Chapter 35 : Undangan Risang

12 3 0
                                    

"Sayang, snack-nya Momo habis nih. Gak ada stok lagi kah?" teriak Eksa dari dekat kandang Momo.

Sementara Vanessa yang diajak bicara, kini masih sibuk di dapur menggoreng beberapa kudapan. Kebetulan di akhir pekan ini, Eksa dan Vanessa tak ada rencana pergi ke manapun. Mereka hanya ingin menghabiskan waktu bersama di rumah, mengobrol sambil memakan camilan.

"Ada, Sa. Bibi udah beliin kok waktu belanja kemarin. Aku taruh di rak pojok kanan, coba kamu cari deh," sahut Vanessa dengan ikut berteriak agar Eksa juga mendengarnya.

Beberapa saat kemudian, sahutan dari Eksa kembali terdengar, "Oh, oke sayang. Ini udah dapet kok."

Tak lama setelah itu terdengar suara bel pintu. Pagi ini rumah mereka tampaknya kedatangan tamu.

"Kayaknya ada tamu, Non. Biar bibi bukain pintu dulu ya, Non."

"Ehh biar saya aja, Bi. Bibi tolong bantuin lanjutin tirisin ini sebentar ya."

"Oh ya udah, Non. Sini biar bibi lanjutin."

Vanessa membuka pintu, ternyata yang datang berkunjung adalah kembaran suaminya.

"Eh Risang?"

"Va, hai. Ehm apa kabar?"

"Aku baik. Wah, kamu pagi-pagi ke sini ada apa nih? Mau ketemu Eksa kah? Dia di dalem. Eh, ya udah masuk dulu yuk."

Risang dipersilakan duduk di ruang tamu, sementara Vanessa pergi ke dalam memanggil Eksa kemudian lanjut ke dapur menyelesaikan menggoreng kudapannya.

"Hai, Sang. Ada apa nih?"

Mereka pun duduk bersama dan mulai bicara.

"Lo lagi sibuk kah?"

"Gak. Tadi di belakang cuma lagi nemenin Momo makan."

"Mo-mo??"

"Astaga, eh iya waktu itu lo belum sempet kenalan sama Momo ya. Momo--dia kucing peliharaan gue sama Vaness."

"Yaelah, Eksa. Gue kira siapa."

"Haha. Tapi, Sang, gue sama Vaness sayang banget loh sama Momo, dia tuh lucu. Mungkin lo mau jadi pamannya? Paman Risang--pamannya Momo."

"Buset, kok paman?"

"Iya dong. Gue kan papanya, Vaness mamanya, ya lo bisa lah jadi pamannya, ye kan?"

"Asli ngakak gue dengernya, Sa."

"Weh gue serius loh ini. Tapi bisa lo pikir-pikir dulu kok. Lo juga lagian perlu PDKT dulu sama Momo biar dia bisa cocok sama lo."

"Oke oke, Sa. Ntar gue pikirin ya. Eh sampe lupa kan. Sebenernya gue tuh ke sini mau kasih undangan ini ke kalian. Sorry agak dadakan, acaranya besok sih. Gue berharap kalian bisa dateng."

"Undangan? Wah selamat ya, Sang. Lo gak pernah kenalin cewek lo, sekarang udah main ke pelaminan aja nih, gercep juga lo."

"Pelaminan pala lo, Sa! Cewek dari mana gue?"

"Lah terus ini undangan--"

"Makanya Pak, dibaca dulu. Itu undangan buat acara pembukaan cafe gue. Gue baru buka cabang baru."

"Astaga! Iya ternyata. Aduh sorry ya, Sang. Gue pikir--ya abis tadi lo ngomongnya gak lengkap juga sih."

"Ya sih, salah gue juga. Hmm."

"Oke, tapi btw kalo lo mau naik pelaminan, nanti undang gue juga ya. Gue gak mungkin gak dateng."

"Iya, mungkin naik pelaminan orang dulu bisanya."

Be My Romantic HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang