Part 26

26 1 0
                                    

"Kalian benar-benar sialan! APALAGI KAU!!" ucapnya lagi menatap Andrea tajam.
"KAU YANG MEMULAI DULUAN!" Ucap Andrea tak terima.
"KAU YANG MENYIRAMKU!" Balas Leon penuh penekanan .
"Kau duluan yang mengatakan hal buruk tentangku! KAU PIKIR AKU BISA DIAM!" Balas wanita itu tak kalah sengit. Sementara ketiga pria diantara kami terlihat sangat menikmati perdebatan kami.
"HAL BURUK APA YANG KUKATAKAN TENTANGMU?" ucap Leon menjambak rambuk peraknya dengan kesal.
"Dasar tidak bertanggung jawab!"ucap Andrea tanpa memindahkan pandangannya sekejappun dari Leon.
"Astagaa...Austin kau menemukam spesies ini dimana? Tak bisa kah kau mengembalikannya? Aku benar-benar kesal dibuatnya!" Ucap Leon dengan tampang putus asa yang dibuat-buat. "Coba jelaskan apa yang aku lakukan hingga aku harus bertanggung jawab padamu? Apakah aku menghamilimu?"ucap Leon.
"Ehemmm..! Watch your mouth dude!"ucap Austin memperingati yang membuat Leon semakin kesal.

"Kau baru saja mengataiku murahan!

"Kapan aku mengataimu murahan?"ucap Leon makin tak habis pikir.

"Seorang anak majikan yang mencoba merangkak ke keehidupan sosialita majikannya! Bukankanh itu mengataiku murahan??" Ucapku masih menatap manik Leon.

"Demi Tuhan...kau menyiramku karena itu? AKU HANYA BERCANDA!" Teriak pria itu kesal. Teriakan yang hanya terdengar di telinga kami berlima.

"Kau mengatakannya dengan serius dan sekarang kau mengaku-ngaku itu sebuah candaan. Kau pikir aku bodoh?"balas Andrea tak mau kalah.
"DAMN...FUCKKK!! Gerutu pria itu benar-benar kesal. Baru kali ini guyonannya tentang hal ini menjadi boomerang untuk dirinya sendiri Sudah banyak wanita yang dia jahili dengan kalimat ini dan baru kali ini dia mendapat perlakuan seperti ini. Walaupun mau tidak mau dia harus mengakui bahwa hari ini dia menyampaikan kalimat itu tidak sepenuhnya guyonan. Tapi heiii...siapa yang tau? Bahkan ke-4 kepala yang selama ini selali berkeliaran di sekitarnya cukuo yakin bahwa dia bercanda. Sama seperti hari-hari sebelumnya.

Saat dia kelihatan ingin angkat bicara , seorang pria bergabung di meja kami.
"Ohh man...apa-apaan ini? Kenapa penampilanmu sangat...kacau!" Ucap pria itu saat melihat kemeja putih Leon kini telah berubah menjadi kuning, dan rambut perak di keningnya yang masih terlihat basah sebagian.
" Seekor tikus got besar baru saja melemparkan comberan ke wajahku!" Ucapan Leon kembali menarik mataku ke arah pria itu yang dibalas oleh tatapan pria itu.
"Whatever..acaranya sebentar lagi mulai, tapi aku rasa kau masih sempat mengganti bajumu!"ucap pria itu.
"Kebetulan aku punya bebberapa setelan di kamar, ini kuncinya!"ucap pria itu memberikan kartu akses hotel pada Leon.

"Dia kenapa? Kelihatannya dia sangat kesal?" Ucap pria itu menatap kami satu persatu dan duduk di tempat duduk Leon sebelumnya.
"Kau baru saja ketinggalan pertunjukan yang sangat menarik! Dia akhirnya bertemu dengan orang yang bisa menyaingi ketajaman mulutnya!" Ucap Jason terkekeh.
"Wow...itu sangat jarang. Biasanya orang akan memilih untuk mengacuhkan dia. Ngomong-ngomong wanita cantik ini  siapa?" Ucap pria itu menunjuk ke arahku dengan senyuman.
"Pacarku...Andrea!" Ucap Austim dengan sekali tarikan nafas seolah sudah terlatih menyebut kata itu.
"Hello miss Andrea, perkenalkan aku Zayn Andrean!"ucap pria itu mengulurkan tangannya dengan senyum mempesona.
"Andrea!"ucapku. Aku cukup terkejut saat mendapati bibir pria itu mendarat di punggung tanganku. Tanpa permisi aku langsung menarik tanganku panik namun sialnya pria itu malah tersenyum manis seolah-olah hal yang baru saja dilakukannya adalah hal biasa.
"Sialan..!" Ucap Austin jelas ditujukan pada Zayn yang tak diindahkan oleh pria itu sama sekali.
"Ohh bukankah ini kebetulan yang sangat menarik. Namamu Andrea dan aku Andrean. Apakah itu artinya kita berjodoh!" Ucap pria itu yang membuatku merinding. Bisa-bisanya pria sedewasa dia melakukan hal yang sangat klise seperti ini?
"Kau..bukankah seharusnya kau ambil tempat di depan sana untuk memulai acaramu?"ucap Austin seolah mengusir temannya itu.
"Tak usah khawatir, bukan aku yang membuka. Jadi aku bisa disini selama yang aku mau!" Ucap pria itu santai dan kini mataku mendapati pria berambut perak itu kini kembali dengan setelan baru di badannya.
"Kenapa menatapku? Aku belum melupakan kesalahanmu!"ucap pria itu padaku sesaat setelah mendaratkan pantatnya di kursi sebelah Zayn.
"Kau pikir aku lupa dengan leluconmu yang tak lucu sama sekali!" Balasku tak kalah singit.
"Kalian benar-benar akan melanjutkan perdebatan kalian?" Ucap Jason menatapku dan Leon bergantian.
"Ohh...ini si tikus got yang kau maksud??" Ucap Zayn yang akhirnya mulai mengerti.
"Aku bukan tikus got!" Ucapku menatap Zayn tajam.
Zayn langsung terdiam saat merasakan tatapanku mengarah padanya dan alhasil Jason semakin tertawa dibuatnya. Dan Logan terkekeh, kekehan yang hampir sama dengan yang sering Austin lakukan. Aku menatap Logan penuh selidik yang dibalas dengan kernyitan dahi darinya. Aku tau dia bingung. Tapi entah krnapa aku cukup terganggu dengan tatapan, senyuman bahkan kekehan dari pria itu.

My Glorious AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang