Aku harap kau menemukan kebahagiaanmu, Logan!"ucapku tanpa didengar pria itu dan berbalik menuju meja 4 orang pria yang kelihatannya tak ada interaksi sama sekali.
"Logan mana?" Ucap Jason setelah melihatku ingin kembali duduk dan tak menemukan siapapun di belakangmu.
"Ke toilet. Palingan bentar lagi dia datang!"
"Jadi Logan kenapa? Bisakah kau beritahu kami?"ucap Leon menatapku penuh harap.
"Kau kan sahabatnya kenapa tidak bertanya padanya langsung. Aku tak punya hak membuka rahasia klien!"ucapku acuh yang membuat pria itu lesu.
"Kau benar-benar menyebalkan. Layaknya wanita iblis!"ucap Leon kesal karena tak mendapatkan yang dia inginkan.
"Justru karena aku bukan wanita iblis makanya aku tak mau memberitahumu. Tempatkan dirimu diposisi Logan. Jika kau punya rahasia yang tak ingin kau bagikan dan sudha kau tutupi bertahun-tahun lalu tanpa permisi orang lain membeberkan rahasiamu begitu saja. Apa yang akan kau lakukan?" Ucapku telak yang membuat pria itu terdiam.
"Lagian jika aku wanita iblis, aku pasti akan memilih diam dan pura-pura tidak tau dengan keadaan sahabatmu!"ucapku lagi yang semakin membuat pria itu semakin terdiam.
"Maaf, aku hanya ingin tau masalah Logan. Selama ini aku kira dia baik-baik saja. Karena dia marah, tertawa, dan menikmati hari-harinya seperti orang lain pada umumnya! Aku merasa terkhianati!"ucap pria itu menunduk.
"Ahhh...kalian benar-benar kekanakam!"ucapku akhirnya yang mendapatkan hadiah sentilan dari Austin.
"Berapa umurmu, nona?"ucap pria itu yang membuatku merengut kesal walaupun yang dia katakan benar. Anak berusia 17 tahun meneriaki pria dewasa berumur 26 tahun kekanakan.
"Leon, Logan hanya butuh sedikit waktu untuk membagikan itu semua pada kalian semua. Kau hanya butuh sedikit lagi untuk bersabar. Jangan mendesaknya, atau dia akan benar-benar kehilangan minat untuk terbuka padamu!"ucapku lagi menyadarkan pria berambut perak itu.
"Sekarang giliranmu untuk jujur pada kami. Kau bukan manusia kan?" Ucap Zayn yang membuatku menganga tak percaya. Diantara semua pertanyaan, kenapa harus pertanyaan seperti ini yang dia terima.
"Iya, kau benar. Aku yakin kau bukan manusia. Ayo..tunjukkan pada kami. Mana sayapmu!" Ucap Jason menatapku curiga.
"Yahh..aku memang bukan manusia. Ayahku dan Adams memanggilku Angel!"ucapku akhirnya menjawab pertanyaan konyol itu dengan jawaban yang tak benar sama sekali.
"Adams?? Siapa Adams?"ucap Zayn yang tak kusadari pria di sebelahku dari tadi sudah menatapku tajam saat kulihat mata Leon tertuju ke arah Austin akupun menoleh ke kanan dan mendapati tatapan itu.
"Kenapa menatapku seperti itu?
"Kau baru saja menyebut nama pria lain di depanku, sayang?" Ucap pria itu dengan nada rendah yang mengancam.
"Aku tidak mengatakannya di depanmu, posisiku sekarang kan berada di sampingmu!"ucapku berpura-pura polos yang membuat Leon, Jason dan Zayn tertawa sekan lupa bebebrapa menit yang lalu mereka kelihatan frustasi dengan cerita malam ini.
"Kau paham maksudku sayang!"ucap pria itu menatapku dengan smirk khas andalannya.
"Jangan memanggilku sayang, kau bukan pacarku. Kau membuatku merinding!"ucapku akhirnya untuk menyadarkan Austin agar kembali ke dunia nyata.
Ucapanku bukan hanya menarik perhatian Austin, karena ternyata ketiga pria sekitar kamipun kini menatapku.
Tatapan seolah-olah meminta penjelasan dariku.
Sementara Austin semakin kesal.
"Ohh...jadi kau bukan pacar Austin? Dan dia mengaku-ngaku jadi kekasihmu?" Ucap Zayn menemukan fakta menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Glorious Angel
Romance"Kenapa?? Apakah kau akan menciumku lagi?" Kata Andrea menatap tajam ke arah pria itu. Namun pria itu hanya tersenyum sinis. " Dengar ya Tuan Austin mesum yang terhormat, jangan kira anda bisa menyentuhku lagi!! Tidakkk dalam satu kesempatanpun!! Uc...