15.

321 8 5
                                    

Kabar duka dipagi hari pun menyambut vina, dikabarkan papa vina yaitu baraq sedang terbaring dirumah sakit. Ia sama sekali belum tau keadaan sang papa, karena ia menginap di apartemen alden.

"bang vina mau pamit" ucap vina

"mau ke rumah sakit?" tanya alden

"iya" jawab vina pelan

"yaudah abang anter" ucap alden

"beneran?" tanya vina antusias

"iya baby" jawab alden

Pasalnya alden melarang vina untuk menjenguk papanya kerumah sakit, tetapi mau bagaimana lagi baraq tetap papa vina. Keluarga vina.

Sesampainya vina dan alden di rumah sakit , ia langsung mencari keberadaan ruang rawat papanya. Ternyata papanya ditempatkan diruang khusus keluarganya.

"Ass-" ucapan vina terpotong kala mendapatkan keluarga lengkap nya disana. Ia sangat kecewa tak diberi tahu tentang keadaan papanya sendiri.

"sayang vina" panggil sang mama yang sudah lama tidak bertemu

"sini nak " ajak mamanya

Lalu vina dan alden pun masuk ke ruang rawat baraq ,ia tak sengaja kontak mata dengan papanya tatapannya hanya datar dan tak berekspresi. Cavero yang disana pun sudah mengepalkan tangannya.

"papa gimana keadaannya?" tanya vina pelan pada sang papa

"seperti yang kamu lihat" ucap papanya datar

"em semuanya vina boleh minta tolong? tolong tinggalkan berdua vina dengan papa" mohon vina yang langsung mendapat tolakan dari cavero

"nggak! ngapain lo?mau bunuh papa?" tanya vero tajam

"gue nggak sejahat itu " jawab elvina datar

"udah bang biarkan vina ngobrol dengan papa, ayo nak kita keluar" ajak sang mama kepada anak anaknya dan alden

___________________

Disini vina dan papa nya sama sama tak bersuara. Mereka hanya diam menatap sekeliling . Canggung. Itulah yang mereka berdua rasakan. Seperti bukan anak dengan papa tapi seperti orang asing.

"pa" panggil vina lembut

"hm?" jawab baraq singkat

Tiba tiba Vina memeluk baraq dengan sangat kuat ia tak bisa lagi membendung air matanya. Tangis vina pun pecah saat berada dipelukan sang papa walau papanya itu belum membalas pelukannya .

Grepp

"vina sayang papa hiks,vina rindu sama papa hiks" tangis vina pun semakin pecah

"vina pengen digendong lagi sama papa hiks,vina pengen lihat senyum papa karena vina  lagi hiks" lanjut vina dengan tangisnya

"pa?apa papa nggak rindu sama vina? Apa papa benar benar sudah benci sama vina? Jawab pa!"

"hikss disini pa disini sakit, putri papa itu tidak hanya elvira tapi aku pa aku juga putri papa hikss. Setiap kali aku selalu memohon sama tuhan hiks, aku pengen suatu saat nanti hiks bisa kembali dalam pelukan papa lagi.tapi kapan pa? Vina capek hiks" ucap vina sambil tersedu sedu

Tanpa disadari air mata baraq pun ikut menetes, baraq ikut merasakan rasa sakit yang dialami putrinya itu. Ia telah melihat sisi rapuh putrinya. Serapuh itukah putrinya?.

"papa jawab vina jangan diam aja ,vina mohon hikss " tangis vina pun semakin menjadi

Baraq hanya terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Tiba tiba baraq merasakan sakit yang luar biasa di dadanya . Ia menjerit kala sakit itu menghantam dada nya .

STORY ELVINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang