Prolog

5.1K 234 5
                                    

Sekarang... aku berusaha untuk tidak menyalahkan siapapun atas apa yang menimpa diriku.. tidak itu tuhan sekalipun.
Bukan bermaksud untuk pasrah dan menyalahkan diriku sendiri, tapi membuang waktu untuk mencari siapa yang salah bukankah itu terlalu sia sia?

Terkadang aku berfikir dunia sudah terlalu jahat dengan skenario buntu yang terjadi dalam hidupku... Tapi sekali lagi selalu ada Tuhan yang lebih tau ending segala ceritanya.

Jujur, aku memang terlalu keras pada hati, terlalu jahat pada diriku sendiri karna aku terlalu menutupi perasaanku yang sebenarnya.

Satu yang seandainya bisa aku katakan sekarang adalah..

Kata siapa aku kuat?
Mereka tidak tau, berulang kali aku ingin menyerah

Airmata yang selalu saja berhasil untuk jatuh meski sekuat apapun aku menahanya

Emosi yang telah berhasil menguras otaku dan..

Beban mental yang selalu berakhir goresan di tanganku

Aku...
Aku hancur bersamaan dengan raga baik yang selalu aku tunjukan

Aku rapuh bersamaan dengan senyum serta perasaan baik2 saja yang selalu berusaha untuk aku perlihatkan

Aku merasa sepi dan sendiri, terjebak dalam labirin yang entah ada jalan keluarnya atau tidak

Aku ingin hidup, mencoba untuk bertahan lagi, mencoba untuk bangkit lagi, namun sekali lagi, kenyataan itu berbicara sebaliknya. Aku lemah, seberapa kuat nya aku mencoba, nyatanya luka itu terlalu sulit untuk aku sembuhkan..

Aku bodoh, tenggelam dalam tangis dan perasaan yang berusaha untuk selalu aku redam..

Aku tidak munafik, aku butuh uluran tangan, aku butuh bantuan orang lain, tapi saat itu juga aku tidak peduli dengan mereka yang ingin mencoba menolongku..

Kepercayaanku pada orang sekitar telah mati,

Mungkin bukan pada mereka kepercayaanku perlahan hilang. Yang terjadi sebenarnya mungkin aku sudah kehilangan percaya pada diriku sendiri

Aku sudah berusaha menepis segala lelah, menyatukan kembali sayap yang patah bahkan hancur sekalipun. Selalu berharap akan ada akhir yang baik setelah penantian ini.

Namun sekarang, aku menyerah, membiarkan tubuhku meluruh sekaligus membiarkan masalah itu merenggut psikis dan juga tubuhku..

Aku terkadang berfikir....
Rasanya lucu saja entah kekuatan darimana aku bisa bertahan sampai sejauh ini, meskipun proses nya benar2 jatuh bangun. Tapi aku bersyukur bisa berhasil sampai sejauh ini...

Sekarang junghwan tau, tidak semua topeng yang ditunjukan manusia hanya untuk menutupi lukanya dan tidak ingin membuat khawatir orang lain.

Topeng itu bisa berarti sebagai kebahagiaan semu yang sangat berarti bagi orang tertentu. Membiarkan keadaan berjalan seperti biasa itu adalah definisi bahagia sederhana bagi So Junghwan


Halo semua😙
Selamat membaca ya, aku unpublish cerita ini karna bakalan aku revisi per chapternya.

Aku harap kalian bisa kasih vote dan juga masukan ya. Karna ini cerita pertama aku. Jadi bener2 masih pemula banget.

On going story🌸

SO JUNGHWAN || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang