Part 14

2.8K 81 3
                                    

#Maaf typo

Jangan lupa vote dan commentnya

Happy reading, guys

Austin POV

Aku benar-benar bingung dengan wanita yang saat ini berkeliaran di dalam pikiranku. Kenapa dia selalu bertingkah di luar nalarku? Okey aku jelaskan siapa yang tidak bingung jika seseorang mengatakan dia membenci suatu tempat namun saat ini dia malah berada di tempat itu dan demi apapun dia masih 17 tahun. Bagaimana bisa dia masuk club itu yang dimana syarat usianya 21 tahun? Apakah dia sedang mengerjaiku? Oh come on, tidak mungkin Austin. Kau dengar sendiri kan kalau suara wanita itu bergetar dan kedengaran panik. Namun diantara semuanya aku lebih bingung dengan diriku sendiri, mengendarai mobilku dengan kecepatan 180 km/jam hanya karena wanita ini? Hanya karena aku mengklaimnya sebagai calon milikku bukan berarti aku harus kehilangan kendali saat mendengar suara ketakutan gadis itu.  Baiklah saya rasa itu wajar sajakan untuk menyelamatkan wanita yang kamu suka". ucapku dalam batin seolah membenarkan tindakan konyolku malam ini. "Ohh..ralat aku tidak menyukai tingkah wanita itu,aku hanya menyukai .........tubuhnya dan sebahai bentuk tanhhung jawabku pada Dad!" Ucapku sebisa mungkin dan aku tau sebagian besar dari diriku kini mengejek diriku yang berusaha begitu keras mencari-cari alasan untuknketidak normalan ini.

Kini mobil hitamku sudah terparkir di depan pintu club yang disebut Andrea."Andrea..kau masih disitu?"

"A..apakah kau sudah disini?"

"Kau dimana?"

"Di toilet wanita. 

"Baiklah, aku kesana. Jangan kemana-mana.

Aku melangkahkan kakiku ke tempat yang disebut Andrea dan saat aku tiba seorang pria sedang berdiri di depan pintu itu dengan kedua tangan di dalam saku celananya. "Apa pria ini yang membuat Andrea takut?" entah kenapa pikiran itu tiba-tiba terlintas di kepalaku.

"Andrea, buka pintunya! Aku di luar!" ucapku pada HP pintar yang masih kuposisikan di telingaku. 

Tak lama kemudian kepala wanita itu muncul dari balik pintu dan aku bisa melihat dari sudut  mataku pria yang sedari tadi bersandar di dinding berjalan mendekat. 
"Kau pikir apa yang kau lakukan di tempat ini? Cepat pulang!" ucapku sembari menarik lengannya tanpa peduli ringisan dan protesan yang keluar dari bibir wanita itu.
"A..Austin...apakah kau akan membunuhku?? atau meninggalkanku disini?" ucap wanita itu menatapku . Dan aku hanya bisa menatapnya horror pada gadis itu tak habis pikor dengan pikiran di kepala cantiknya. Demi Tuhan, bagaimana bisa gadis ini berkuliah di Illnois dan mendapatkan beasiswa dengan otak seperti ini. Setelah jauh-jauh kesini bisa-bisanya dia berpikirran seperti itu. Apakah tidak lebih mudah dengan mengucapkan kata "Terimakasih" daripada menanyakan pertanyaan yang tak bermutu seperti ini?
"Membunuhmu?? Apa yang kudapat dengan membunuhmu Nona Sylvester? Dan satu lagi aku bukanlah mafia yang bisa dengan mudah membunuh orang sesuka hati. Jadi tenang saja, kalaupun aku sangat menginginkan melenyapkan dirimu dari bumi ini aku tidak akan melakukan hal itu. Dan satu lagi, apa kau pikir aku gila datang jauh-jauh kesini dan pada akhirnya aku meninggalkanmu disini?  Sebenarnya ada apa dengan otak cantikmu itu sayang, kenapa  tak ada satupun pikiranmu yang beres dan menunjukkan bahwa kau itu adalah manusia normal. Cepat masuk!!" Gertakku kesal pada gadis itu. Aku bahkan masih kesal mendapati gadis dinbawah umur ini begitu nekat memasuki club yang sangat diharamkan buat anak di bawah umur, dan srkarang dia menambah kekrsalanku dengan mengatakan hal seabsurd tadi.
"Kenapa kau malah mengejekku ?" ucap wanita itu kesal.
"Berhenti bertanya Andrea! jika kau menanyakan hal tidak penting ini lagi mungkin aku akan mempertimbangkan ucapanmu tadi, meninggalkanmu di tempat ini sepertinya bukan ide yang buruk. Jadi, sebelum itu terjadi cepat masuk ke mobil." ucapku dan yah tanpa mengucapkan sepatah katapun lagi wanita itu masuk ke dalam mobil.

My Glorious AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang