Semua udah selesai makan, walau banyak kendala saat memasak, tapi syukurlah masakan itu tetap masih bisa dimakan.
Sekarang mereka bersiap siap untuk melaksanakan sholat Jumat. Saat sudah berjalan dan tinggal masuk mesjid doang, tidak semulus itu. Setiap Jumat ini mereka ada jadwal periksa kuku.
Ustad yang kebetulan jadi pemeriksa kuku sekarang, diketahui namanya Ustad Kuroo Tetsurou ngehalangi mereka pake ngerentangin tangan kaya kiper jaga gawang, ditambah lagi goyang nico nico ni ala wibu.
becanda.
"Nahloh hayoo periksa kuku dulu sini sama ustad, gak sakit kok paling kalo panjang bakalan kena jitek penggaris" Kata nya.
Nahloh lupakan lo pada.
Mana santri disini habis masak, ya otomatis kuku mereka item item berbakteri iyuhh lah.
"Mampus gue, ini kuku gue udah macem maung" Baji menyenggol Kazu dan memamerkan kukunya yang panjang.
"Ashiap aing maung!"
"Mampus kuku gue"
"Ini gimana asli gue lupa"
"Apa itu ribut ribut mau ustad sambit pake celurit gak?" Timpal Kuroo.
"Pinjem gunting kuku bentar jir"
"Woi lah cabut cabut lewat pintu sebelah aja"
Sadar dia annoying karena beda anime, akhirnya Kuroo bersuara.
"Ih kok saya dikacangin, kan saya bintang tamu disini!" Adu ustad itu mengsedih.
"Eh maaf ustad, gakeliatan"
"Gpp, mana sini tangan kalian liatin" Ustad gaul itu langsung aja nge check kuku santri disana satu satu.
Anak anak yang menaati peraturan, kaya Mitsuya, Chifuyu, Takemichi, Draken dll dibolehin masuk. Sedangkan...
"Wah apanih, kamu gak inget kalau kuku yang panjang bisa jadi wadah setan? Pantes disini gaada yang kesurupan, orang setan nya numpuk semua di badan mu"
Ustad kang roasting, jarang masuk kelas, sekalinya berinteraksi sama murid, eh muridnya pada kena mental.
"Iya ustadz, mau gimana lagi nanti saya potong deh janji plis ustad jangan sidang saya" Kazutora berusaha membela.
"Eitsss, tidak semudah itu ferguso. Siniin dulu tangan mu" Kuroo sudah siap dengan penggaris kayu panjang ditangan nya.
Pletak. Satu pukulan yang bisa dibilang tidak santai mendarat.
"Makanya jangan diulangin, nanti saya gigit kamu"
Kuroo macem sikopat.
"Mana lagi kuku kalian anak ganteng ustad yang agak budiman"
Baji ragu melihatkan kukunya, tapi akhirnya tetep diliatin.
"Astagfirullah, ini kuku atau ending wanpis? panjang amat" Ustad itu menggeleng tidak paham, "Cukup rambut mu saja yang panjang, kuku jangan"
rambut doang yang panjang, umur pendek JIAKHH!!!
"Gunting kuku saya ilang ustad"
"Tidak menerima alasan, tapi kamu kok kaya kunti ya, rambut panjang item, sekarang bersedia, siap... mulai!"
Mampus Baji kena pletak penggaris, enak tuh rasanya.
Akhirnya selesai juga dah tuh pemeriksaan. Mereka semua udah masuk mesjid sambil mangut mangut akibat tangan nya yang dipletakin penggaris udah pada merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ SUDAH TERBIT] Katanya Tobat - Tokyo Revengers
Fanfiction"Bismillahirrahmannirrahiim, seperti biasa ya Allah. Aamiin" Hidup di dalam pesantren bagi sebagian orang memang tidak menyenangkan, karena berpikir di sana hanya belajar Agama, Mengaji, Tahfidz dan sebagainya. Itu juga yang dipikirkan oleh anak-ana...