Rumah Sakit

533 41 16
                                    

Happy Reading🥰

Junghwan pergi meninggalkan mereka bertiga sambil sedikit kasar mengusap air mata yang mulai turun dari wajahnya.

Junghwan terus berlari tanpa mengindahkan orang orang yang sibuk melihat ke arahnya,

Beruntungnya, dia tidak lupa memakai pakaian lengkap Yang dibalut dengan tudung Hoodie serta masker untuk menutupi wajahnya.

Dan rintik hujan sore itu seketika melengkapi cerita nya hari ini. Ditambah dengan udara dingin dari langit mendung kota Iksan.

Akhirnya, pelarian Junghwan terhenti di sebuah taman kota Iksan. Taman yang sama seperti saat dia bertemu dengan Sungchan,

Setibanya disana, Junghwan langsung terduduk lemas. Nafasnya tersengal. Sakit. Hanya itu yang ia rasakan sekarang.

Dia sendirian. Hanya ada suara hujan yang menemani nya. Taman itu sepi seolah mengerti bahwa Junghwan Saat ini hanya ingin sendiri.

Junghwan ingin berteriak, tapi rasa sakit pada jantung dan perutnya sama sekali tidak memberi nya kesempatan sedikitpun.

Yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah menangis. Menangis tanpa takut orang lain akan mendengarnya.

Suara tangisnya seolah menyatu dengan gemercik hujan yang jatuh ke tanah taman kota itu.

Junghwan sudah dalam titik terendah hidupnya. Ia tidak tau harus melakukan apalagi.

"Tuhan....

"Apa Kau tidak ingin menjemput diriku sekarang?

"Ayo lakukan. Aku sudah siap

"Aku sudah melakukan begitu banyak hal untuk bisa sampai di titik ini"

"Terimakasih telah membantu ku hingga saat ini Tuhan,

"Tapi bisakah kau lakukan satu hal lagi?

"Hentikan semua ini. Jika bukan dengan nyawaku. Bisakah aku meminta agar aku tidak dilahirkan saat itu?

"Aku lelah...

"Dan apa gunanya aku masih disini?

"Aku sudah berusaha melakukan semuanya,

"Mengikhlaskan Jisung, Mengembalikan Sungchan Hyung, dan merelakan mereka yang menolak menjadi orang tuaku"

"Lalu untuk siapa lagi aku bertahan?

"Hanbin appa? Jennie eomma? Ah sudahlah Mereka sudah terlalu banyak berbuat untukku. Sudah saatnya mereka melangkah ke kehidupan yang baru kan?
Suatu saat nanti, akan ada putra kecil yang datang dan menjadi pelengkap kebahagiaan di kehidupan mereka"

"Kim Jiwoon? Dokter sekaligus kakak laki laki terbaik untukku. Tapi maaf Hyung, sepertinya memang kekuatan yang aku punya sudah tidak ada lagi, bukan aku ingin menyerah. Tapi rasanya, aku sudah dalam tahap akhir untuk mengalah dengan hidupku"

"Treasure? Atau treasure maker? Haha.

"Aku tidak lebih berbakat dari sebelas Hyung ku itu.  Dari sebelum debut sampai detik ini pun Aku masih sama. So Junghwan hanya seorang maknae Treasure yang kehadiran nya hanya menjadi bayangan Untuk yang lain"

"Orang orang yang mengenalku mungkin akan sedikit sedih jika Mereka tau kondisiku yang sebenarnya"

"Atau mungkin kata kasihan lebih pantas untuk disebutkan"

"Treasure dan Treasure Maker, dulu mereka memang sempat menjadi kekuatan ku. Tapi untuk saat ini, itu tidak lagi terjadi"

"Terlalu banyak hal yang membuatku merasa semakin tidak di inginkan saat berada di tengah-tengah Mereka"

SO JUNGHWAN || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang