Vanessa segera menghapus air mata sedihnya. Ternyata Eksa yang sedari tadi mengetuk pintu. Karena tak kunjung ada jawaban dari dalam dan kebetulan pintu kamar itu tak terkunci, Eksa pun langsung masuk tanpa basa-basi.
Begitu sampai di dalam, Eksa melihat istrinya tengah berdiri membelakanginya. Vanessa menatap ke luar jendela. Eksa pun mendekat. Ia merangkul istrinya dari arah belakang.
"Va.."
"Eksa."
"Kamu kenapa sendirian di sini? Hm?"
Vanessa menggeleng, "Aku gapapa kok."
"Sayang, semua udah nungguin di bawah. Kita makan malem dulu yuk! Tadi kamu bantuin mama masak kan? Aku gak sabar pengin nyobain masakannya."
"Bukan aku yang bikin. Itu masakan mama kamu. Aku cuma bantu-bantu dikit sambil liatin doang. Kamu aja yang makan ya. Aku gak laper."
"Loh kenapa gitu sayang? Kamu juga harus makan."
"Aku nanti aja Eksa. Aku belum laper. Nanti aku makan di rumah aja."
"Ada apa sih? Kalo kamu gak nyaman makan di meja makan sama keluarga aku, kita bisa makan di sini aja kok. Biar aku siapin, aku bawain makanannya ke sini ya."
"Gak usah Eksa. Beneran, aku gak laper sekarang. Kamu makan di bawah aja sama mama papa kamu!"
"Ya udah, kalo kamu gak mau makan, aku juga gak akan makan."
"Eksa jangan gitu! Mama kamu udah masakin makanan kesukaan kamu. Kamu gak mungkin gak makan itu sekarang kan. Pasti mama kamu bakal kecewa nanti."
Eksa mengecup leher Vanessa, "Ya udah ayo dong, kita turun sama-sama. Kita makan bareng. Aku gak bisa makan kalo kamu gak makan."
"Eksa, aku mohon!"
"Vaness.. Ada masalah apa sih sayang? Harusnya kamu cerita sama aku kan?"
"Gak ada apa-apa Eksa. Udah, aku lagi pengin sendiri. Biarin aku istirahat bentar di sini. Kamu turun aja!"
"Sayang," ucap Eksa sambil mengubah posisi menjadi berhadapan dengan Vanessa. "Kamu kenapa? Kamu gak enak badan? Hm?" Eksa menyentuh dahi Vanessa.
"Gapapa Eksa."
"Kamu lagi sedih kah? Mata kamu bengkak, kamu pasti habis nangis kan? Ada apa sayang?"
Vanessa hanya diam.
"Ya udah, kita pulang aja sekarang yuk!" ajak Eksa.
"Jangan Eksa. Please, kamu makan malem dulu, setelah itu baru kita pulang."
"Vaness.."
"Aku mohon."
Akhirnya Eksa menurut, ia turun sendiri tanpa Vanessa. Mungkin Vanessa memang sedang ingin sendirian sekarang. Entah karena apa, Eksa belum bisa mengerti apa yang dirasakan Vanessa saat ini.
Sesampainya Eksa di meja makan, ia ditanya oleh papanya.
"Loh, Eksa.. Istri kamu mana? Kok gak ikut turun sama kamu?""Ehm, Vanessa lagi gak enak badan, Pa. Makanya dia mau istirahat aja sebentar. Nanti biar Vaness makan di rumah aja," jawab Eksa.
"Udah lah, biarin aja. Eksa kamu makan dulu. Mama udah masakin kesukaan kamu," tukas mama Eksa.
"Ma, tadi Mama gak bilang apa-apa ke Vanessa kan?" selidik Eksa.
"Kok kamu tanya gitu ke mama sih? Vanessa ngadu apa ke kamu?"
"Gak Ma, Vaness gak bilang apa-apa. Makanya aku tanya ke Mama. Mungkin aja ada yang terjadi tapi aku gak tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Romantic Husband
Romansa[ SUDAH TERBIT ] "Cukup menjadi mantan gurumu saja. Jangan sampai aku jadi mantan kekasihmu. Karena aku hanya ingin kita bersama selamanya ditemani dengan kisah kasih yang indah. Aku mencintaimu sampai kapan pun." -Mr. E- *** Vanessa Putri Ardian ke...