Happy Reading guys
"Mamaa!!!"teriak nathan dari kamarnya. Ririn menghela nafasnya dan langsung berdiri "Bentar ya. Anak gue manggil"ujar ririn sambil menuju ke kamar nathan. Nathalia yang sedang duduk di pangkuan randy menatap punggung ririn "Uncle"panggil nathalia dengan pelan. Randy yang sedang memainkan rambut nathalia langsung menatap nathalia "Kenapa?"tanya randy.
"Kalau kita punya anak gimana?"tanya nathalia yang membuat nandra tersedak makanan. Nandra mendengar ucapan nathalia karena pendengarannya sangat tajam. Nathalia langsung menghampiri nandra dan memberikan air.
"Papa gpp?"tanya nathalia dengan khawatir. Nandra mengelap bibirnya dan menatap nathalia "Thalia jangan mikirin itu dulu. Kamu masih sekolah. Nanti setelah selesai sekolah, baru ngitungin kek gituan"ujar nandra dengan lembut. Nathalia ber oh ria "Ohh gak boleh ya?"tanya nathalia dan langsung di angguki oleh nandra.
Nandra menatap tajam ke arah randy "Lu yang ngajarin anak gue ran?!"jengkel nandra dengan pelan. Randy langsung menggeleng "Bukan gue njirr. Jangan asal nuduh"ujar randy.
"Kalian ngomongin apaan?"tanya bara yang melihat nandra dan randy yang sedang berbisik.
"Bukan apa apa"ujar randy yang langsung di angguki oleh nandra.
Nathalia yang tengah duduk di antara randy dan nandra melihat randy dan nandra secara bergantian.
"Dra"panggil dika. Semua menoleh. "Nama anak lu siapa?"tanya dika.
"Iya gue juga belum tau namanya"ujar bara.
Nathalia menatap randy dan randy mengangguk. Nathalia berdiri "Namaku Adikirana Nathalia Fernandez"ujar nathalia sambil tersenyum. Dika dan lainnya ikut tersenyum. Nathalia pun kembali duduk.
Di Kamar Nathan
"Nathan"panggil ririn sambil duduk di tepi kasur nathan. Nathan yang sedang berbaring langsung duduk di samping ririn.
"Ma. Kalau nathan ajak teman ke sini gpp kan?"tanya nathan. Ririn menoleh "Kamu manggil mama cuman karena itu?"tanya ririn dengan kesal. Ririn berpikir kalau nathan kenapa kenapa. Nathan mengangguk sambil nyengir "Kalau nathan gak ijin sama mama, takutnya mama marah sama nathan"ujar nathan sambil memeluk ririn dari samping.
"Iyaiya. Gak usah manja nathan"ujar ririn. Nathan makin mempererat pelukannya "Nathan tuhh suka bau badan mama. Seakan candu gitu. Nanti nathan nikah, takutnya istri nathan gak sewangi mama. Apa nathan nikahin mama aja ya?"ujar nathan yang semakin mengadi ngadi. Ririn mendelik dan langsung mendorong nathan "Astaga nat! Lu anak gue bukan sih?!"jengkel ririn sambil berdiri. Ririn langsung keluar dari kamar nathan. Nathan memiringkan kepalanya sambil tertawa karena sudah berhasil membuat mamanya jengkel. Nathan mengambil hp nya.
"Halo. Lu kesini aja. Udah di kasih kok"
"Oke! Tunggu 5 menit lagi. Gue lagi beli buah buahan sama bulan"
"Oke"
Tuttt
Nathan menelpun bintang karena bintang dan bulan mau kesini. Nathan langsung berdiri dan keluar.
"Thaliaaa"panggil nathan yang sambil turun dari anak tangga. Semuanya menoleh ke arah nathan. Nathan yang di tatap langsung menyisir rambutnya ke belakang. Nandra dan ririn menatap nathan dengan jijik.
"Itu anak kita?"tanya nandra berbisik ke ririn. Ririn langsung menggeleng.
"Kenapa manggil manggil?"tanya nathalia. Nathan berdiri di belakang nathalia yang sedang duduk.
"Thalia gak kangen sama nathan gitu?"tanya nathan sambil mencium pipi nathalia. Nathalia menggeleng. Nathan langsung cemberut.
Tok tok tok
Nathan langsung berlari ke arah pintu dan membukakan pintunya. "Ehh waketos. Ngapain? Ketemu kembaran gue ya?"tanya nathan sambil tersenyum. Aziel mengangguk "Iya. Dia ada di rumah kan?"tanya aziel dan nathan mengangguk.
"Gue juga ada di sini kalik. Bukan cuman aziel doang"ujar andre dengan kesal.
"Maaf ya. Saya tidak menerima tamu seperti anda"ujar nathan sambil bersedekap dada.
"Anjir"umpat andre yang sudah benar benar jengkel.
"Permisi"ujar bintang dari belakang andre dan aziel. Nathan tersenyum dan langsung mempersilahkan mereka ber empat masuk ke dalam. Semua yang di dalam melihat andre, aziel, bintang dan bulan.
"Kalian ngapain di sini?"tanya nathalia sambil berdiri. Bulan menatap sekeliling dengan kagum "Anda nyonya Fernandez dan Tuan Fernandez kan?"tanya bulan yang melihat ririn dan nandra yang sedang menatapnya. Ririn dan nandra menatap satu sama lain dan langsung mengangguk.
Bulan menutup mulutnya karena tidak percaya. Nathalia menghampiri mereka "Ada perlu apa?"tanya nathalia yang berdiri di depan aziel. Aziel menyondorkan tas milik nathalia. Nathalia langsung mengambilnya "Kenapa bisa di tangan lu?"tanya nathalia.
"Gue tau kalau tadi bolos trus tas lu pasti ketinggalan. Jadi gue ambil sebelum nathan yang mengambilnya"ujar aziel. Nathalia ber oh ria "Makasih ya. Lahh truss ketos belagu lu ngapain di sini?"tanya nathalia yang terkejut melihat andre. Andre menatap datar ke arah nathalia "Gue punya nama"ujarnya dan nathalia mengendikkan bahunya.
"Lu ikut gue"pinta bintang langsung menarik tangan nathalia. Nathalia langsung memberikan tasnya ke aziel. Randy yang melihat gadisnya di tarik langsung berdiri tapi di cegah oleh ririn "Jangan nganggu privasi orang lain"ujar ririn. Randy kembali duduk "Tapi thalia"ujar randy dengan khawatir.
Ririn menatap randy "Gue yakin, thalia gpp"ujar ririn dan randy langsung mengangguk.
"Ayo duduk. Jangan berdiri terus. Apa kakinya gak pegel?"ujar ririn dengan lembut. Mereka langsung duduk. Aziel menatap randy dengan tajam dan randy juga tak kalah menatap tajam ke arah aziel.
"Ehem. Kalau mau berantem silahkan ambil pisaunya dulu. Baru ke halaman depan sana"ujar ririn dengan dingin yang melihat aziel dan randy sedang menatap tajam satu sama lain.
Randy dan aziel langsung menunduk. Nandra mengelus punggung ririn "Jangan galak galak sayang"ujar nandra dan langsung di geplak oleh ririn. Nandra meringis. Bulan yang melihat nandra ririn hanya menganga. Untung saja mulut bulan langsung di bekap oleh nathan.
Dika dan lainnya tertawa melihat nandra meringis. Nandra mendelik "Gak usah ketawa. Kalian belum pernah ngerasain"ujar nandra.
"Ngerasain apa?"tanya ririn menatap nandra.
"Keindahan"ujar nandra dengan asal sambil tersenyum.
"Lu mau ngapain?"tanya nathalia yang trus di tarik oleh bintang. Bintang langsung melepaskan tangan nathalia "Gue egois thalia"ujarnya dengan lirih. Nathalia mengerutkan dahinya "Egois? Egois kenapa?"tanya nathalia.
Bintang langsung menggeleng. Nathalia memeluk bintang untuk menguatkan bintang "Lu bisa cerita ke gue. Gue akan dengar semuanya"ujar nathalia. Bintang yang di peluk menegang dan membalas pelukan nathalia dengan agak ragu.
Aziel yang melihat kedua berpelukan hanya mengepalkan tangannya. Aziel sengaja izin keluar dengan alasan mengambil kunci motornya masih tertinggal.
"Thalia"panggil aziel. Nathalia langsung melepaskan pelukannya dan menatap aziel. Mata aziel memerah menahan tangisnya.
"Kenapa lu disini?"tanya nathalia dengan bingung.
"Yang harus nanya itu gue! Lu ngapain pelukan sama dia! Lu semakin membuat gue cemburu! Apa lu gak cukup buat hati gue sakit?!"ujar aziel sambil menangis. Dia juga cowok yang berhak menangis. Bukan cewek doang yang bisa menangis. Aziel gak perduli dikatain lemah. Ia hanya ingin menangis dan menangis.
"Maaf. Gue gak tau. Gue meluk dia karena dia butuh dukungan"ujar nathalia dengan lirih. Nathalia mengusap air matanya dengan kasar. Nathalia emang gak bisa melihat orang lain menangis di depannya. Itu kelemahannya.
"Ngapain lu sakit hati? Lu bukan pacar nathalia"ujar bintang. Aziel menatap bintang "Iya gue juga tau. Gue nangis karena gue suka sama nathalia! Jadi gue gak salah dong?!"ujar aziel dan langsung pergi. Aziel mengendarai motornya dengan cepat.
Nathalia hanya memijit kepalanya yang mulai berdenyut. Nathalia pun meninggalkan bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BAD TWINS
Teen FictionCeritanya pindah kesini! Jangan lupa vote, follow, dan coment ya [SQUEL SHE IS RIRIN] "Gue suka sama lu!"ujar nathan dengan tegas yang notabenenya kembaran nathalia. Nathalia menganga tak percaya "Gak usah bercanda lu! Kita ini kembar!" "Gue gak...