Jeongwoo

564 54 4
                                        

"Junghwan, siapa sangka? Dibalik tenangnya senyum itu, ada emosi yang memohon untuk diluapkan?

*
*
*
*

Pagi ini, jalanan kota seoul masih basah akibat derasnya hujan yang datang semalaman,

Tapi tetap saja, bukanya terasa lengang, jalanan itu bahkan masih saja ramai di isi dengan hilir mudiknya aktivitas orang orang.

Sama seperti anak laki laki satu ini, dirinya sangat antusias menyambut datangnya hari ini,

....

"Ucapan ruto semalam benar juga ternyata, pagi ini benar2 dingin. Kalau saja hari ini bukan hari istimewa nya, mana mungkin aku akan bangun dari kasur empuku itu"

"Kau beruntung Junghwanie, aku bahkan rela kedinginan demi membeli kue donat kesukaanmu ini, dan sepertinya aku harus mulai menghias kue dan ruangan ini sekarang,

"Aku janji ini akan jadi hari paling bahagia untukmu.

Jeongwoo mulai sibuk dengan dekor kreasi nya itu, dia hanya sendiri sebelum derap langkah dari arah tangga itu membuatnya sejenak menghentikan aktivitas nya.

"Park Jeongwoo?

"Hei, kau sudah bangun Jihoonie hyung? Baiklah kalau begitu kau langsung saja bantu aku menghias ruangan ini untuk Junghwan!"

"Kau pasti tidak lupa kan? Hari ini dia akan kemari, kita semua akan berkumpul disini merayakan ulang tahunya"

"Ah tentu saja vlive bersama juga karna Treasure Maker pasti juga sudah menantikan nya"

''Sungguh hyung aku tdak sabar  menantikan nya"

Jeongwoo tampak antusias menjelaskan semuanya pada Jihoon, berbeda dengan orang yang diajaknya bicara itu, tidak ada respon apapun darinya,

Jihoon hanya diam membisu, menatap sendu ke arah Jeongwoo,

Bahkan baik Jihoon maupun Jeongwoo, sama sama tidak menyadari ada mashi dan doyoung yang menatap melas ke arah mereka,

....

....

.....

....

"Hyung! Kenapa kau hanya diam saja, ayo segera bersiap Junghwanie pasti kecewa jika ini semua berantakan"

"Kajja hyung! Kita buat kejutan yang menarik untuknya. Dan hyung aku sudah membeli kue kesukaanya tadi, kue bulat berhiaskan donat yang menjadi favoritnya.

"Junghwan mesti berterimakasih padaku nanti, Kau tau hyung? Kalau bukan karnanya aku bahkan tidak akan keluar kamar hari ini"

...

...

Jihoon tetap diam, tidak sedang mengiyakan atau bahkan menolak ajakan adiknya itu,

Jihoon tidak pernah mengira, sebegitu besarkah rasa kehilangan Jeongwoo selama ini?

Keheningan itu tidak berlangsung lama, sampai satu hentakan membuat keduanya beralih menatap orang itu,

"Park Jeongwoo!!!"

"Diam dan hentikan ini semua, kau sudah gila jeongwoo-ya"

Suara itu, Mashi lah yang berbicara, dirinya sudah tidak bisa menahanya lagi,

Sedang Doyoung, mata anak itu mulai berkaca kaca. Dirinya tidak pernah menyangka kejadian yang selama ini ditakutinya sudah benar benar terjadi dalam hidupnya,

SO JUNGHWAN || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang