Part 12

3.1K 81 2
                                    

Maaf untuk segala bentuk Typo.

Happy reading!!

Jangan lupa kritik dan sarannya..

Andrea POV

Pagi-pagi sekali Andrea telah bersiap-siap meninggalkan penthouse yang di tempatinya. Jangan salah paham, aku pergi sepagi ini bukan untuk menghindari Tuan besar pemilik penthouse ini, tapi karna memang aku ada kegiatan. Kalian tidak percaya padaku?? Whatever..yang jelas aku tekankan sekali lagi aku tidak berniat sedikitpun untuk menghindari pria mesum segalaksi bimasakti itu a.k.a. A.U.S.T.I.N Austin.

Yaampunnn..kenapa kalian sangat sulit percaya padaku? 

Berduaan dalam sebuah kotak sempit dengan pria itu apakah itu bagian dari misi penghindaran diri? Yahh.. dari semenit yang lalu aku terkurung berdua-an catat "BERDUA" di dalam lift ini. Dewi keberuntunganku mungkin sedang tertidur lelap mengingat aku tertidur menjelang subuh. Sepanjang malam dia berdoa agar setelah bangun dia melupakan kejadian itu, namun doa nya berakhor sia-sia. Karena bukannya lupa, kejadian itu semakin menbekas diingatan Andrea.
Aku memposisikan diriku sejauh mungkin dari posisi pria itu.

"Lihatlah selain mesum aku semakin yakin pria ini punya penyakit lain kalian tahu apa?? Sepertinya dia itu seorang maniak yang baik. Bagaimana bisa dia bertingkah acuh, seolah-olah tak ada yang terjadi setelah kejadian tadi malam? Apakah begini caranya memperlakukan wanita yang belum genap 24 jam dimesuminnya? Shutt up...bukannya aku mengharapkan pria itu melakukan sesuatu hal untukku, tapi demi apapun di bumi ini pria ini tak harusnya bersikap acuh tak acuh padaku." 

Apa-apaan dia?? kenapa dia tertawa?? Apa di gila?? Tertawa tanpa sebab?? okey fix..dia kehilangan akal sehatnya. ucapku dalam hati seraya geleng-geleng kepala.

"TING!!" lucky me..akhirnya sampai di lantai dasar juga, atmosfer di lift ini benar-benar menyesakkan dan membuatku unmood. Aku memilih melangkahkan kakiku duluan sebelum sesuatu hal yang buruk terjadi lagi, dan  sebelum aku tercemari dengan sifat ajaib pria ini sebaiknya aku harus segera menghindar dari hadapannya.

"Kent, what are you doing here?" Ucapku pada pria yang berdiri di pintu mobil sportnya. Yah dia Keenan temanku di senior high school dan kebetulan dia dan aku memiliki nasib yang sama di terima di Illnois. Senang?? Tentu saja iya, setidaknya aku tidak benar-benar sendirian di kota besar ini.

"Tentu saja menjemputmu Ann. Kau pikir apa yang bisa kulakukan di tempat asing ini?" ucap pria itu dengan senyuman manisnya.
"Kent, Aku pikir kau lupa kalau aku memiliki supir sekarang!" ucapku menatap pria itu.

"Yahh..sepertinya aku melupakan fakta penting. Ann..gadis cantikku sekarang jauh lebih kaya dari diriku. Tapi Ann, tidakkah kau terlalu kejam menelantarkanku setelah kau di adopsi keluarga Casalegno yang mahaluhur itu? Kau melukaiku, Ann.." ucap pria itu memegang dada sebelah kirinya seolah-olah menunjukkan bahwa dia benar-benar terluka.
"Sialan kau, Kent!! Berhenti bercanda denganku!! Leluconmu sangat menyebalkan." ucapku dengan tatapan membunuh keahlianku.

"hhahah...Okey girl, jika kau ingin menghentikannya cepat masuk ke mobil sekarang juga!" ucap Kent tanpa menghilangkan senyumannya.

"Okey..okey..you win!! Ucapku dan segera masuk ke mobil sport hitam Kent.

Austin POV

Sepertinya dewi fortuna terlalu mengagumi ketampananku  lagi-lagi dia memberikanku keberuntungan. Kalian tahu apa? Entah mengapa pagi ini aku sungguh beruntung mendapatkan hiburan. 

Saat ini aku dan Andrea berada di lift yang sama dan lihatlah ekspresinya benar-benar lucu. Aku rasa dia tak sadar dari tadi aku menatapinya. Aku bisa jamin 100% dia sedang memikirkanku, mungkin dia sedang sibuk menyusun rencana untuk membunuhku. Aku hanya bisa tersenyum melihat ekspresi kesal yang tergambar jelas di wajah cantik wanita itu.

"Lihatlah selain mesum aku semakin yakin pria ini punya penyakit lain kalian tahu apa?? Sepertinya dia itu seorang maniak yang baik. Bagaimana bisa dia bertingkah acuh, seolah-olah tak ada yang terjadi setelah kejadian tadi malam? Apakah begini caranya memperlakukan wanita yang belum genap 24 jam dimesuminnya? Shutt up...bukannya aku mengharapkan pria itu melakukan sesuatu hal untukku, tapi demi apapun di bumi ini pria ini tak harusnya bersikap acuh tak acuh padaku, okey fix..dia kehilangan akal sehatnya". ucap Andrea masih dengan wajah kesalnya.

Kalimat itu berhasil membuatku tertawa. See..terbukti kan bahwa aku ada dipikiran wanita ini? Tawaku hanya dibalas dengan tatapan aneh dan gelengan kepala dari wanita di sebelahku. Tunggu..apa dia tak sadar juga kalau dia sedang tidak bicara dalam otaknya? Apakah dia tidak tau bahwa orang yang dibicarakannya sedari tadi mendengar dengan jelas isi otak cantiknya itu? Aku hanya memilih diam, dan tak menjelaskan apa yang terjadi. Aku takut jika harus berdebat dengan wanita akan membuatku kehilangan kontrol lagi. Walaupun aku sudah mengklaimnya sebagai milikku, tetap saja tidak dengan cara seperti tadi malam atau seperti pertemuan pertama kami.

"TING!" sialan..sejak kapan berada di lift terasa sangat singkat seperti ini. Rasanya aku masih ingin melihat ekspresi seperti apa lagi yang akan terpasang di wajah itu. Dengan berat hati aku melangkahkan kakiku mengikuti Andrea karena sedari tadi dia sudah keluar.

Shitt..siapa pria itu? Apa dia kekasih Andrea? Tidak bisa!! Andrea milikku!"   

"Tentu saja menjemputmu Ann. Kau pikir apa yang bisa kulakukan di tempat asing ini?" Whatt?? Ann?? Di memanggil Andreaku dengan panggilan Ann?? 
"Kent, Aku pikir kau lupa kalau aku memiliki supir sekarang!" 

"Yahh..sepertinya aku melupakan fakta penting. Ann..gadis cantikku sekarang jauh lebih kaya dari diriku. Tapi Ann, tidakkah kau terlalu kejam menelantarkanku setelah kau di adopsi keluarga Casalegno yang mahaluhur itu? Kau melukaiku, Ann.." Aku benar-benar muak dengan tampang pria itu. Apa dia sedang mencoba untuk kelihatan lebih tampan di depan gadis?
"Sialan kau, Kent!! Berhenti bercanda denganku!! Leluconmu sangat menyebalkan." 

"hhahah...Okey girl, jika kau ingin menghentikannya cepat masuk ke mobil sekarang juga!

"Okey..okey..you win!! Ucapan Andrea mengakhiri obrolan kedua ABG tersebut karna selanjutnya Andrea masuk ke mobil sport hitam. Andrea..kau benar-benar bodoh..bahkan mobilku jauh lebih mahal dan lebih segalanya daripada mobil pria itu dan kamu malah memilih masuk ke mobil itu? Bahkan aku bisa membeli ratusan mobil seperti itu detik ini juga, sialann!" Ucapku penuh emosi dan tak terima pada kenyataan.

"Tunggu..kenapa aku seperti ini? Itu hak wanita itu bukan memilih siapa saja? Come on, Austin, this is not you! Kamu tidak usah khawatir, setiap wanita mendambakanmu. Jadi kenapa kamu takut itu hanya ANDREA..hanya ANDREA. Tanpa banyak bergerak juga kamu pasti bisa menaklukkan hatinya dan membuatnya bertekuk lutut padamu. Kau hanya perlu duduk tenang, dan pesonamu akan segera tersebar ke seluruh penjuru tak terkecuali pada Andrea. Dan satu lagi, kamu itu bukanlah amatir Austin, jadi kembalilah ke dirimu sendiri." ucapku memperingati diriku sendiri dan memacu mobilku ke kantor. 

Tumpukan file di mejaku membuatku meringis ngeri. Aku hampir melupakan tujuan utamaku datang pagi-pagi ke kantor ini. Aku melupakan file-file yang seharusnya kuperiksa kemarin. Dan karena Sta...ralat entah kenapa aku jadi merasa jijik mengucapkan nama itu. File ini terbengkalai karena ulah  si jalang yang berhasil menghancurkan niatku untuk mengerjakan apapun. 


To be continued

Jangan Lupa Vote dan Commentnya.

Thank you for reading!!
See ya on the next chapter!!


My Glorious AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang