Seperti biasa, mereka melakukan hal hal monoton, mulai dari sholat, mengaji, makan, tidur jangan lupa berak biar ga hamil.
Dan sekarang, tibalah waktu dimana mereka nolep. Semua tugas sudah diselesaikan, sekarang mereka malah tidur tiduran di atas kasur masing masing.
"Bosen" Keluh Chifuyu.
Krik krik krik
Tiba tiba mereka semua dapat pengumuman dari toa mesjid.
"Assalamualaikum warohmtullahi wabarokatu, diharapkan kepada antum antuna sekalian untuk berkumpul mendengar pengumuman kali ini
"Mulai besok semua santri kelas 1 2 dan 3 digabung kelasnya. Belajar di aula sekolah masing masing, tidak menyampur dengan lawan jenis.
"Mungkin itu saja yang dapat ana sampaikan, terlebih dan terkurang, kalau lebih mohon dikembalikan. Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatu"
Mic pun mati. Mereka dikamar saling pandang, "Jadi, ntar kita satu tempat dong bang?" Tanya Chifuyu
"Lo gasuka? yaudah gausah masuk" Baji sensian kaya ibu hamil.
"Yaelah bang nanya doang sensi amat" Pasrah Chifuyu.
"Siapa yang sensian"
"Lah tadi ngapain?"
Akhirnya, setelah beberapa bab Chifuyu bisa menang adu mulut melawan Baji.
🕋 🕋 🕋
Pagi ini mereka akan segera pergi ke aula seperti yang diperintah ustad tadi malam. Mereka berjalan sambil mengobrol ringan.
Disatu sudut terlihat cowok berbaju koko kuning kecoklatan, dengan rambut agak warna putih ke abu abuan, sedang berjongkok dibawah pohon rindang, sambil sesekali meneguk minuman nya, Tak sengaja ia melihat Takemichi yang juga melihat ke arahnya.
Cowok itu berdiri dari posisi jongkok nya, membuang botol minum ke tong sampah dan berjalan ke arah Takemichi.
"Anjir gue salah apaan ampe didatangin begini?!"
Sekarang cowok itu sudah berdiri di dekat Takemichi, tentu Takemichi, Baji dan Chifuyu ikut berhenti.
"Ka—"
"Ada urusan apa lo sama adek gue?" Kata Baji sembari merangkul Takemichi, nada bicara nya terdengar tidak santai.
"Lah, situ abang nya? kirain bapak nya"
"Wah parah ni orang, hajar bang" Chifuyu memanasi.
"Apa lo bilang barusan?" Kata Baji tidak terima.
"Bapak"
"Ribut sini sama gue"
"Bapak ibuk ibuk siapa yang punya anak bilang aku~"
Baji ingin sekali menjambak rambut cowok itu, tapi ia sadar rambutnya lebih panjang yang otomatis jika dia dijambak balik lebih mudah.
"Padahal saya cuma pengen nanya kantin dimana, kok pada Salty" Jawab cowok itu lagi.
"Bang Baji emang gitu, diemin aja" Takemichi berusaha meleraikan.
"Kok lo gak bela gue si puy? Katanya kawan" Jawab Baji.
"Sejak kapan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ SUDAH TERBIT] Katanya Tobat - Tokyo Revengers
Fanfic"Bismillahirrahmannirrahiim, seperti biasa ya Allah. Aamiin" Hidup di dalam pesantren bagi sebagian orang memang tidak menyenangkan, karena berpikir di sana hanya belajar Agama, Mengaji, Tahfidz dan sebagainya. Itu juga yang dipikirkan oleh anak-ana...