KECIL KITA HIKS" teriak prisa yang kini terjatuh dihadapan baraq
Baraq yang melihat istrinya tertekan pun segera membawa prisa kedalam pelukannya ,namun prisa memberontak tapi apalah daya prisa, kekuatan baraq lebih besar daripada prisa. Akhirnya prisa pun tenang .
"aku tau sayang, maafkan aku tapi rasa benci ku lebih besar daripada rasa sayangku kepadanya" gumam baraq
"persetan dengan rasa benci kamu mas, aku saja yang melihatnya lelah apalagi putriku yang menjalaninya hampir setiap malam ku dengar suara tangisan nya!" ucap prisa lirih yang masih bisa didengar baraq
"dan asal kamu tahu, saat tadi aku masuk ke kamarnya, vina mencoba melakukan bunuh diri dengan tali yang sudah siap menggantung diatap kamarnya, kalau saja aku tadi tidak ke kamar vina mungkin putri kita sudah tidak ada mas hiks" lirih prisa
Setelah mengatakan itu prisa keluar dari ruang kerja baraq. Baraq yang kini sedang merenungi ucapan yang dilontarkan sang istri pun berpikir apakah ia sudah kelewatan?.
_________________
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY ELVINA
General Fiction-Kehidupanku dipenuhi dengan orang orang tersayang ku sampai aku lupa bahwa diriku telah menyakiti orang terdekatku- ELVIRA -Kehidupan gue bagaikan ruangan kecil yang tidak ada secuil lubang untuk menghirup udara, terasa hampa dan sepi - ELVINA -Ke...