33

3 5 0
                                    

Happy Reading guys

1 Bulan Kemudian

Nathalia berdiri di balkon sambil melihat lihat langit malam. Nathalia menghela nafasnya "Uncle, thalia kangen. Apa uncle kangen juga? Kapan uncle pulang? Ini sudah sebulan uncle tapi uncle belum pulang juga. Uncle bilang hanya seminggu. Apa uncle berbohong kepada thalia?"batinnya yang benar benar rindu dengan randy. Bahkan setiap malam dirinya menangisi randy.

Nathan yang ingin kedapur melihat pintu kamar nathalia terbuka. Nathan mendekati kamar nathalia dan menatap apa yang di lakukan oleh kembarannya. Nathan menatap nathalia dengan khawatir karna bisa bisanya dia mengingat randy.

Nathan mendekati nathalia "Thalia"panggil nathan dengan lembut. Nathalia mengusap air matanya dan menatap nathan "Kenapa?"tanyanya sambil duduk di samping nathan. Nathan mengelus rambut nathalia "Harusnya aku yang nanya begitu. Kamu mikirin uncle lagi?"tanyanya dengan lembut.

Nathalia mengangguk dan memeluk nathan dari samping "Thalia kangen sama uncle. Thalia hubungi gak pernah nyambung. Thalia pengen ketemu sama uncle"lirihnya sambil nangis.

"Nathan janji akan mengantar thalia kesana. Tapi sekarang belum saatnya thalia. Kita harus bantu mama dan papa dulu. Nanti setelah misi kita selesai, baru kita cari uncle"ujar nathan yang ikut menangis. Nathalia menatap nathan "Serius?!"tanyanya dengan antusias.

"Iya serius"ujar nathan sambil mengacak rambut nathalia dengan gemas.

"Makas-".

"THALIAAA TURUN!!! INI DI CARI SAMA AZIEL DAN YUDI!!"teriak ririn dari bawah. Nathan dan nathalia langsung berdiri dan keluar. Nathalia menatap aziel dan yudi yang sedang di ruang tamu. Nathan menoleh ke arah kembarannya. Nathalia mengode nathan agar duluan turun. Nathan mengangguk dan langsung turun.

"Eh kalian? Nyari gue atau adik gue?"tanya nathan sambil tos ala cowok ke yudi. Yudi tertawa "Nyari adik lu lah. Ngapain gue nyari lu? Nanti gue dikira homo lagi".

Nathan tertawa renyah "Mau ngapain sama adik gue?!"tanyanya dengan galak. Yudi menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Mau di ajak keluar"ujarnya dengan takut.

Aziel yang di samping yudi menoleh "Dih! Apaan sih! Gue yang duluan sampai disini! Jadi gue yang ngajak thalia keluar"ujarnya dengan ketus.

"Eh kakak kelas harus ngalah sama adik kelas!"ucap yudi. Nathan, nandra dan ririn melihat perdebatan aziel dan yudi. Tidak ada kata untuk memisahkan mereka.

"Gak ada teori kaya gitu! Pokoknya gue sama thalia!"galak aziel. Yudi mengendikkan kedua bahunya. Nathalia turun dengan wajah datarnya. Semua orang menoleh. Aziel dan yudi tersenyum melihat nathalia turun.

"Ngapain kalian berdua di sini?"tanya nathalia sambil menatap aziel dan yudi dari bawah sampai atas. Rapi batinnya.

"Thalia kita jalan jalan yuk"ajak aziel sambil tersenyum. Nathalia langsung menganguk saja. Aziel tersenyum. Yudi cemberut "Masa cuma aziel doang? Trus gue gimana? Masa pulang sih?"tanyanya pada nathalia.

"Sekarang gue sama aziel dan besok kita jalan bareng. Kalau barengan takutnya kejadian yang minggu lalu terulang lagi. Gue gak mau jadi pusat perhatian dan semua menuduh gue yang enggak-enggak"ujar nathalia dengan datar. Yudi menatap nathalia "Yaudah deh tapi janji ya"ujar yudi sambil menyondorkan jari klingkingnya.

Nathalia menatap jari klingking yudi "Gue janji. Gue bukan orang yang mengingkari janji"ujarnya sambil menautkan jari klingkingnya. Yudi tersenyum "Yaudah gue nginep di sini aja. Boleh kan tante?"tanyanya pada ririn. Ririn langsung mengangguk "Nginep aja. Mau selamanya juga gpp"ucap ririn dengan bercanda.

Yudi tertawa "Yaudah aku di sini aja. Tapi aku harus dimasukin ke KK Fernandez juga kalau gitu"ujar yudi. Ririn geleng-geleng kepala. Nandra berdehem "Ohh tentu. Boleh banget malahan. Tapi kamu harus nikahin anak saya juga. Gimana? Mau?"tanya nandra yang membuat semua mendelik.

THE BAD TWINS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang