"Apapun yang udah gue pegang, jangan diminta kembali, atau nyawamu hilang"
──────────────────────────
"Buju busrak kejeder dubrak" Kazutora datang datang langsung bikin ribut, dia malah ngedobrak pintu kamar.
"Apasih jut, lo bisa diem gak?" - Mitsuya
"Baji kalem, kaya keajaiban dunia gak si?" - Kazu
"Bacot anjink, lo gak bisa baca situasi ya?" - Draken
"Oiya gak liat" - Kazutora
"Baji nanti kain kafan nya mau motif apa?" - Mikey
"Motif bintang - bintang" - Chifuyu
"Dejavu gue kalo denger kata bintang - bintang"
Kasian Baji, lagi sakit temen temenya bukan mendoakan cepet sembuh, malah betingkah.
"Baji yuk bisa yuk cepet" Akhirnya Kazu waras, walau dikit.
"Bisa cepet apa?" - Mitsuya
"Cepet meninggal"
Intinya, jangan berharap lebih pada Kazutora.
"Lo mau makan apa, gue bikinin" Emang bener sih Mitsuya yang paling waras diantara mereka.
"Gak minat"
"Terus mau makan apaan"
"Kagak usah ma"
"Iya pa" - Kazutora
"Gada yang ngomong ama lo anjing" Baji walau dalam keadaan apapun, mengtoxic tetap nomor #1
"Padahal, tadi barusan aja gue puji kalem"
"Gak nerima opini lo"
"Kok aa gitu si"
"Najis anjing"
"Samlekom" Itu suara Koko.
"Baca salam yang bener bisa lo atheis?" - Mikey
"Assalamualaikum" Inupi akhirnya mengalah, daripada ribut, tau aja Koko ama Mikey gedeg nya 11 12.
"Kami dateng bawa makanan murah, nih" Koko ngasih kresek indoagustus di tangan nya.
"Hih, apansih ini makanan MURAH, alergi makanan MURAH maaf, kok lo bawa makanan MURAH ini sih, kan lo KAYA, apa jangan jangan lo jadi MISKIN gara gara HP lo DISITA ya?" Halah Mikey, ngatain pembawaan Koko murah, tapi sendirinya sibuk ngacak ngacak kresek.
"Kek lo mampu beli aja" - Koko
"Heh, kok ada kinderj*oy, gak jadi murah deh mahal inimah, colong ah" Mikey mengambil coklat telur itu, lalu membuka pecinya dan memasukan coklat itu didalam pecinya, dan pecinya dipake lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ SUDAH TERBIT] Katanya Tobat - Tokyo Revengers
Fiksi Penggemar"Bismillahirrahmannirrahiim, seperti biasa ya Allah. Aamiin" Hidup di dalam pesantren bagi sebagian orang memang tidak menyenangkan, karena berpikir di sana hanya belajar Agama, Mengaji, Tahfidz dan sebagainya. Itu juga yang dipikirkan oleh anak-ana...